Sebelumnya aku mau ngomong dulu, mulai sekarang setiap chapter gak aku kasih judul, melainkan hanya bagian chapter" nya.. Habisnya aku bingung sama judulnya, jadi ya beginilah :-) hehehe enjoy!
Sudah hampir satu bulan lebih aku memulai kehidupan baruku di London, memulai sekolahku, mempunyai teman baru, beradaptasi dengan lingkungan sekitar semuanya dapat kulakukan dengan lancar termasuk dengan mulainya aku untuk beradaptasi dengan keadaan the boys, yang hampir setiap hari mungkin hanya menghabiskan malamnya di sini. Rumah Zayn selalu sepi di pagi atau pun sore hari,dan mulai ada keberadaan orangnya ketika jam sudah menunjukkan pukul 9 malam atau lebih. Entahlah terkadang aku heran, bagaimana bisa the boys sangat kuat dalam menghadapi semua ini? berangkat di pagi hari dan pulang pada malam hari. Kalau aku sih tidak tahu lagi harus bagaimana.
ini hari sabtu, dan seperti yang kalian tahu bahwa tidak akan Ada sekolah pada hari sabu. Yayss senang sekali. Setelah aku menyelesaikan ritual mandiku dan berpakaian ala kadarnya aku segera menuju ke lantai bawah untuk membuat sarapan tapi ternyata itu tidak dapat kulakukan untuk saat ini.
"Hey Boys" Sapaku kepada mereka semua yang sudah memakan sarapannya. Kurasa hanya aku saja yang bangun kesiangan, tumben mereka sudah memakai pakaian lengkap dan rapi?
ah ya aku tahu. pasti mereka akan melakukan rutinitas mereka.
"Pasti mau pergi kan? hah ini bahkan hari libur" Dumelku sambil memakan roti bakarku , aku menatap mereka satu persatu yang hanya tersenyum tidak jelas.
***
"Cepat!! sudah selesai belum??" Teriak Niall dari lantai bawah.
Asal kalian tahu, tadi setelah makan Zayn langsung menggendongku untuk segera menuju ke kamarku dan memasukkanku ke dalam kamar mandi. Tanpa menjawab satu dari beribu-ribu pertanyaan yang telah kulontarkan padanya, dan tentu juga kepada the boys. Dengan cepat dan malas aku berjalan menuruni tangga dan kumelihat Niall yang berdiri di ujung tangga dengan berdecak pinggang. Aku memutar kedua bola mataku dengan kesal.
"Kau sungguh cerewet Niall" Ucapku sarkas
"Terima kasih princess. kuharap itu sebuah pujian" Jawabnya sambil menarik tanganku dan membawaku ke depan rumah, dan ternyata sudah ada The boys yang telah siap dengan mobil masing-masingnya. Wait.. kenapa memakai mobil sendiri-sendiri? Well tidak sendiri-sendiri sih, setidaknya ada 3 mobil yang telah siap.
"Sebenarnya kita akan kemana sih?" Tanyaku dengan pertanyaan yang sama sedari tadi, sampai aku sendiri saja sudah bosan mengucapnya namun sekali lagi aku hanya mendapat tatapan misterius dan senyuman yang membuatku geli.
Tanpa berpikir panjang, Niall segera menggandeng tanganku untuk masuk ke mobil, dia menutup pintunya setelah memastikanku memasuki mobil dengan nyaman. Eh dia tidak semobil denganku? okay dia memang aneh bin idiot.
Ketika kumelihat kedepan, Niall memasuki mobil Harry dan Louis yang memakai mobilnya sendiri dan masuklah Liam dan Zayn di mobil Liam ini. Mereka mulai menjalankan mobilnya, mobil kita beriringan menelusuri jalanan kota London yang cukup padat hari ini. Karena weather yang sedang bagus dan bertepatan dengan hari libur, mungkin? Entahlah. Aku tidak mau menguras otakku untuk berifkir tentang jalanan kota London.
"Eh kok berpencar?" Tanyaku, setelah mengamati Louis yang berbelok dan Harry yang lurus sedangkan Liam berbelok ke arah kiri. Sungguh. Kita seperti seorang mafia yang tengah merencanakan aksinya untuk mengelabuhi polisi.
"Mereka akan menjemput seseorang" Ujar Liam disebelahku santai. Aku melihat ke arah belakang, karena sedari tadi aku tidak mendengar Zayn berbicara bahkan aku sempat berfikir apa dia masih hidup? Ah aku sungguh adik yang kejam. Tapi hey bahkan dia lebih kejam dariku. Dan benar saja, kini aku tahu kenapa dia terdiam sejak tadi, ternyata dia sudah memeluk boneka bantal yang ada di mobil Liam sambil memejamkan matanya yang sungguh terlihat damai. Ya dia tertidur. Aku hanya mengendus kesal. Bagaimana bisa aku mempunyai kakak yang hobinya hanya tidur? dan ketika ada seseorang yang membangunkannya dia pasti marah besar? sehingga tak satupun dariku dan the boys yang dengan rela hati akan membangunkannya, melainkan kita harus hom-pim-pa terlebih dahulu. Merasa kantuk yang luar biasa, dan perjalanan yang hampir mencapai 20 menit dan belum juga sampai, akhirnya akupun terlelap dalam mimpiku dan tertidur di mobil Liam yang beraroma Mint ini.