Kembali ke masa sekarang
"Terus, yang bikin lo suka sama dia apa? Gegara dia nanya 'lancar ga tad-'"
Mingi dengan cepat menutup mulut Wooyoung dengan tangannya, "DIEM GA LU"
"YA TERUS APA KALO BUKAN ITU?!"
Jujurly, yang lain mungkin bisa menangkap mengapa Mingi bisa suka kepada Yunho. Namun mereka ingin mendengar nya sendiri dari mulut Mingi.
Setelah jeda beberapa saat, Mingi mulai membuka suara.
"Kalian tau kan, gue ga terlalu bisa interaksi dengan orang baru?" Mingi memulai dengan sebuah pertanyaan.
"Ho-oh, dulu pertama kali sekelompok sama Mingi aja gue takut buat deket-deket. Mingi auranya serem" sahut Jongho sambil mengelus lengannya sendiri.
Yang lain mengangguk setuju. Karena mereka semua punya kesan pertama yang sama terhadap Mingi.
Dingin
"Yah Mingi kan emang orang nya tertutup aja sih. Udah dari orok dia kek gitu, gak gampang deket sama orang baru" jelas Yeosang, sobat kecil Mingi yang sudah paham dengan sifat nya.
"Hu-um, kira-kira begitu, makanya gue ga terlalu respon sama Yunho. Tapi pas itu dia baik banget minjemin alat tulis ke gue. Pas pulang juga gue ada manggil Yunho buat balikin alat tulis yang dia pinjemin. Tapi Yunho bilang simpen aja dan malah dia ngajak gue buat jadi temen dia. Udah gitu dia nya bilang semoga bisa sekelas nanti"
Jelas Mingi panjang lebar kemudian memberi jeda sedikit sebelum dia melanjutkan perkataannya.
"Dan yang paling berkesan. Gue ga pernah sedeket itu sama orang baru, pas dia bisikin ke gue, pas dia nutup mulut gue. Gue juga ga pernah hilang kendali apalagi di kelas pas ujian. Jadi kek- kek gimana ya... arghhhh susah jelasinnya!" Mingi kembali menunduk sambil meremas kepalanya bingung
gemes -semua orang-
"Intinya Yunho itu beda bagi Mingi, makanya Mingi bisa suka. Iya gak?"
"IYA! ITU!" Mingi menjawab dengan semangat sambil menunjuk-nunjuk San tanda setuju.
"Yess" San mengepal tangannya girang
"Tapi...." Mingi merendahkan nada bicaranya
"Tapi kenapa gi?" tanya Yeosang
Mingi tersenyum garing sebelum melanjutkan kalimatnya.
"Tapi sayangnya Yunho udah gak inget gue lagi. Yunho udah lupa"
"HAH?! GIMANA?" Seonghwa galak mode on.
"Ya gituu. Kami emang gak pernah ketemu maupun interaksi setelah itu. Baru ketemu lagi setelah duduk bareng kemarin tapi itupun dianya udah lupa"
"Ya tapi kan-"
"Kalo mau di pikir ulang, waktu itu gue sama Yunho juga ga kenalan. Jadi wajar kalo dia ga tau gue. Yunho punya banyak temen, dia humble, dia aktif. Banyak momen lain yang pasti lebih berkesan bagi Yunho. Makanya gue cukup paham lah kalo dia ga mungkin inget hal sekecil itu"
Yang lain terdiam melihat Mingi yang kini sedikit murung.
"Cuma gue sendiri aja yang inget. Gue sendiri yang suka sama dia. Dan pas dia gak inget, gue sendiri yang sakit hati. Hahaha sedih banget ya?"
"Dek...." Seonghwa mengelus-elus pundak Mingi dengan harapan itu bisa sedikit menenangkan dia.
"Tapi, kita kan satu sekolah. Emangnya ga pernah ya sekali atau dua kali kalian berpapasan gitu?" tanya San.
Mingi menggeleng pelan sambil tersenyum tipis.
"Ga pernah. Kalo kebetulan ketemu pun gue langsung lari. Gue juga ga pernah coba deketin karna rasanya ga ada ruang buat gue"
"Ya gimana bisa ketemu kalo lo nya lari....." kata Jongho masuk akal.
"Tapi udah. Gue udah tau jawabannya" lanjut Jongho cepat.
malu
"Emangnya dia ga pernah sadar kalo lo selama ini perhatiin dia?" tanya San lagi.
"Ha? Perhatiin dia gimana?! Mingi jadi stalker? Gi, siapa yang ngajarin lo buat jadi stalker, hah?!" Pertanyaan Wooyoung berhasil mendapatkan jitakan dari Yeosang.
"Lo kalo ngemeng liat situasi dulu kek. YA ENGGAK LAH MASA MINGI JADI STALKER?!"
"GUE GA NGEMENG, GUE NANYA!" Wooyoung berusaha membalas jitakan namun berhasil di tahan oleh lengan kekar nan kuat milik Yeosang.
Tingkah mereka membuat yang lain tertawa lepas.
Mingi sebenarnya sedikit terhibur. Dia juga tertawa kecil saat Wooyoung yang entah dengan sengaja atau tidak bertanya hal seperti itu.
Yeosang juga sadar kalo Wooyoung hanya ingin mencairkan suasana yang rasanya berat.
Berat buat Mingi dan berat juga buat yang lainnya.
Akhirnya Mingi memutuskan untuk tidak melanjutkan topik ini lagi. Teman-teman yang lain juga tidak ingin bertanya lebih jauh karna khawatir akan membuat Mingi semakin murung. Yang bisa di lakukan teman-teman Mingi sekarang cuma ngedukung dan pastiin kalo Mingi selalu baik-baik aja.
Karna mereka tau, kalo mungkin sekarang Mingi lagi mengalami cinta sepihak.
-----------
Makasih buat yang masih baca sampai sini.
Jikalau MUNGKIN ada yang wonder kenapa aku pake header itu. Jadi, header kek cuma sebagai khasnya aja sih di tiap chap. Aku kasi desain "star dark blue" yang sesuai banget dengan tema cerita ini.
Dia (star) itu selalu bersinar setiap saat. Pas lagi terang kita ga bisa liat karna cahaya nya kalah sama cahaya matahari. Makanya dia cuma terlihat pas malam (dark). Dia jauh dan ga setiap saat bisa di lihat, tapi kita tau dia selalu ada dan setia (makna warna blue) disana.
EHEHEHEHEHE GIMANA? Bisa di simpulkan sendiri yak HEHEHEHEHHEHEH
In addition, aku juga suka banget kalo ATEEZ ibaratkan ATINY sebagai BINTANG mereka. Indah banget maknanya. Pokoknya bestttttttttt!
Okie jangan lupa vote dan komen chingu ;)
*pic sebagai pemanis (MATA MINGI SIPIT BANGET LUCU, MAKANYA SUKA BANGETT KLO DIA SENYUMM AAAAA)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diam | YUNGI ATEEZ
Hayran KurguCerita Song Mingi, murid paling pintar yang menyukai seorang Jeong Yunho, murid paling populer di sekolahan. Tahun ini tahun ajaran baru. Setelah 2 tahun bersekolah, akhirnya Mingi bisa sekelas dengan Yunho. Bagaimanakah kisah mereka? Akankah Yunho...