"Gais, liburan yuk." Ajak Farhan, "Kemana cuy?" Tanya Shandy, "Kan besok tanggal merah tuh, 4 harian kalo gak salah, Jogjakarta kuy." Ajak Farhan, "Hayu aja." Kata Gilang
"Ikut gak lo bertiga?" Tanya Farhan, "Ngapain?" Tanya Salma, "Mulung disana." Kata Fiki, "Lo aja ah kalo mulung mah, lebih pantes gitu." Kata Ara
"Didikan kak Shandy." Kata Fenly tertawa
"Ntar pacar kita ikut kok." Kata Ricky, "Ijin dulu." Kata Salma, "Sok sok an ijin lo, langsung dibolehin lu mah." Kata Ara
"Aya?" Tanya Shandy, "Gimana nanti." Jawab Aya yang masih fokus dengan buku tugasnya, "Gak bosen gitu Ay, ngerjain mulu?" Tanya Farhan, "Kalo gak terpaksa sih gue bosen." Jawab Aya
"Aya ikut, sama gua nanti di ijinin." Kata Fenly, "Gue bisa sendiri kali." Kata Aya, "Kalo lo sendiri yang bilang kagak akan boleh." Kata Fenly, "Terserah lo ajalah." Balas Aya
"Sini." Kata Fajri mengambil buku Aya, "Paan sih Ji." Kata Aya, "Dibantuin kagak mau coba." Kata Fajri, "Emang bisa?" Tanya Aya, "Paling dapet 50 ntar." Kata Fiki tertawa
"Sembarangan lu, itu mah kalo ngerjain tugas lu. Sengaja gue asal asalin." Kata Fajri, "Pantes." Kata Fiki
"Kok lu gak ngambil IPS aja?" Tanya Ricky, "Suka hitung hitungan dia dari kecil." Kata Fenly, "Gak tau sih gue juga napa ambil IPA." Kata Aya
"IPA IPS sama aja gak sih, itung itungan juga." Kata Farhan, "IPA lebih ambis anaknya." Kata Salma, "IPS emang nggak?" Tanya Ara, "Gak terlalu." Jawab Fiki
"Nih dah." Kata Fajri, "Kok nemu jawabannya?" Tanya Aya, "Pinter aku mah." Kata Fajri tertawa, "Salah ntar." Kata Zweitson
"Asal ngomong lo, gua ngitung yeee." Kata Fajri, "Salah ngitung." Kata Zweitson, "Nggak kok bener." Kata Aya, "Gua terbukti pinter kan." Kata Fajri, "Males doang." Kata Aya tertawa
"Males manusiawi Ay." Kata Fajri, "Kalo kebanyakan males gak manusiawi dong." Kata Ara, "Lu kalah udah Ji... diem ae." Kata Fiki tertawa
"Kita gak boleh kalah... ayo semangat." Kata Zweitson tertawa, "Emang lu pada kagak pernah males apa?" Tanya Farhan, "Males gak nguntungin bagi gue, ngapain harus dipertahan kan. Asik gak tuh." Kata Salma
"Boong anjir, Salma males mulu." Kata Ara
"Tapi menurut gue, males itu wajar tau." Kata Aya, "Setuju gue." Kata Fiki, "Males gak nguntungin." Kata Ara, "Mulut lu gue lakban ye, lu nonton drakor, terus main hp nguntungin gitu? Buang waktu iya. Mending waktu lu dipake buat belajar hal yang baru, ngerjain apa kek." Kata Aya
"Penghibur itu Ay." Kata Ara tertawa
"Sekarang gini deh... lu main hp emang semua yakim udah lu kerjain?" Tanya Aya, "Belom sih." Jawab Ara, "Nah itu... lu sama aja membuang waktu lu cuma cuma." Kata Aya
"Tapi kan-
"Tugas nyontek gua gak usah bacot lu." Kata Aya, semua pun tertawa
"Noh kan, sekali ngomong langsung jleb ke ati." Kata Fiki tertawa, "Lagian, sok sok an. Orang pinter aja pasti males, lu sok sok an kagak males." Kata Aya, "Aya dilawan." Kata Salma tertawa
"Tapi lu tersinggung gak sih kalo Aya ngomong gitu?" Tanya Ricky tertawa, "Kagaklah, ngapain." Jawab Ara, "Justru kalo Aya kagak ngomongnya jleb pasti ada apa apa." Kata Ara tertawa
"Kita berdua tuh marah kalo misalnya Aya gak ngomongnya nusuk ke ati." Kata Salma tertawa, "Emang aneh bocah dua ini, kalo bisa gua tuker ya gua tuker sekarang." Kata Aya
"Itu contohnya, menurut orang itu ngena banget kan, menurut kita tuh masih wajar." Kata Salma tertawa
"Tapi emang kalo sama sahabat itu ngejek se rendah apapun gak akan tersinggung." Kata Gilang, "Contohnya Shandy sih... kita gak pernah marah kalo dia jail sejail jailnya." Kata Gilang
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Cinta | UN1TY [END]
FanfictionSeorang lelaki yang diam diam menyimpan perasaan kepada adik kelas yang baru 2 kali bertemu. Ia bingung, pasalnya ia juga memiliki seorang pasangan Apa kelanjutan dari kisah cinta seorang Ahmad Maulana Fajri dan teman temannya?