Sore hari briel gunakan untuk berbaring sambil mengerjakan dokumen perusahaan nya. Piyama lengan panjang bergambar panda seakan menggambarkan mata briel, mata panda. Terlalu fokus ke laptop sampai lupa makan siang, terhitung 4 jam lama nya berkutat di depan layar hidup tersebut.
"bisnis apa?" briel bermonolog saat melihat keuntungan perusahaan nya yang besar dan ingin membuka bisnis baru. Briel walaupun sudah kaya tapi ia tetap mempertahankan prinsip nya "kalau bisa kerja, kenapa harus minta?" ia juga ingin menikmati masa tua nya tanpa kekurangan
"princess ada gio!" teriak mommy dari balik pintu
"bentar!" briel meregangkan otot nya yang kaku dan mengambil minyak aroma terapi untuk meredakan pusing nya
"abang mana?" tanya briel saat membuka pintu
"yaampun mata kamu merah!" mommy berseru panik dan langsung mencari obat mata dengan menerobos masuk ke kamar briel
"panik" lirih briel, mata nya memerah karena sinar laptop saja mommy sudah panik apalagi yang lebih parah?
"ini tetes in, baru turun temui gio" mommy berlalu meninggalkan briel, briel pun hanya menurut
"jadi?"tanya briel sambil memakan jeruk yang diambil nya dari meja. Seketika wajah nya berubah lucu karena keasaman jeruk tersebut
"jadi lah" gio menahan senyum nya kala melihat wajah menggemaskan itu
"hayo jadi apa? Jadian ya?" tanya iseng daddy
"bukan" briel membantah
"belum" gio menjawab
"haha, jadi masih calon dong?" canda daddy
"apaan sih" briel menekuk muka nya, ia sudah pusing dengan pekerjaan nya kini malah ditambah i pusing oleh candaan daddy nya
"cemberut ni bungsu" daddy mengacak rambut briel, yang semula rapih tercepol kini jadi berantakan
"DADDY!" briel melompat ke punggung daddy dan mencekik nya dengan pelan
"heh durjana kamu! ntar kalo mommy jadi janda kan gak lucu!" tangan daddy yang semula memegang paha briel agar tidak jatuh kini berubah menggelitik i nya
"eh curang!" briel tertawa hingga sudut mata nya berair
"haishh daddy malu-malu in, ada gio ini loh" mommy datang dengan mata yang melotot
"ya biar biasa mom" daddy terkekeh
"bahas di kamar" briel memberitahu
"gapapa?" tanya gio, pasalnya mereka bukan mahram
"gapapa, lagian kalian kan calon" daddy lari menuju lift untuk menghindari briel yang muka nya sudah merah
"hust daddy suka bercanda kok. Gapapa, di kamar briel ada ruang tamu nya" jelas mommy
Briel's bedroom
"habis kerja?" tanya gio melihat tumpukan dokumen dan laptop yang menyala di kasur briel
"iya" toh gio sudah tahu, buat apa mengelak
"pantes mata panda" gio sedikit tidak suka melihat briel yang terlalu bekerja keras
"duduk" briel mempersilahkan gio untuk duduk
"foto siapa?" tanya gio sambil mengambil pigura kecil berisi foto 2 anak kecil yang sedang memakan coklat berlatar belakang pasar malam yang ramai
"atta, my little prince" lirih briel, gio pun menatap nya sendu. Karena ini bukan saat nya ia mengungkapkan identitas nya, bisa-bisa gadis nya diincar musuh nya
KAMU SEDANG MEMBACA
SHE FOR HIM (hiatus)
Novela Juvenildia untuk dia Gak pandai buat deskripsi, jadi langsung aja baca, okayyy Inilah cerita gabungan nyata dan fantasi. Hope u like it Cover by pinterest ~virnanda11