" Tidurlah sayang tidurlah"
_____
"Yasmin Shena kemana?" Tanya Darren menghampiri Yasmin dan Dean yang sedang asik duduk di salah satu bangku."Hah Shena? Gatau, gue dari tadi ga sama dia. Kan tadi sama lo"
"Sial!" Umpat Darren kesal.
Dean segera bangun dari duduknya melihat Darren yang terlihat kesal.
"Kenapa bro? Shena ga ada emang? Dia hilang?"
"Gue ga tau Dean. Tadi gue tinggal sebentar angkat telfon papa, trus gue liat dia jalan ke kamar mandi tapi sampai saat ini dia ga kembali. Udah gue cek ke kamar mandi juga ga ada" tutur Darren menjelaskan.
Saat mereka terlihat bingung tentang keberadaan Shena, tiba tiba Shanon terlihat lari terbirit-birit menghampiri mereka. Nafasnya tak teratur, wajahnya pucat seperti telah melihat sesuatu yang begitu menyeramkan.
"Darren hh~ darrhh~enhhh~"
"Gueh~gu~eh~"
"Shanon lo kenapa sih? Bicara yang benar!" Kesal Darren yang sedikit panik.
"Tenang dulu, atur nafas lo, baru bicara" tambah Yasmin.
Beberapa menit Shanon mengatur nafasnya. "Gue liat Shena!"
***
"TIDAAAAAK!" teriakan Gabriel sayangnya langsung berhenti saat Shena dengan cepat melempar belati yang ada di tangannya dan berhasil tepat mengenai dada sebelah kiri lelaki itu.
Sementara Leo yang berada di aula terlonjak saat mendengar suara teriakan yang samar terdengar. Ia seperti mengenali suara itu. Dalam hati Leo sudah sangat kesal menunggu Noel tak kunjung datang, di tambah lagi kini ada suara teriakan yang membuatnya terganggu.
Mencoba memastikan Leo pun keluar dan melihat di pojok sana ada seorang lelaki yang berdiri kaku dan ada satu sosok lagi. Perempuan, wajahnya tak terlalu terlihat namun rambutnya pendek. Perempuan itu terlihat mendekati si lelaki yang nampak diam di tempat tak bergerak seolah ada yang menahannya.
"Siapa tu cewe? Mau ngapain dia?" Baru saja bungkam, Leo terkejut bukan main saat sosok perempuan itu terlihat mencabut sebuah belati yang tertancap di dada laki laki itu. Bukannya menolong, perempuan itu malah terlihat kembali menusukkan belati itu ke bagian perut sang lelaki.
"WOI ANJING NGAPAIN LO!" teriak Leo berusaha ingin menolong.
Perhatian sosok perempuan itu pun beralih pada Leo yang teriak memanggilnya. Sementara Gabriel jatuh lunglai ke lantai.
"She, Shena?" Suara berat Leo terkejut melihat wajah perempuan itu yang tak lain adalah Shena.
Namun gadis itu terlihat berbeda dari biasanya. Leo bahkan seketika langsung merinding saat melihat mata gadis itu yang kini menghitam! Ya, bola mata yang seharusnya berwarna hitam putih kini berubah menjadi hitam legam, dengan wajah menyeramkan Shena berlari ke arah Leo sambil membawa belati di tangannya. Belati yang sudah berlumuran darah.
Melihat Shena berlari ke arahnya Leo langsung panik. Tak mungkin ia diam, bisa bisa habis riwayatnya. Leo juga yakin ia tak akan mungkin bisa melawan Shena karena ia yakin saat ini Shena bukanlah Shena.
Sementara itu Shena semakin mendekat, Leo buntu. Jalan satu satunya jika ia ingin selamat adalah, lompat! Namun itupun tidak menjamin ia akan selamat. Bisa saja ia koma atau bahkan sekarat?
KAMU SEDANG MEMBACA
SHENA [END] ✓
Dla nastolatków[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] __________________ Shena Kiera Michelle, gadis lugu yang kerap kali mendapatkan prilaku bully dari lingkungan sekitarnya tiba tiba berubah menjadi sosok seorang gadis psycopath. Perubahan sifatnya yang introvert menjadi eks...