RJ - 12

1.8K 115 5
                                    

Suara derap langkah kaki saling beradu di lantai koridor sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara derap langkah kaki saling beradu di lantai koridor sekolah. Para siswa-siswi mulai berdatangan dan masuk ke dalam kelas mereka masing-masing.

Jheha berjalan sendirian meninggalkan Revan begitu saja di parkiran yang sedang berbincang dengan teman-temannya.

“Jheha!” dari arah berlawanan terlihat Arsen yang sedang berjalan ke arahnya. Lelaki itu nampak tampan dengan balutan almamater osis SMA Madagaskar.

Gadis itu berjalan menghampiri Arsen hingga mereka saling berhadapan.

“Hai, Sen,” sapa Jheha.

“Kemarin lo gak apa-apa, kan?”

Jheha tertawa. “Nggak papa. Alhamdulillah.”

Arsen menganggukkan kepalanya. “Oh, iya, semalem gue chat lo, tapi kok cuma di baca aja?”

Jheha mengerutkan keningnya. Chat? Arsen mengiriminya pesan? Jangankan untuk membalas, tau ada pesan dari Arsen saja tidak. Atau jangan-jangan...

"Uh, itu gue ketiduran." Alibi Jheha. Gadis itu menggaruk hidungnya, kebiasaan jika gadis itu sedang berbohong.

Arsen mengangguk. "Gue belum sempet kasih tau tentang buku yang gue bilang kemarin. Kapan lo ada–"

“Ada apa, nih?” sela Revan tiba-tiba datang. Jheha menatap kesal Revan yang selalu datang di saat yang tidak tepat.

Jheha berusaha melepaskan tangan Revan yang merangkul pundaknya. Pegangan lelaki itu sangat erat.

“Gue duluan ya, Jhe,” pamit Arsen.

Arsen nampak risih jika sudah ada Revan. Lelaki itu selalu menggagalkan rencananya.

“Lho, kok udah, sih? Ngomong aja kali, santai. Ya, kan, sayang?” Revan menatap Jheha. Lelaki itu terus tersenyum devil.

“Sayang?” beo Arsen.

“Jadi cewek yang kemarin lo ajak jalan itu cewek gue, bro.”

Jheha mendesis. “Revan!”

Jheha menggelengkan kepalanya ketika Arsen menatap meminta penjelasan. “Gue gak pacaran sama Revan.”

Arsen dan Jheha menatap Revan yang sedang tertawa.

“Gak usah malu gitu, by. Jheha emang sempet ngajak backstreet cuma gue gak mau, soalnya dia takut kalo fans gue gak terima. Tapi tenang aja, kan ada gue yang bakalan jagain dia.”

Arsen menganggukkan kepalanya. “Congrats kalo gitu.”

Poor Arsen. Sudah kalah sebelum berperang.

So, jangan jadi pengganggu hubungan kita, bro.” Revan menepuk-nepuk bahu Arsen.

• Reskara•

RESKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang