Chapter 14

583 43 9
                                    

Tok Tok Tok

Entah sudah ke berapa kalinya pintu itu diketuk, dan entah sudah ke berapa kalinya juga aku menggeram dan menyembunyikan kepalaku di bawah bantal. Aku melirik jam sekilas. dan Gila masih jam 6 pagi? Siapa sih yang berani-beraninya membangunkan gadis cantik sepertiku ini di pagi hari? Hahaha tidak, aku hanya bercanda. Aku bukanlah gadis cantik. Pintu di depan masih diketuk dengan tak sabaran, membuatku sungguh kesal dengan si pengetuk pintu. Dengan kesal aku akhirnya menyingkap bantalku yang kugunakan untuk menutupi telingaku, dan melihat sekeliling

"Wait sepertinya ini bukan kamarku" Gumamku dalam hati. Dan benar saja, aku baru ingat apabila aku tidur di Basecamp the boys. Ugh bodoh! Runtukku dalam hati.

"Wals kamu sudah bangun?" Tanya seseorang yang sedari tadi mengetuk pintu. Dan otomatis pikiranku buyar karena suaranya itu. Aku mencoba untuk duduk di ranjangku, tapi entah kenapa kepalaku terasa sangat berat hanya untuk sekedar duduk. Aku merasa sangat kedinginan saat ini, kepala pusing, dan juga flu. Aku memegang dahiku sendiri. Panas. Yaelah kenapa harus sakit sih? Ah tapi mungkin ini hanya karena efek aku menangis semalaman. Dengan susah payah aku bangkit dari tidurku, rasanya mataku sungguh berkunang-kunang

Tok tok tok

"Ck! tidak sabaran sekali" Gerutuku "Yeah wait" Teriakku dan Uhuk uhuk uhuk . Sial karena tenggorokanku yang kering, panas dan sakit membuatku terbatuk.

Aku melihat pantulan diriku di cermin sekilas, dan terkejut dengan orang yang berada di pantulan cermin tersebut. Ini orang apa singa? Rambutku seperti singa, wajahku pucat, mataku sembab dan bengkak, bibirku memerah. Sungguh buruk. Aku segera menuju ke kamar mandi yang tergabung langsung dengan kamar yang kutempati, dan segera membasuh wajahku di wastafel dan tak lupa dengan menggosok gigiku. Setelah selesai aku berjalan untuk membuka pintu kamar. Aku membuka pintu kamar dengan sendoyong-sendoyong sambil meraba-raba dinding untuk membantuku tetap seimbang, sungguh kenapa pusingnya seperti ini?

"Ya Zayn?" Tanyaku setelah aku membuka pintuku, dan terdapat Zayn yang sedang berdiri dengan punggungnya yang bersender di dinding sebelah pintu kamar ku dan kakinya yang mengetuk-ngetuk di lantai.

"Ck. Kamu lama sekali. Jamuran tau aku disini" Gerutunya kesal. Aku hanya bisa nyengir. Karena sesungguhnya aku berasa akan pingsan sekarang juga karena tidak bisa menahan rasa sakit di kepalaku. Entahlah tapi perasaanku , bila aku pusing tidak pernah sampai sesakit ini.

"Ayo pulang. Aku belum bersiap-siap sedikitpun" Ajaknya setelah selesai dengan ke kesalannya karena aku membuka pintu dengan lama.

"Baiklah. Tunggu sebentar" Aku kembali masuk ke kamar untuk mengambil iPhoneku.

Aku turun ke lantai satu yang sudah terdapat semuanya disini berkumpul. berpelukan satu sama lain. Ah berat rasanya aku akan tinggal sendirian selama 8 bulan. Woy itu tidaklah waktu yang sebentar. Aku sudah mengingatkan beberapa kali kan? Aku juga berpamitan dengan the boys dan the girls tak lupa juga Austin. Niall memelukku dengan sangat erat dan menggoyang-nggoyangkan tubuhku. Sehingga membuat tubuhku ingin jatuh rasanya. Bukan, bukan jatuh karena dipeluk oleh seorang Niall Horan, tapi jatuh karena pusing di kepalaku dan badanku yang rasanya remuk.

"Aku pasti akan sangat merindukanmu" Ucapnya setelah melepas pelukannya. aku tersenyum dan mengangguk.

"Aku juga akan merindukanmu cupcake" Balasku dan dia malah tertawa keras. Ugh tidak romantis sekali. Eh?

"Kamu baik baik saja kan baby?" Tanya Niall heran. Aku memincingkan mataku

"Ya. tentu. kenapa?"

"Kau terlihat pucat" Jawabnya serius.

"Benarkah? well mungkin karena aku belum mandi" Cengirku.

Sister (Zayn Malik)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang