Setelah sampai ditaman, Fajri dan Aya duduk dibangku taman sambil melihat rerumputan bergoyang akibat terkena hembusan angin yang menyejukan
"Ay." Panggil Fajri
"Hmm?" Tanya Aya
"Aku mau ngomong." Kata Fajri pelan
"Ngomong mah ngomong aja kali." Kata Aya sedikit tertawa
Sungguh hati Fajri tak tega ingin memberi tahu sebenarnya kepada gadis yang ada disampingnya, ia takut jika ia memberi tahu gadis ini senyuman dan keceriaan Aya akan hilang karna ulahnya
"Janji sama aku, kamu harus baik baik tanpa aku." Kata Fajri, Aya melihat wajah tampan Fajri, "Maksud kamu?" Tanya Aya bingung
Fajri menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan
"Aku ingkar janji Ay, aku pernah bilang, aku pasti selalu disamping kamu, tapi kali ini aku ingkar." Kata Fajri pelan, Aya masih tak faham dengan ucapan Fajri barusan
"Aku bakal..." Kata Fajri menggantungkan ucapannya, "Bakal apa?" Tanya Aya penasaran, perasaan mulai tak enak sejak awal Fajri bilang ia ingkar janji
"Aku bakal ninggalin kamu, aku bakal pergi ke Australia minggu depan." Ucap Fajri pelan, ia tak ingin melihat wajah Aya yang sudah berkaca kaca, ia tak tega jika Aya sudah seperti ini
"S-secepet itu?" Tanya Aya dengan suaranya yang sudah mulai bergetar, "Maaf." Ucap Fajri pelan sambil menunduk
Aya tak sanggup menahan tangisnya, ia langsung memeluk lelaki yang berada disampingnya dan menumpahkan isi hatinya dipelukan hangat itu. Fajri mengusap perlahan rambut hitam kecoklatan milik Aya
"Maaf." Ucap Fajri lagi, "Kamu gak salah." Balas Aya ditengah tangisannya, "Kapan kamu berangkat?" Tanya Aya sambil menghapus air matanya, "Minggu depan." Jawab Fajri, Aya mengangguk
"Aku gak akan egois." Kata Aya dengan senyumannya, Fajri tau Aya tersenyum paksa karna tak ingin terlihat sedih didepannya
"Aku janji, sebelum aku berangkat kita ngabisin waktu seharian cuma kita berdua, gak akan ada yang ganggu." Kata Fajri menghapus air mata Aya yang membasahi pipinya
Aya kembali memeluk Fajri dengan sangat erat, jujur Aya tak ingin kehilangan sosok Fajri dihidupnya, tapi ia juga tak boleh egois. Ia mencoba untuk menerima semuanya, ia izinkan Fajri untuk menuntut ilmu disana
"Maaf udah buat kamu sedih." Kata Fajri pelan sambil menatap Aya dengan tatapan yang sulit sekali diartikan, Aya menggelengkan kepalanya, "Kamu gak buat aku sedih." Kata Aya dengan senyuman manisnya
***
Semua barang Fajri sudah siap, Fajri mengecek kembali barang barangnya dibantu oleh mamahnya. Fajri melihat foto dirinya berdua dengan Aya saat liburan waktu itu, Fajri mengambil foto itu dan tersenyum
"Berat ya a ninggalin gadis kayak Aya?" Tanya mamahnya duduk disamping anak laki lakinya, Fajri melihat kearah mamahnya dan mengangguk pelan
"Mamah harap aa disana belajar yang serius, pulang kesini bawa ilmu yang bisa aa ajarin ke adek adek." Kata mamahnya mengusap pundak anaknya perlahan, Fajri mengangguk pelan
"Doain Aji ya mah disana." Kata Fajri, "Pasti mamah doain yang terbaik buat aa." Jawab mamahnya
Fajri mengambil foto satu lagi, disana tampak ada foto dirinya bersama teman temannya saat malam hari waktu itu. Kenangan bersama teman temannya tak akan pernah Fajri lupakan
Fajri terus memandangi foto itu, membayangkan canda tawa bersama 7 teman temannya. Kenangan saat main basket bersama, tanding bersama, liburan bersama, main motor bersama, dan banyak hal yang mereka ber8 lakukan
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Cinta | UN1TY [END]
FanfictionSeorang lelaki yang diam diam menyimpan perasaan kepada adik kelas yang baru 2 kali bertemu. Ia bingung, pasalnya ia juga memiliki seorang pasangan Apa kelanjutan dari kisah cinta seorang Ahmad Maulana Fajri dan teman temannya?