23 "What? Do you like me? "

7 4 0
                                    

𝙃𝙀𝙇𝙇𝙊𝙊𝙊𝙊.. 𝙅𝘼𝙉𝙂𝘼𝙉 𝙇𝙐𝙋𝘼 𝙑𝙊𝙏𝙀 𝘼𝙉𝘿 𝙁𝙊𝙇𝙇𝙊𝙒, 𝙏𝙃𝘼𝙉𝙆 YOUU😉

𝙋𝙚𝙧𝙡𝙪 𝙙𝙞 𝙞𝙣𝙜𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙗𝙖𝙣𝙮𝙖𝙠 𝙩𝙮𝙥𝙤 𝙢𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙢𝙖𝙖𝙛 𝙖𝙩𝙖𝙪𝙥𝙪𝙣 𝙖𝙡𝙪𝙧𝙣𝙮𝙖 𝙩𝙞𝙙𝙖𝙠 𝙟𝙚𝙡𝙖𝙨, 𝙢𝙤𝙝𝙤𝙣 𝙠𝙤𝙧𝙚𝙠𝙨𝙞𝙣𝙮𝙖

🄷🄰🄿🄿🅈  🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

Keringatnya masih bercucuran dengan deras di keningnya, masih gugup akan menyatakannya kepada Clara.

     "Diego? Kenapa sih, jangan bikin gue bingung, " sahut Clara sambil menaikkan alisnya.

     "Oke gue harus berani, " sahutnya dalam batin.

     "Clara.. " panggil Diego dengan pelan "Gue.. Gue suka sama lo, mau gak jadi pacar gue? "

     "What? Kok.. Tiba-tiba gini sih, lo bercanda, Go? "

     "Gue gak bercanda Clar, gue sayang sama lo, " ucap Diego dengan serius sambil memegang kedua tangan Clara.

     "Diego.. Gue gak percaya lo sampai sejauh ini pemikirannya, "

Clara sangat terkejut dengan pengakuan Diego tentang perasaannya kepada Clara, bahkan ia bingung harus menjawab apa, dan jujur saja sejak Clara dekat dengan Diego selama di sekolah membuat dirinya sedikit menyenangi sifat Diego yang perhatian dan selalu ada disisi Clara selama dirinya sendirian, bingung apa yang harus ia jawab kepada Diego saat itu.

     "Clar? Kenapa? Lo gak suka sama gue ya? Gue tahu, pasti lo udah punya pacar, gue pahami kok, " sahut Diego tersenyum kecewa.

     "Nggak kok, gue.. Gue udah putus sama pacar gue, " balas Clara dengan tegas dan yakin.

     "Serius? Jadi lo Terima gue? "

     (Clara mengangguk dengan pelan sambil menunduk)

Sejujurnya entah keputusan Clara benar atau tidak karena ia sudah lelah harus menunggu seperti ini, dan dirinya juga harus bisa membuka hati kepada orang lain, sebab menunggu yang tidak pasti itu adalah hal yang tidak menyenangkan bagi dirinya, walaupun hati yang galaunya masih ada di dalam pikirannya tentang keadaan Kenzie namun ia akan berusaha untuk melupakannya dan berfokus pada Diego, YA! pacar barunya untuk saat ini.

     "Mau jalan? " tanya Diego yang tersenyum senang.

     "Boleh, "

2 semester di SMA Angkasa II

  Clara dan kedua temannya melangkah keluar gerbang setelah menyelesaikan ujian terakhir mereka di kelas 10,berharap nilai yang mereka dapat yaitu yang terbaik dan diatas rata-rata KKM.

     "Gays.. Gimana kita makan-makan, kan habis ujian pasti bakalan libur panjang tuh, " ujar Bunga yang bersemangat.

     "Boleh tuh, seru sih kayaknya, " balas Clara yang ikut bersemangat "Tapi gue ajak Diego ya, "

     "Yahh.. Pasti gue sama Bunga jadi nyamuk, gak ah.. Gak seru nanti, " seru Vira yang suaranya melemas.

     "Gak kok, santai aja, "

     "Awas lo yaaa, " ancam Vira yang begitu tajam.

Clara dan Diego sudah hampir 6 bulan berpacaran dan hubungan mereka pun sudah di umumkan kepada public di sekolahan, dengan pengakuan mereka itu sontak saja seluruh siswa disekolah tidak menyangka ternyata mereka akhirnya berpacaran juga, bahkan setelah mereka berpacaran, Kenzie pun tak kunjung memberi kabar kepada Clara dan membuat Clara dengan cepat dapat move on dari Kenzie.

  Sore itu, semua teman-temannya Clara sudah berkumpul di sebuah cafe untuk makan-makan bersama setelah mengikuti ujian di sekolah pada siang tadi, mereka merayakannya karena sebentar lagi Clara dan teman-temannya akan naik ke kelas 11.

     "Mari bersulang, " seru mereka semua yang sudah duduk di kursi masing-masing sambil menggenggam segelas soda.

Semua yang ada di cafe pun bersenang-senang bersama sambil mendengarkan lagu dari cafe tersebut dan menikmatinya bersamaan.

      "Gays, gue ke toilet dulu ya, gak lama kok, " ujar Clara dan segera pergi.

     "Oke Clar, " sahut Vira yang masih menikmati lagu.

   Setelah Clara keluar dari toilet, dan tiba-tiba saja dirinya tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang ia kenal, YA! dia adalah Kenzie, benar dia adalah Kenzie, setelah setahun mereka tidak bertemu tetapi pada akhirnya takdir mempertemukan mereka kembali. Wajah Clara benar-benar bercampur aduk, antara kecewa dan bahagia, kecewa karena tidak pernah diberi kabar dan bahagia karena dapat bertemu dengannya kembali, rasanya ia ingin memeluk Kenzie dengan erat karena terlalu rindu namun ia tidak bisa karena dirinya bukan lagi milik Kenzie tetapi milik Diego.

      "Clara? " panggil Kenzie dengan mata yang berkaca-kaca.

     "Kamu? Kenapa kamu disini? "

     "Kamu gak kangen sama aku, "

     "Kangen? Setelah setahun aku nungguin kamu tapi gak pernah ada kabar, kamu pikir aku ini apa Ken, nungguin kamu gak jelas, aku chat kamu berkali-kali, telpon, kirim email, tapi apa?Gak ada balasan dari kamu, aku kecewa Ken, aku sakit, " keluh Clara yang mulai meneteskan air matanya.

     "Maafin aku Clar, aku bisa jelasin itu, karena ceritanya panjang, "

     "Maaf? Hanya kata maaf yang bisa kamu ungkapan? "

Tidak lama kemudian muncul sosok anak remaja yang seumuran dengan mereka yang menghampiri Kenzie dengan gaun cantik berwarna hitam dan serasi dengan baju yang di kenakan oleh Kenzie pada saat itu.

     "Ken, papa kamu udah panggil, yuk! " ajak remaja itu yang bernama Karin.

     "Siapa dia? Cewek baru? " tanya Clara yang emosi.

     "Bu.. Bukan, kamu salah paham Clar, dia cuman.. " ucap Kenzie yang omongannya terpotong.

     "Aku kecewa sama kamu Ken, dan aku harap kita gak akan bertemu lagi, "

     "Claraaa? Clara? Aku bisa jelasin ini Clar, " teriak Kenzie dengan merasa bersalah.

     "Ken.. Papa kamu nungguin, " jawab Karin yang mengingatkan.

Kenzie tidak bisa berbuat apa-apa setelah melihat reaksi Clara yang begitu marah dengan kehadirannya di Indonesia. Jujur saja hatinya benar-benar hancur berkeping-keping, tidak ingin jika pada akhirnya ia dan Clara akan berakhir seperti ini, ia tidak ingin itu terjadi padanya.

     "Gue harap, dia baik-baik aja, " ucap Kenzie dengan pelan.

     "Ayoo Ken.. Kamu mikirin siapa sih, " sahut Karin dengan bingung.

Bersambung..

Kamu atau Dia(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang