Part6💙

2.4K 269 3
                                    

"Hai kak Nadin." Sapa Lika, "Hai, lu Lika kan?" Tanya Nadin, "Iya kak, oh iya, aku ngefans tau sama kakak, kakak tuh baik banget." Kata Lika, "Masa sih, makasih ya." Kata Nadin

"Eh eh eh Din, lu liat coba, tuh dekel songong deket deket Aji." Kata Latifah, Nadin langsung melihat kearah Fajri dan Aya

"Ih apaan sih... udah songong caper lagi." Kata Nadin, "Oh Aya." Kata Lika, "Lu kenal?" Tanya Latifah, "Kenal lah kak, dia waktu SMP juga gitu caper." Kata Lika

"Gila sih... cakep aja nggak, masih cakepan gua lah. Masa si Aji milih cewe kek gitu, mending sama gua lah." Kata Nadin, "Bener banget tuh kak, gak ada cakep cakepnya." Kata Lika

"Tapi jujur ya, dia emang cakep. Sampe sampe laki laki yang ada disini pada perhatian sama tuh bocah. Bisa bisa posisi lu diganti sama dia." Kata Latifah

"Lu kalo ngomong dijaga coba, gak akan bisa dia ganti posisi gua." Kata Nadin, "Siapa tadi nama lu?" Tanya Nadin, "Lika kak." Jawab Lika, Nadin mengangguk

***

"Aya." Panggil Nadin, Aya melihat kesumber suara, "Kenapa ya kak?" Tanya Aya, "Gak usah sok kenal lu sama gua." Kata Nadin, "Jadi saya manggil pake kak atau nama aja?" Tanya Aya

"Songong juga lu ya." Kata Latifah, "Saya manggil kak salah, manggil nama juga salah." Kata Aya

"Gak usah ngerasa sok cantik lo." Kata Nadin, "Lah gua mah emang cakep, kenapa." Kata Aya, "Pede banget lo." Kata Latifah, "Gak papa pede, tapi gua gak ngurusin idup orang." Kata Aya

"Wah berani sama Nadin." Kata Latifah, "Lah ngapa harus takut? Kita sama sama belajar disini, saya belajar disini kakak juga kan." Kata Aya

"Tapi hormat dikit sama senior." Kata Nadin, "Senior kayak kakak gak pantes dihormatin." Kata Aya, Nadin pun menampar pipi Aya

Aya terkekeh sedikit, "Napa lu ketawa?" Tanya Latifah, "Senior kayak gini yang harus dihormatin? Main fisik lagi, sampah tau gak." Kata Aya

"Jangan mentang mentang kakak itu kakak kelas bisa seenaknya aja ngebully adek kelasnya." Kata Aya menatap mata Nadin, "Kan gua senior, bebas lah." Kata Latifah

"Gaya lu, cakep kali lu." Kata Aya terkekeh, "Lu siapa sih sebenenya?" Tanya Nadin mulai kesal

"Gua?"

"Ayana Putriana, kelas 10 IPA, ADIK dari Fenly Chistovel." Kata Aya, "Oh adeknya Fenly, pantes aja songong." Kata Latifah

"Lu gak usah deket deket Aji lagi, Aji punya gua." Kata Nadin, "Punya hak apa kakak ngelarang saya?" Tanya Aya, "Lagian yang deketin tuh Ajinya bukan gua, asal ngomong si lu." Kata Aya

"Nadin, cukup ya." Kata Fajri yang datang, "Gua denger semua percakapan lu." Lanjutnya

"A-Aji." Kata Nadin, "Senior tuh ngasih contoh yang baik ke adek kelasnya, bukan kek modelan lu." Kata Fajri, "Gua cuma ngomong doang, gak ngapa ngapain." Kata Nadin

"Ay, lu kekelas aja." Kata Fajri, "Kak Nadin, udah boleh kekelas kan?" Tanya Aya, "Sono." Kata Nadin, "Oke makasih." Kata Aya

"Ay, pulang temuin gua dulu." Kata Fajri, Aya hanya mengangguk dan langsung menuju kelasnya

"Lu kok perhatian sama dia?" Tanya Latifah, "Suka suka gua, urusannya apa sama lu?" Tanya Fajri balik, "Masa lu suka sama dia, kek gitu, gak benget." Kata Nadin

"Kata siapa gua suka sama dia?" Tanya Fajri, "Dah lah ngaku aja lu Ji." Kata Latifah, "Gak ada untungnya gua kasih tau ke lu pada." Kata Fajri lalu meninggalkan mereka berdua

"Fiks sih lu kesaing sama Aya." Kata Latifah, "Jaga mulut lu ya, gua bakal buktiin, gua bakal bikin Aji mohon mohon ke gua." Kata Nadin

"Aya." Panggil Salma, "Kenapa?" Tanya Aya, "Lu gak papa kan?" Tanya Fajri, "Nggak papa kok." Jawab Aya

"Gua tadi liat lu debat sama Nadin, cuma lu yang berani ngelawan dia." Kata Zweitson, "Ngapain takut sama senior kayak begitu, gak pantes buat ditakutin dia." Kata Aya sambil berjalan pelan

"Kita disini buat nyari ilmu bukan buat bersaing." Lanjutnya, "Gua suka gaya lo." Kata Fiki, Aya hanya tertawa kecil

"Bukan mentang mentang kakak gua disini juga, gua malah gak mau kalo gua dikenal sebagai adeknya Fenly." Kata Aya, "Kenapa?" Tanya Zweitson, "Yaaa gua gak suka aja, kalo disekolah yaaa." Jawab Aya

"Kalo lu debat sama laki laki takut?" Tanya Fajri, "Ngapain takut, kalo kita bener?" Tanya Aya balik, "Gua malah gak suka kalo gua selalu dibela sama orang." Kata Aya, "Napa?" Tanya Zweitson

"Suatu saat nanti kalian tau alesannya." Jawab Aya pelan

"Dah ah balik." Kata Aya, "Balik sendiri lu?" Tanya Fajri, "Iya jalan kaki gue." Kata Aya tertawa, "Gempor gempor dah lu." Kata Fajri tertawa, "Balik sama gua ayo." Kata Fajri, "Itu sih yang dari tadi gua tunggu, buruan cepet." Kata Aya

"Yaelah udah numpang, ngeburu buru lagi." Kata Fajri, "Yodah gua balik sendiri." Kata Aya, "Kalo berani mah kagak papa." Kata Fajri tertawa, "Kagak berani sih." Kata Aya

"Buruan naik, gua tinggal." Kata Fajri, "Sabar elah." Kata Aya menaiki motor Fajri, "Cabut dulu." Kata Fajri, "Ati ati." Kata Fiki dan Zweitson, lalu Fajri mengendarai motornya dengan kecepatan normal

"Pdkt dulu Fik." Bisik Zweitson, "Yoi... jadi udah itu mah." Balas Fiki terkekeh

"Gak ada yang mau nganter gua pulang gitu?" Tanya Ara, "Kode kodean lu, ayo." Kata Zweitson, "Gitu dong peka." Kata Ara tertawa dan langsung menaiki motor Zweitson

"Gak papa emang lu sering anter pulang gue?" Tanya Aya saat dimotor Fajri, "Gak papa lah, siapa yang mau ngelarang?" Tanya Fajri balik, "Takut gitu... gebetan lu ntar marah." Kata Aya tertawa

"Mana mungkin marah, orang gebetan gua yang nanya kok." Kata Fajri sedikit tertawa, "Hah?" Tanya Aya tidak paham, "Nggak lewat aja." Kata Fajri terkekeh

"Eh gua nganter lu pulang kek gini cowo lu marah gak?" Tanya Fajri, "Cowo? Gua kagak punya cowo."
Jawab Aya, "Yang kemaren pergi bareng?" Tanya Fajri, "Bukannnn, itu cuma temen doang." Jawab Aya

"Masa cewe secantik lu kagak ada cowo." Kata Fajri, "Kalo cantik wajib ada cowo ya?" Tanya Aya, "Ya nggak... kan biasanya gituuu." Jawab Fajri

"Dibalik deh... cowo secakep lu masa belom ada cewe lagi." Kata Aya sedikit tertawa, "Ngejek ya lu." Kata Fajri, "Nanya gue woy." Balas Aya

"Cewenya belom tau kalo gua suka sama dia." Kata Fajri, "Siapa emang?" Tanya Aya, "Kepo lu." Kata Fajri

5 menit kemudian mereka tiba dirumah Aya

"Bayarnya sesuai aplikasi ya mbak." Kata Fajri tertawa, "Ngutang dulu." Kata Aya, "Yah masa ngutang." Kata Fajri, "Gak ada duit mas." Kata Aya, "Gak modal gak ada duit." Kata Fajri

"Balik dulu ah." Kata Fajri, "Yaudah sono cepetan." Kata Aya sedikit tertawa, "Yaallah diusir gue." Kata Fajri, "Buruan sana." Kata Aya

"Ati ati ya." Kata Aya, Fajri mengangguk dan langsung menjalankan motornya kembali

"Cieee dianter mas pacar." Kata Fenly yang berada didepan pintu, "Dih apaan sih." Kata Aya, "Gara gara lu sih ah, pulang duluan." Kata Aya

"Kan sengaja biar dianter Aji." Kata Fenly, "Serah dah serah." Kata Aya langsung menuju kamarnya

~~~~~~~

Bersambung...

Maaf baru up lagi, soalnya lagi kurang enak badan

Kalian tetep jaga kesehatan ya

Jangan lupa vote and komen juga

See u next part💙✨

~~~~~~~

Teman Tapi Cinta | UN1TY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang