25

1.3K 60 10
                                    

" Bermain dengan api nanti akan terbakar, bermain dengan ku? Nyawamu melayang! "

_______


Shanon menenggak secangkir teh hangat yang tadi di bawakan oleh Bi amma. Jujur saat ini isi kepalanya masih tentang kejadian tadi malam yang sungguh sulit ia lupakan. Bagaimana bisa Shena jadi seperti itu?! Sebelumnya jika marah adik tirinya tersebut hanya menangis dan mengunci dirinya di kamar. Tapi ini?!

"Shit gue ga bisa diem aja! Gue yakin ada sesuatu yang terjadi padanya. Gue harus cari tau, alasan kenapa Shena bisa berubah jadi sosok psikopat. Ya! Gue harus cari tau tentang hal ini sendiri" monolognya.

Meskipun badannya masih sakit, Shanon memaksakan diri untuk bangkit dan pergi ke kamar Shena. Namun sialnya, kamar Shena di kunci dan pastinya kunci tersebut di bawa ke sekolah.

"Arrggh sial!! Kenapa di kunci sih?! Shit!!" Shanon mengumpat kesal.

"Non Shanon kok disini? Ada apa non? Ada yang bisa saya bantu?" Tanya amma mendekati.

"Oiya, bi amma punya kunci serep kamarnya Shena?" Tanya Shanon to the point.

"Hm ada memangnya ya non?"

"Ish banyak tanya banget sih! Tinggal jawab punya atau ngga ribet banget! Gue pecat juga ya Lo!" Bicara Shanon memang tak sopan jika sudah tersulut amarah.

"Punya non tapi buat apa?" Bi amma masih bertanya tenang.

"Sini kuncinya!" Titah Shanon mencoba meminta kunci tersebut pada amma. Namun sayang, amma tak mau memberikannya.

"Sini kuncinya Lo denger ga sih?!"

"Maaf non saya ga bisa kasih, karena,--"

"Karena apa? Karena lo pikir gue bakal mencuri gitu hah? Ngacak ngacak kamar Shena? Damn! Sini kasih ke gue kuncinya atau Lo akan langsung gue usir sekarang juga!" Ancam Shanon menakutkan.

Mau tak mau amma pun akhirnya menurut ia memberikan kunci itu ke tangan Shanon dengan ragu.

"Oiya denger gue, jangan bilang siapa siapa kalau gue masuk ke kamar Shena. Termasuk ke Shena! Pokoknya Lo harus tutup mulut kalo masih mau kerja di sini!" Lagi, Shanon mengancam amma.

"Dan... kalau ada Shena atau orang lain yang datang cepat kasih tau gue. Ngerti?"

"I-iya non ngerti" kaku amma menjawab.

"Yaudah sana ke dapur lanjut masak!"

Amma langsung menurut dan pergi ke dapur melanjutkan aktivitasnya memasak. Sementara itu Shanon berhasil masuk ke kamar Shena yang terlihat begitu bersih tak ada yang mencurigakan.

Sebenarnya Shanon sendiri tak tau ingin mencari apa di kamar Shena. Yang jelas ia hanya akan melihat melihat siapa tau ada benda mencurigakan.

Shanon lalu pergi ke ranjang Shena yang dilapisi sprei polos berwarna putih. Mengecek ke segala sudut sprei itu, tak ada benda atau apapun yang mencurigakan. Lanjut ke rak buku, meja belajar, hingga akhirnya lemari!

Di lemari Shena, baru Shanon menemukan sesuatu yang membuatnya terkejut. Saat lemari itu di buka tak ada yang mencurigakan sebenarnya. Semua pakaian tersusun rapi dan teratur. Namun saat Shanon menyibak  susunan baju yang menggantung di dalam lemari tersebut ia melihat ada sebuah kotak kayu berukuran tak terlalu besar tergeletak di tutupi tumpukan kain.

Untung saja mata Shanon jeli jadi ia bisa melihat dan menemukan kotak itu.

"Kotak apa ini? Sepertinya gadis gila itu berusaha menyembunyikannya"

SHENA [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang