Part38💙

1.2K 182 14
                                    

"Lu napa Ji?" Tanya Zweitson saat mereka ber3 pergi kesebuah caffe, "Gua mikirin beasiswa gua, kemaren gua udah tes dan alhamdulillah dapet." Jawab Fajri sambil mengaduk coffellatenya

"Bagus dong." Kata Fiki

"Iya gua tau, gua juga seneng Fik. Tapi artinya cepet ato lambat gua bakal tinggalin Indo buat yaaa 3-5 taun kedepan, itu paling cepet." Kata Fajri

"Itu yang bikin lu galau?" Tanya Fiki, Fajri mengangguk pelan. "Gua belom siap jauh dari keluarga sih sebenernya, tapi gua juga mau banggain mamah sama papah gua." Jawab Fajri

"Pelan pelan bisa Ji, gua yakin lu bisa." Kata Zweitson, "Toh bukannya Aya juga bakal keluar negri?" Kata Fiki, Fajri mengangguk

"Tapi lu kan gak akan putus sama Aya." Kata Fiki lalu meminum capucino pesanannya, "Nah itu yang gua takutin." Jawab Fajri, seketika Fiki tersedak. "Pelan pelan makanya Fiki." Kata Zweitson

"Hah gimana maksud lu?" Tanya Fiki, "Ya gua takut aja pisah sama dia." Jawab Fajri, "Paan sih lu, lu bakal bareng terus sama dia. Tapi asal kalian setia." Kata Zweitson

Fajri menghembuskan napasnya

"Gua pikir pikir dulu dah ngambil ato nggak." Kata Fajri, "Ji, kesempatan itu bakal datang beberapa kali, tapi kesempatan diwaktu yang tepat itu yang gak bisa diulang." Kata Zweitson

"Kejar cita cita lu, jangan karna cewe, lu gak ngambil. Dengan lu ngejar cita cita, cinta akan ikut mengiringi." Kata Zweitson, "Bijak juga lu Son." Kata Fiki, "Nyenyenye." Kata Zweitson

"Kata gua sih ambil aja, karna cita cita lu ada disana kan." Kata Fiki, "Iya gua ambil." Kata Fajri, "Gitu dongg." Kata Fiki dan Zweitson bersamaan

***

"Mami, kak Rin." Sapa Aya turun dari lantai atas, "Hai sayang." Kata maminya, "Aya, masalah beasiswa kamu gimana?" Tanya papi yang baru saja datang, "Pi jangan ditanyain mulu dong, kasian dia." Kata Rinrin

"Loh itu penting, kalo gak ditanyain dia bisa leha leha." Kata papinya, "Pi, papi aja yang gak tau. Dia tuh dari pagi sampe malem selalu belajar, Fenly udah suruh berhenti dia masih aja terus belajar." Kata Fenly turun dari lantai dua

"Bagus dong." Kata papi, "Ih aneh." Kata Fenly pelan

"Udah ih... Aya belajar buat Aya juga, kalo nilai Aya kecil bukan mami papi aja yang malu, Aya juga malu." Kata Aya mencairkan suasana

"Udah udah... nih sarapan." Kata mami menaruh makanan didepan Aya, lalu mengambilkannya juga untuk Fenly, Rinrin dan papi

"Mami ntar adek sama Fenly mau kerumah Aji ya." Kata Fenly, "Ngapain?" Tanya mami, "Biasalah..." Jawab Fenly, "Jangan pulang malem malem." Kata mami, "Siap!!"

"Aku juga mau kerja kelompok ya." Izin Rinrin, "Iya, jangan pulang malem malem, sama jangan lupa makan juga nanti." Kata mami, "Siap mi."

Setelah sarapan Fenly, Aya dan Rinrin berangkat menuju tujuan masing masing

"Tante." Sapa Aya, "Eh anak cantik kesini." Kata mamah Fajri menyambut Aya, "Tante." Kata Fenly dengan senyumannya, mamah Fajri tersenyum

"Anak cantik siapa mah?" Tanya Fajri sedikit tertawa keluar dari rumahnya, "Ini." Jawab mamahnya, "Oh ini... ini mah cantiknya aku." Kata Fajri sambil merangkul Aya, "Emang iya?" Tanya Aya tertawa, "Nggak sih." Jawab Fajri

"Masuk, kasian yang satu gak ada pasangan." Kata Fajri melirik ke Fenly, "Sembarangan lu." Kata Fenly, "Oh ada ya?" Kata Fajri, "Au dah." Kata Fenly

Lalu mereka semua masuk kedalam rumah Fajri

"Alvi manaaa?" Tanya Aya, "Dih nyariinnya Alvi." Kata Fajri, "Gak papa dong." Kata Aya, "Kakaknya kek yang dicariin." Kata Fajri, "Kakak Alvi berarti Nazwa." Kata Aya tertawa, "Iya dah terserah." Kata Fajri

Teman Tapi Cinta | UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang