08

1.6K 110 13
                                    

" Tuhan, aku hanya ingin bahagia"

_____

Pagi ini Jayden mengantar anak anaknya berangkat ke sekolah. Ia telah berdiri di samping mobil dan bahkan telah memanaskan mesin mobil berwarna silver miliknya itu.

Shena keluar lebih dulu dari rumah. Ia tampil dengan gaya sederhana dan apa adanya. Tanpa polesan make up atau bahkan bedak sedikit pun. Rambut pendeknya di biarkan tergerai begitu saja dengan poni yang menghiasinya.

Tak lama kemudian, Shanon pun datang dengan tampilan yang jauh berbeda di bandingkan adiknya itu. Ia tampil cantik dengan polesan make up dan rambut yang telah di catok beberapa saat tadi. Ia pun terlihat stylish mengenakan sneakers dan juga jaket Levis crop.

"Yuk dad kita berangkat" ajak Shanon.

"Ayo sayang"

"Eh Shanon mau duduk di depan yaa!" Ucap Shanon yang langsung masuk ke mobil dan duduk di kemudi depan.

"Shena kamu ngalah ya sayang" bisik Jayden memberi pengertian.

"Iya dad"

Mereka lalu masuk ke dalam mobil dan Jayden pun segera menancap pedalnya.

Di perjalanan, Shanon banyak bercerita. Sebenarnya cerita yang di sampaikan Shanon pada Jayden  kebanyakan bohong. Bahkan tak jarang juga ia melebih lebihkan fakta.

"Iyaa dad. Kemarin juga Shanon dapet nilai tertinggi di kelas"

"Wah kamu hebat sayang. Pelajaran apa itu?"

"Matematika dad. Sumpah yaa semua penghuni kelas pada ga nyangka gitu dad. Guru Shanon juga kayak bangga banget gitu" bohongnya. Karena pada kenyataannya ialah yang mendapat nilai paling rendah di kelas.

"Hebat sayang. Daddy juga bangga sama kamu." Puji Jayden sambil menyetir.

Ia melihat Shena yang duduk di belakang melalui kaca yang berada tepat di atas kepalanya. Shena anaknya itu memang berbeda. Entahlah, Jayden pun menyadari bahwa Shena yang sekarang sangat berbeda dengan yang dulu.

Dulu sewaktu Elia masih hidup Shena sangat cerewet dan periang. Tapi sejak kepergian Elia, Shena jadi sosok pemurung dan cenderung introvert.

"Shena, kalau kamu gimana nak?" Jayden bertanya.

Shena yang tadi hanya melihat pemandangan dari kaca mobil pun menengok.

"Iya dad?"

"Sekolahnya lancar? Gimana teman teman kamu di sana? Sudah lama Daddy tak mendengar cerita mu sayang"

Shanon terlihat sinis saat Jayden mengajukan pertanyaan pada Shena.

"Baik kok dad. Semuanya lancar"

"Hm syukurlah"

"Oh iya dad aku,--"

"Daddy lihat deh handphonenya bagus yaa!!"

Pembicaraan Shena di potong oleh Shanon yang begitu antusias menunjukkan gambar handphone keluaran terbaru pada Jayden.

Jayden yang menyadari hal itu pun langsung angkat bicara dan berusaha bersikap adil.

SHENA [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang