*Zayn Pov*
Aku salah.. ya aku tahu aku salah! aku tidak mendengarkan penjelasannya terlebih dahulu. aku sungguh menyesal telah mematikan facetimeku dengan Wali kemarin. Aku sungguh terbawa emosi melihat wajahnya yang sudah bertambah terlihat dewasa. The boys memarahiku karena aku tidak memberi kesempatan padanya untuk berbicara. Demi Tuhan aku bahkan tidak tidur semalaman karena memikirkannya. Apa selama 6 bulan ini dia menjadi bad girl karena tak ada seorangpun yang mendampinginya dan mengarahkannya?
hanya fikiran itulah yang terus berputar selayaknya kaset rusak di dalam otakku."Ahh this make me crazy" Ucapku frustasi sambil mengacak-acak rambutku yang notabennya selama ini selalu kujaga
Cklek Aku melirik sekilas ke arah pintu yang tiba tiba terbuka. Muncullah seseorang di situ dan aku langsung membuang nafas berat.
"Zayn c'mon man. You have to get ready. We have interview today, remember?" Tegur Liam sambil berjalan menghampiriku. Aku menengadahkan kepalaku sejenak untuk menatapnya.
"Oh My God! what happen to you Zayn? ugh cepat keluarlah! kembalikan zaynku yang selalu ceria. Cepat KELUAR!!!!" ucapnya atau bisa dikatakan teriaknya sambil menggoncang-nggoncangkan bahuku dengan kencang. Aish apaan sih. dikira aku kesurupan apa?"Ugh Leyyum stop it. Aku malas Li, aku banyak fikiran" Ucapku sambil menghela nafas sepanjang-panjangnya dan berusaha melepaskan cengkraman Liam yang sungguh erat
"Kamu tidak tidur semalaman?" Tanya Liam memastikan setelah memperhatikan wajahku dengan cermat. Kurasa dia tahu tentang lingkaran hitam di bawah mataku. dan sebagai jawaban aku hanya mengangguk dan mengacak rambutku sekali lagi.
"Hanya karena masalah kemarin?" Tanyanya lagi dan kali ini aku tidak hanya mengangguk, melainkan menatap matanya dengan cermat."Ini tidak hanya Li. Waliyha tidak pernah berbuat sesuatu sampai sejauh ini, seumur-umur aku tidak pernah mendengar Waliyha menampar seseorang ataupun diskors dari sekolah. Walaupun dia bodoh tapi dia tidak sebodoh itu dalam bertingkah laku. Aku memang kakak yang paling buruk Li, aku tidak bisa menjaga adikku sendiri" Jelasku frustasi. Sungguh aku sangat frustasi. Panggil aku lebay, tapi aku sebagai kakak pasti menginginkan hal yang terbaik untuk adiknya. tidak ada seorang kakak yang menginginkan adiknya bertindak menjadi bad girl.
"Aku bahkan tidak memberinya kesempatan untuk menjelaskan semuanya Li, kamu tahu kan kalau aku sedang marah bagaimana? aku pasti akan hilang kontrol dan akibatnya aku bisa marah padanya, dan aku tidak ingin itu terjadi, itulah sebabnya aku mengakhiri facetiming ku sebelah pihak" Tambahku lagi dan entah sejak kapan kurasa mataku sudah mulai berkaca-kaca, mengingat bagaimana aku melihat Liam yang kini menjadi samar karena terhalang oleh cairan beningku sendiri."Stt.. sudahlah Zayn. Mungkin itu hanya kesalahpahaman. Kamu tahu benar bagaimana adikmu selama ini.dia tidak mungkin melakukan suatu hal seperti itu tanpa alasan. Kamu harus menghubunginya dan meminta penjelasan kepadanya cepat atau lambat" Nasihatnya sambil mengusap-usap punggungku dengan lembut. No Gay! Ini karena sifat Liam yang sangat ke-bapak'an, dan itulah kenapa aku lebih suka bercerita ke Liam,ya walaupun akhirnya ceritaku terdengar oleh seluruh the lads.
"Sekarang cepat bersiap-siap! kurasa kamu akan menghabiskan waktumu hanya untuk make up karena wajahmu yang sudah seperti mayat hidup" Perintahnya. Ya Pe-rin-tahnya. Lagi-lagi setelah ada nasihat pasti ada perintah. Haishh kenapa selalu saja aku diperintah? tapi ya ini memang untuk kebaikan kita sendiri. Maksudku the lads tentu saja. Dia memang orang yang paling mengertiku dan juga yang paling dewasa diantara kita semua, selain Harry tentu saja. Ahh jangan salah sangka, Walaupun Harry adalah anggota yang paling muda tapi sifatnya sudah dewasa. Beda sekali dengan Louis yang umurnya paling tua tapi sifatnya seperti anak remaja lainnya. Labil coy"Bisakah aku tidak ikut dad? Aku tidak mood sama sekali hari ini" Ucapku dengan puppy face andalanku,menurutku sih.
"Zay-"
![](https://img.wattpad.com/cover/32184020-288-k789778.jpg)