03

2.6K 155 47
                                        

" Biarkan mereka semua merendahkan ku karena aku merasa pantas mendapatkannya"

_____

Shena turun dari sepeda dan memarkirkannya tepat di belakang halaman rumah. Ia mengusap sisa air mata yang membasahi pipinya dan menarik nafas panjang.

Ya, selama perjalanan pulang tadi ia tak henti menangis memikirkan perkataan mereka yang masih terekam hangat di otak dan mengalun jelas di telinga.

Rasanya ingin sekali ia membuang ingatan buruk tentang perkataan mereka. Tapi rasanya itu mustahil. Huh!! Bukannya Shena pendendam hanya saja sulit baginya untuk melupakan siapa siapa yang berlaku buruk terhadapnya.

Gue harus kuat!! Gue ga boleh nangis!! Hiks hiks... Batin Shena sambil menyeka air matanya sekali lagi.

Ia pun mulai berjalan perlahan memasuki rumah. Namun sebelum itu, ia sempat menarik nafas dalam dalam. Karena memang masuk ke dalam tempat yang di sebut rumah ini tidaklah menyenangkan.

Ya, tidak menyenangkan!  Karena memang Shena selalu di perlakukan layaknya seorang pembantu dan tak jarang ia mendapat siksaan saat melakukan sedikit kesalahan.

Sehari hari Shena tinggal bersama kakak dan ibu tirinya yang bernama, Shanon Ariana Michelle dan Syela Michelle. Sementara itu Daddy kandungnya sibuk kerja di luar kota. Tak jarang ia hanya bertemu daddynya sebulan sekali.

"Shanon sayang, sini sebentar nak" teriak Syela, ibu tirinya yang berada di dalam rumah.

Huh kalo boleh jujur Shena iri dengan Shanon sang kakak. Mengapa tidak, Syela selalu memperlakukan Shanon layaknya ratu di rumah. Apapun yang ia minta selalu di turuti. Lain cerita dengan Shena yang bahkan tak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu dari Syela.

Ya, semenjak Elia ibu kandungnya meninggal Shena tak pernah merasakan lagi belaian hangat seorang ibu.

Shena masuk ke dalam rumah dan berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

"Baru pulang Lo?!" Ketus Shanon bertanya sambil bertolak pinggang.

"Iyah"

"Dari mana aja Lo? Abis gatel dulu sama Darren?"

Shena menatap Shanon dengan tatapan bingung. Namun Shanon malah langsung menampar pipi Shena dengan keras hingga membuat sudut bibirnya terluka.

PLAKK!!!!!!!

Tak henti dengan tamparan, Shanon pun menjambak rambut Shena hingga membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Jadi cewek tuh ga usah gatel bisa ga sih hah?!Darren itu punya gue!! Ngerti Lo?!" Teriak Shanon tepat di telinga Shena.

"Aduh sayang ada apa siih, kok ribut ribut?" Tanya Syela yang baru saja datang dari kamar.

"Nih mom orangnya! Si Shena! Dia gatel banget sama Darren cowok yang aku suka."

"Ooh mulai berani kamu Shena? MULAI BERANI KAMU?!" bentak Syela di akhir kalimat.

Kini Shena hanya bisa menangis sambil duduk di lantai.

"Sekarang, cepet ke dapur! Cuci piring, nyapu, ngepel dan selesai kan kerjaan lainnya. Hari ini semua kerjaan si amma kamu yang kerjain! Dan jangan harap hari ini kamu dapat jatah makan! Udah yuk sayang kita pergi" ujar Syela lalu menarik anak kesayangan untuk ikut pergi dengannya.

"Yuk mom. Kita mau kemana?"

"Ke mall dong. Tapi kita siap siap dulu ya"

"Oke!"

SHENA [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang