"ZAYNNNN???? HELLLPPPP!!!! AHHHHH ZAYYNNNN!!"
Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung berlari seperti orang yang sedang dikerjar-kejar beribu-ribu fans gila, aku berlari dengan kecepatan yang telah kukeluarkan seutuhnya menuju ke sumber suara-dilantai dua. Aku melihat ke belakang dan ternyata the boys ikut berlari denganku, berlari ke arah sumber suara yang meminta tolong-Waliyha. Bahkan Liam pun ikut berlari dengan nyawa yang setengah terkumpul. Suara Waliyha terus berputar di otakku seperti kaset rusak. Dengan sangat keras dia berteriak meminta tolong. apa yang terjadi? Tanpa mengetuk pintu aku segera memasuki pintu.
"What happen?" Tanyaku ikut panik dengan nafas yang tersengal-sengal karena memang tangga penghubung antara lantai satu dan dua memang banyak. Aku melihatnya yang telah berdiri di atas king size bednya
"ituu..itu..ahh..aku takut" Ucapnya terbata-bata sambil terus terisak. Apa yang sebenarnya ditakutinya? aku mendekat kearahnya, berniat untuk menenangkannya, baru saja satu langkah aku berjalan, dia berteriak lagi
"STOP! stop .. right there" Perintahnya dengan menunjuk jari terlunjuknya tepat di hadapanku dengan tangannya yang bergetar. Dia menyuruhku untuk diam ditempat
"Babe, what happen?" Tanya Niall. Aku menoleh ke arah Niall yang sama terlihat bingungnya denganku. Aku memutar kedua bola mataku dan segera menghadap ke Waliyha kembali dengan mengangkat kedua tanganku keudara. Sungguh sebenarnya aku muak mendengar Niall memanggil Waliyha dengan-babe.
"Ada ular!!! Snake!! di bawah kakiku tadi ,menggeliat di bawah kakiku.. Aku takut.. ularnya masih di bawa" Ucapnya dengan kembali menangis dan penuh ketakutan. Aku membuka mataku lebar-lebar dan mempertajam pendengaranku. Apa aku tidak salah dengar? Snake?
"Snake?" Tanya ku dan the boys bersamaan dengan nada kebingungan, kawatir, takut, terkejut. entahlah. Dan yang ditanya hanya menganggukkan kepalanya. Butuh waktu beberapa detik untukku dan the boys untuk menyadarinya karena sedari tadi kami terdiam seperti patung.
"AHHH SNAKEEEEE" Teriak Harry memecah keheningan. Sontak aku dan the boys bergerak kesana-kemari, berteriak tanpa arti.
"That's!!!!" teriak Louis sambil menunjuk ke suatu tempat yang berada di sebelah tempat tidur Waliyha.
"Aku akan mengambil pemukul" Ucap Liam lalu berlari keluar kamar dengan secepat kilat. Aku melihat kearahnya, lalu pandanganku berhenti kearah Niall. dia.. disana.. sedang...
menggigiti jari jari tangannya sambil berdiri mematung di sebelah pintu. Perasaan tadi dia berdiri di sampingku.
"Calm down Wals" Ucapku pada Wali yang sedari tadi menangis. Aku sangat tahu bahwa dia sangat dan amat takut dengan reptile. apalagi ular. Bagaimana bisa ular dapat masuk ke flatku? apalagi ini dilantai dua? apa ada orang yang sengaja memasukkan ular itu? Liam kembali ke kamar dengan membawa pemukul. Oh bukan itu... Tongkat golf?
"Golf Stick?" Tanya Harry sambil menatap Liam tak percaya.
"Hanya ini yang terdekat dengan kamar" Ucapnya dengan mencari ular tadi. Liam memberikan tongkatnya padaku dan Louis. Jadi yang sedang mencari ular sekarang adalah aku, liam, dan Louis. sedangkan Harry? dia bergerak-gerak tak tentu dengan kepanikan dan Niall? dia hanya mematung.
"FOR GOD SHAKE NIALL! HELP US! ucapku akhirnya. Niall terperanjak terkejut dan langsung mencari ularnya dengan dibantu Harry. Bagus akhirnya dia sadar.
"That's!! That's!!! That's!!!" Ucap Harry sambil menunjuk ke pojok ruangan kamar. Dengan segera aku,Lou,dan Liam segera mengambil ancang-ancang dan.....
BUKK BUKKK BUKK..AHHH..C'MON LI.. BUKK BUKK
Setidaknya itulah suara yang ditimbulkan di kamar ini yang tak luput dari teriakan the boys yang bersautan.Dan yeah ular itu akhirnya mati setelah kami pukul beberapa kali. Liam segera membuang ular itu ke halaman belakang flatku, aku menghela nafas lega dan melihat ke arah Waliyha yang sekarang telah duduk dan berada di pelukan Niall.Apa perlu kuulangi lagi? Tidak. kurasa itu tidak perlu karena hatiku seperti ditimpa oleh batu batu besar yang berasal dari pegunungan Alpen. uh kurasa pegunungan Alpen hanya penuh dengan salju. Kalau begitu batu batu dari gunung Semeru. hashh kenapa jadi membahas gunung? .Shit. Hatiku serasa pecah berkeping-keping. Sakit? tentu. Entah. ini memang gila. Bagaimana bisa aku mencintai adikku sendiri?
"Sttt tenanglah babe" Ucap Niall sambil mengusap-usap rambut lurus Waliyha
"Done" Ucapku akhirnya. Sebenarnya aku tidak perlu mengatakan itu, aku hanya ingin dia mendengarku. ya dia. Mungkin yang lebih memilih Niall yang berada di dekapannya, dari pada aku. Aku hanya menghela nafas berat dan segera berjalan keluar kamar Wali. Tapi langkahku terhenti ketika aku merasakan tubuhku di peluk seseorang dari belakang.
"Please.. don't leave.. i'm scared. Tidurlah denganku. please" Itulah suara yang muncul. Suara yang kukenali milik Waliyha. Aku membalikkan badanku dan memeluknya balik. Aku sempat melihat kearah Niall yang berdiri di sebelah tempat tidurnya sambil tersenyum, lalu dia pergi meninggalkanku, begitu juga dengan Lou dan Harry.
"Okay calm. i will sleep with you tonight" Ucapku dan kalian tahu apa artinya itu?? itu artinya ..... Ya kalian tahulah.
aku akan tidur dengan waliyha-hanya berdua. Hatiku tersenyum kecil, jujur aku sangat senang dengan permintaannya tadi. Aku menggiringnya ke king size bednya dan menidurkannya di tempat. Menyelimuti tubuh kecilnya dengan selimut tebal, dan aku kemudian berbaring di sebelahnya.
"Boleh aku memelukmu?" Ucapnya yang sontak pasti membuatku terkejut. Well mungkin ini adalah hal biasa dulu, tapi sekarang? Jantungku berdetak dengan sangat tak karuan, tolong seseorang!! Aku tidak mau mati disini karena jantungku yang berdetak tidak normal. Tanpa menjawab aku segera memeluk tubuhnya dan dia juga mendekat kearahku, kepalanya ditaruh di dadaku, okay fix. Dia pasti bisa mendengar detak jantungku saat ini, calm calm calm kau bodoh Zayn. this is the wrong love ever.
"Thank you" Ucapnya, aku hanya mengelus rambutnya dengan lembut, okay mulai sekarang aku tidak bisa lagi bersikap dingin terhadapnya. aku harus bersikap seperti dulu lagi. Akhirnya mataku semakin berat dan tertidur lelap dengannya. cuddling dengan adik yang kucintai melebihi rasa cinta seorang saudar.
Whaaaa selesai juga chapternya.. Maaf banget ini short chapter mangkannya aku update lebih cepat..
Ada yang lihat OTRA hari ini?? wahh kalian beruntung bangett... Aku juga ingin kihat :'( huakss nangis sambil garuk garuk dinding :'(
alrigh see you in the next chapter!!! dont forget that the real story began here :-)
-Atika Horan-