20 "Italia? Bukan Australia?

5 3 0
                                    

Helloooo... Jangan lupa vote dan follow yaa agar authornyaa semangat untuk lanjutin ceritanya🥰🤗

Happy Readinggg😉

  Kenzie sudah sampai di bandara yang  di maksud papanya, yang dimana ia dan orang tuanya berangkat pada pagi hari sekitar pukul 05.45 hingga sampai di lokasi pada pukul 10.37, dirinya segera duduk di kursi bandara setelah keluar dari pesawat sambil melihat ke sekelilingnya jika bandara yang di maksud papanya bukanlah Sydney Kingsford Smith Airport namun bandara Leonardo da Vinci di Fiumicino, yaitu bandara dari Italia, sontak wajahnya terkejut jika bukan Australia tujuan mereka, tapi kenapa Italia dan kenapa mereka berbohong kepada mama dan Joshua, dengan wajah kesal dan marah Kenzie segera menghampiri papanya sambil menahan kepalan tangannya yang ingin melayang.

     "Pah, ini bukan Sydney tapi Roma, papa bohong sama aku? Kenapa? " tanya Kenzie dengan murka, dan baru tersadar karena sejak awal berangkat ia hanya memikirkan keadaan Clara dan keluarganya.

     "Ken.. Papa sengaja bohong sama mereka, papa gak mau mereka tahu keberadaan kamu yang sebenarnya, tapi kamu tenang aja ya, disini kita aman kok, " ujar papanya dengan yakin.

     "Maksud papa aman apa? Ada apa emangnya pah? " balas Kenzie yang semakin bingung.

     "Sudah tidak apa-apa kok Ken, sekarang kita tunggu mobil penyewa papa datang ya, kita akan menuju apartemen yang sudah papa beli, " sahut papanya dan segera pergi menghampiri
      mama Sally.

     "Aneh, "

Jujur saja, Kenzie tidak paham kenapa papanya berbohong kepada semuanya tentang keberadaannya, seperti ada sesuatu yang papanya sembunyikan namun tidak bisa ia tebak dengan alasan apa pun.

  Setelah mobilnya datang, mereka segera menuju apartemen yang dimaksud papanya, letaknya tidak jauh dari pusat kota, dan yang pastinya strategis. Apartemen tersebut juga termasuk yang termahal kedua di Italia, harganya sekitar 1.493,37 Euro atau setara dengan Rp.25.000.000, jelaslah mereka dapat membelinya karena yang diketahui bahwa papanya adalah salah tahu CEO di Singapura dan memiliki cabang perusahaan di Indonesia juga  sekitar 5 cabang yang meliputi di Jakarta, Bogor, dan Makassar. Sudah jelas kekayaannya sangatlah banyak dan dapat memenuhi kebutuhan hidup untuk Kenzie, namun bagi Kenzie kekayaan bukanlah segalanya bagi dirinya.

  Sesampainya mereka di apartemen tersebut, segeralah Kenzie mengikuti langkah papanya menuju kamar mereka, yang letaknya berada di nomor 338 F di lantai 6.

     "Kenzie, kamu istrahat dulu ya, karena besok kamu sudah mulai sekolah, nanti papa akan suruh sekretaris papa untuk antar kamu, " ujar papanya yang sudah masuk terlebih dahulu.

     (Kenzie hanya mengangguk pelan)

Mama Sally pun ikut masuk dan merapikan barang-barang mereka ke dalam lemari. Dan tidak lupa, mama Sally membuat makan siang untuk mereka setelah perjalanan panjang dari Indonesia.

     "Aku buatkan pasta untuk kalian dulu ya, tadi aku sempet beli di mini market deket sini, " sahut Mama Sally yang sedang masak di dapur.

     "Iya mah, gak apa-apa kok, " jawab Papa Wisnu "Kenzie kamu juga harus makan ya, "

Terlihat ruangnya begitu luas dengan 2 kamar di sebelah kiri ruangan jika masuk dari pintu awal, kamar mandi di sebelah kanan ruangan tepatnya di depan kamar papanya, dan dapurnya berada di dekat ruangan tamu+keluarga, cukup luas bagi keluarga mereka yang hanya 3 orang.

Kamu atau Dia(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang