BISAIN DONG, VOTENYA SESUAI SAMA YANG BACA. JAUH BANGET PARAH :(
.
.
.
Getaran ponsel membuat Revan yang sedang merebahkan tubuhnya itu berdecak kesal. Pasalnya sudah sejak tadi ponsel itu terus berbunyi, sedangkan si pemiliknya sedang berada di kamar mandi.
Revan meraih ponsel milik Jheha yang terletak di atas nakas.
Arsen : Lo udh sampe rumah, Jhe?
Arsen : Jangan lupa istirahatRevan berdecih menatap pesan yang dikirimkan oleh Arsen. Untung dirinya pernah memergoki Jheha yang sedang membuka kunci layar ponselnya, jadi tidak sulit untuk ia memblokir nomor tersebut.
“Ngapain pegang hp gue?” Revan mendongak melihat Jheha yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Rambut gadis itu di gulung dengan handuk.
Dengan wajah santainya, Revan menjawab. “Ngeliat jam doang, punya gue eror soalnya.” ia kembali meletakkan ponsel Jheha pada tempatnya. Jheha mengedikkan bahu nya.
Revan melangkah masuk ke dalam kamar mandi. Gerah sekali, apalagi ia harus menunggu Jheha setengah jam untuk bersemedi di sana.
Tak membutuhkan waktu lama untuk Revan berlama-lama membersihkan tubuhnya.
“Revan, rambutnya di gosok dulu dong. Liat, jadi banjir kan, lantainya.” omel Jheha.
Revan nampak santai mengambil kaos nya di dalam lemari tak memperdulikan Jheha.
Dengan malas Jheha mengelap lantai yang basah.
Ia menghampiri Revan yang sedang duduk di sofa dekat jendela balkon. Tangannya mengambil handuk yang Revan sampirkan pada sofa.
“Sofa tuh buat duduk, bukan bukan buat jemur handuk!” omel Jheha. Tangannya menggosokkan rambut Revan yang masih basah dengan handuk, sedangkan sang empu asik memainkan game di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESKARA
Teen FictionJika saja sore itu Jheha tidak meminta tolong kepada Revan, mungkin mereka tidak akan menikah di usia yang sangat muda. Menikah karena sebuah accident yang tidak masuk akal membuat keduanya terjerat di dalam hubungan yang tidak pernah terbayangkan...