Nineteen

5.8K 634 37
                                    

Di meja makan, ada Ara, Caitlin, Sam, dan Stefani yang sedang menyantap sarapan mereka. Ini sudah hari terakhir di Bali, nanti sore mereka akan pulang

Ara yang baru saja menuang air putih ke dalam gelas, ponselnya berbunyi karena mendapat panggilan

"Selamat pagi Nona Seara" sapa seseorang yang menelfon Ara

"Pagi, Jef" jawab Ara

"Urusan pembelian saham dengan Keannice Company sudah selesai. Pak Hans sudah menerima dan berkas hanya perlu di tandatangani, Nona Seara" ucap Jeffry

Sudut bibir kanan Ara terangkat

"Selesaikan sisanya" ucap Ara

"Baik Nona, akan saya beri kabar lebih lanjut"

Sambungan telfon itu lalu terputus, Chika berjalan ke arah mereka kini mengernyitkan dahinya melihat Ara yang sempat tersenyum

"Telfon sama siapa?" Chika kini sudah duduk di sebelah Ara

Ara menoleh lalu tersenyum tipis "Urusan kerjaan, Chika"

"Kok senyum-senyum?" tanya Chika

"Dia habis telfonan sama cewek Chik. Cakep banget, gak kalah sama lo. Namanya Jefline" ucap Stefani santai sembari menyuap makanannya ke mulut

Chika membuka lebar matanya, sedangkan Ara tadi sempat menatap tajam ke arah Stefani

"Jefline siapa?" Chika menatap tajam ke Ara

"Aku gak tau Jefline siapa" jawab Ara jujur

Stefani dan Samuel menahan tawanya

"Jefline siapa?" Chika mengulangi pertanyaannya

Ara mencoba menggenggam tangan Chika namun Chika menariknya

"Aku habis telfon asisten aku sayang, dia cowok. Namanya Jeffry, bukan Jefline" jelas Ara

"Stefani bohongin kamu" lanjut Ara

Chika lalu menatap Stefani yang sudah tertawa lebar karena ia berhasil menggoda Chika

Chika menghela nafasnya, ia menatap tidak suka kepada Stefani

"Lagian, posesif amat" ucap Stefani

"Bodo" balas Chika

Ara tersenyum, ia gemas melihat Chika cemburu seperti itu

"Awas aja kamu beneran ada apa-apa sama Jefline" ucap Chika

Ara membuka sedikit mulutnya "Jefline pernah lahir di dunia aja aku gak tau, gimana mau kenal"

Stefani, Samuel, dan Caitlin tertawa

"Kamu mau marahin Jeffry karena buat aku senyum? nih aku telfonin lagi" goda Ara

Chika memajukan bibir bawahnya lalu mengabaikan ucapan Ara

Ara menggenggam tangan Chika dan mengusapnya lembut. Setelah itu mereka melanjutkan sarapan



***


Saat ini Chika dan Ara sedang berjalan-jalan di tepi pantai. Tangan mereka saling menggenggam

Mata Ara tertuju pada tiga orang didepan mereka. Seorang anak perempuan yang sedang bermain pasir dengan kedua orang tuanya. Dan mereka terlihat sangat bahagia

Senyum Ara mengembang melihat itu, namun hatinya sakit. Selama ia hidup, sekalipun ia tidak pernah merasakan kebahagiaan yang datang dari keluarga

Chika yang menyadari arah tatapan Ara, ia menghentikan langkahnya dan kini berdiri di depan Ara

MELODY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang