Hari ini kedua gadis yang memasuki rumah sakit pada waktu yang tidak sama bersiap-siap untuk pulang. Ya kedua gadis itu adalah briel dan nata. Nata yang keras kepala ingin pulang saat itu juga dan briel yang memang sudah membaik.
"dijemput?" briel bertanya
"papi mami" nata menjawab
Mereka berdua pun berjalan menuju taman sambil menunggu keluarga nya. Banyak nya anak yang bermain dengan canda tawa nya mampu membuat senyum tipis terukir di wajah kedua gadis itu
"kaka suka coklat ya?" tanya anak kecil tampan sambil menarik ujung sweater briel
"kok tau?" briel mengusap rambut ash brown anak itu, mungkin faktor kulit nya yang putih atau keturunan
"soal nya kaka manis sih mwehehe" anak kecil itu terkekeh dengan ucapannya sendiri bahkan nata pun ikut terkekeh
"diajarin siapa sih?" briel menjawil hidung mungil nan mancung tersebut
"yang pasti bukan abang, soalnya kalau ngomong irit banget" anak kecil itu mendeskripsikan abang nya
"kamu sakit apa?" tanya nata, dan anak kecil itu mengalihkan atensi nya kepada nata.
"eh kaka cantik, aku disini karena maag aku kambuh" anak kecil itu mengusap perut nya
"kaka juga punya maag, maka dari itu kalau makan ga boleh telat. Kasian nanti bunda nya sedih" briel menasehat i
"iya deh, waktu itu bunda sempet nangis. Ish jadi sedih deh" anak kecil itu memeluk nata dan briel sekaligus dengan tangan mungilnya
"yauda aku pamit dulu ya, nanti kalau kelamaan di cari bunda" anak kecil itu melepaskan pelukannya dan melambai ke arah briel dan nata
"take care ganteng!" teriak nata dan briel lalu kedua nya terkekeh. Mereka merasa alay;)
"hai sayang" ucapan tersebut mengalihkan perhatiannya dari anak kecil yang sudah menghilang di belokan koridor
"hai mi pi" jawab serempak nata dan briel, ya memang sedekat ini mereka hingga memanggil orang tua teman mereka dengan panggilan yang sama. Persahabatan mereka tuh briel sama nata dari TK, zeze dari SD, ine dan intan dari SMP.
"belum dijemput briel?" tanya papi nata yang sedang mengenakan setelan formal tanpa jas dengan lengan yang di gulung hingga siku
"belum pi" jawab briel dan mempersilahkan papi mami untuk duduk
"kok bisa masuk rumah sakit sayang" yang ditanya mommy adalah briel, sedangkan nata ia tahu penyebab nya karena memang putri nya sendiri
"trauma kambuh mi" kekeh briel
"apa memang tidak bisa disembuhkan?" tanya mami hati-hati takut menyinggung, biasa nya orang yang di bawa ke psikolog akan membuatnya merasa seperti orang gila, padahal kenyataan nya tidak.
"Jerman, Prancis, Australia, Korea Selatan, Luxemburg, dan negara lain udah briel coba mi. Bahkan beberapa dokter dipanggil opa ke mansion yang di Jerman tapi hasil nya nihil" briel menerawang, ntah kenapa trauma nya begitu sulit diatasi
"yang kuat ya putri papi yang kedua ini" papi menjawil hidung briel membuat nata dan briel terkekeh. Karena memang nata adalah anak tunggal, jadilah mereka menganggap briel sebagai anak mereka
"aduhh maaf ya putri mommy, macet tadi. Daddy sih bawa mobil nya kek siput" cerocos mommy sambil lari tergopoh-gopoh. Apalagi salah hamba ya allah ringis daddy dalam hati, padahal tadi yang membawa mobil nya adalah mommy. Kebut-kebutan membuat nyawa daddy terguncang, hehe
"it's okay mom, lagian ada VELERINE family" kekeh briel
"haha ada-ada aja anak kamu" mami tertawa diikuti mommy
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE FOR HIM (hiatus)
Teen Fictiondia untuk dia Gak pandai buat deskripsi, jadi langsung aja baca, okayyy Inilah cerita gabungan nyata dan fantasi. Hope u like it Cover by pinterest ~virnanda11