W A L I Y H A
Aku terbangun dari tidurku ketika suara alarm ayam yang berkokok terdengar dari handphone bodohku. Ah kurasa bukan handphoneku yang bodoh, melainkan aku. Kenapa bisa aku menyetel alarm jam segini? ughh aku kan baru di London jadi tidak perlu sekolah bukan?. Aku meregangkan otot-ototku dan sesuatu di bawahku bergerak perlahan dan mengerang. Ah ya aku baru menyadari bahwa aku tidur di pelukan Zayn, ya aku tidur dipelukan kakak yang paling aku cintai, aku tidur di atas dadanya sambil mengalungkan tanganku ke tubuhnya, dan zayn pun merangkulku dengan satu tangannya yang kutindih dengan tubuhku aku yakin dia pasti kram semalaman.
Aku memandangi setiap inchi dari wajahnya, dia sudah sangat berbeda sekarang, maksudku dalam facial look nya. Dulu yang rambutnya pendek-atau bisa dibilang hampir gundul, namun sekarang rambut itu sudah bertambah panjang dan lebat yang terjuntai di depan-ibarat poni dari justin bieber.
"I love you more than anything Z. i hope you know it. Tolong jangan diamkan aku. itu membunuhku, membunuh pikiran dan hatiku ,kau tahu itu" Ucapku pelan dan mencium pipinya dengan pelan dan segera bangkit sekali lagi dengan pelan supaya tidak membangunkannya. ya walaupun kutahu Zayn sangat susah di bangunkan. Aku segera menuju ke kamar mandi untuk membasuh tubuhku yang sudah sangat lengket dan penuh oleh keringat. Tapi entah kenapa aku masih saja wangi. Hahahah
Setelah selesai mandi, aku memakai pakaian casual, ya karena aku sedang ada di rumah. Jadi tidak perlu memakai pakaian yang rapi. Merasa cacing-cacing di perutku meronta-ronta minta makan, akhirnya aku berjalan menuju dapur berniat untuk memasak sesuatu yang bisa membuatku kenyang dan bisa dimakan oleh the boys waktu sarapan nanti, Hey jangan salah, walaupun usiaku di bawah 17 tahun tapi aku sudah pandai memasak.
"Zayn tetap saja malas untuk berbelanja" gerutuku ketika aku baru saja membuka almari es namun tidak ada sedikitpun bahan makanan yang bisa kumasak atau kumakan. Yang ada hanya botol-botol minuman, jus jerus dan kaleng minuman susu dan lain-lain. Entahlah serba minuman. Aku mendengus kesal dan segera menuju kembali ke lantai atas untuk berganti baju, dan karena aku melihat sweeter Zayn yang tergantung di almari akhirnya aku memakainya beserta jelana jeans. Hahah biarlah zayn aku pinjam sweetermu ucapku dalam hati, aku mengambil dompetku, untung saja aku masih mempunyai uang simpanan dan akhirnya aku memutuskan untuk berbelanja di supermarket terdekat dari flat Zayn dan tentunya dengan jalan kaki.Tak apa.. sambil menyusuri indahnya pagi kota London.
Setelah berbelanja beberapa bahan makanan, minuman, snack dan peralatan mandiku, aku segera meninggalkan supermarket namun ketika aku berjalan di tengah perjalanan aku menemukan taman yang bisa dibilang sangat hijau dan terlihat sekali nyaman. Perasaan aku tadi berangkat tidak menjumpainya, tapi ya mungkin aku memang tidak melihatnya. Aku melihat pergelangan tanganku, jam menunjukkan pukul 8:30 pagi, ah pasti the boys belum bangun jam segini. Zayn kan biasanya bangun pukul 10 ke atas,begitu juga the boys yang lain. bagaimana aku bisa tahu? well karena aku dulu pernah tinggal seatap beberapa hari dengan mereka. Eits jangan mengada-ngada dulu, ingat waktu kunjungan ke rumah Harry waktu the boys mendapatkan day off? ya disaat itulah. Akhirnya aku memutuskan untuk berkeliling sebentar di area taman. Ketika aku berniat untuk memberi kabar kepada Zayn, namun bodohnya aku, aku lupa membawa iPhone atau Blackberryku. Jadi secara teknis aku lupa membawa handphone.
"Hay" Sapa seorang laki-laki yang sepertinya lebih tua dariku, tapi well mungkin hanya berjarak 1 tahun dariku dan satu lagi dia sangat dan amat tampan. Mata birunya yang cerah-seperti mata Louis, rambutnya yang pirang seperti rambut Niall dan wajahnya yang cute seperti wajah Harry. Ah dia sangat tampan
"Hay" Jawabku ragu tapi masih menunjukkan senyuman terbaikku.
"Sendirian saja?" Tanyanya dan aku hanya mengangguk