Extra Part

8.6K 701 34
                                    

Ara membuka kamarnya, ia mendekat ke Chika yang sedang tertidur lalu berbaring di sebelahnya. Ara langsung masuk ke dalam pelukan Chika. Ia mencium bibir Chika berkali-kali dengan pelan

Chika merasa terusik, ia bangun lalu menemukan Ara yang sedang memeluknya. Chika membalas pelukan Ara. Ara yang merasakan itu lalu menarik lagi wajahnya dan matanya menangkap Chika yang tersenyum ke arahnya

"Morning" ucap Ara

"Morning too, babe" jawab Chika

Chika mengernyitkan dahinya, ada sedikit aroma yang ia kenali

"Kamu pagi-pagi minum wine?" tanya Chika

Ara menggeleng "Kakak kamu tuh lagi nangis dari semalem"

Chika menginap di apartment Ara. Semalam, Stefani pun ikut menyusul kesini dengan kondisi yang sangat berantakan

"Kak Stef? kenapa?"

"Putus sama Sam" ucap Ara

Chika sangat terkejut "Hah? mereka putus?"

Ara mengangguk

"Kenapa bisa?"

"Dia dikabarin Dave kalo Samuel bawa cewe lain ke barnya. Stefani dateng terus ribut"

Lagi-lagi Chika terkejut

"Aku mau turun dulu" ucap Chika. Ara mengangguk lalu mereka melepaskan pelukan. Ara pun menyusul Chika yang sudah keluar kamar lebih dulu

Stefani masih menangis, Chika yang melihat itu langsung mendekat dan memeluknya

"Kak.." ucap Chika

"Sam jahat...hiks..." lirih Stefani

Chika masih terkejut dengan situasi ini. Hubungan antara Stefani dan Samuel sudah terjalin cukup lama. Dan mereka jarang bertengkar, namun sekalinya ada masalah langsung memutuskan hubungan

"Kalo kak Sam kaya gitu berarti dia udah gak hargain kakak jadi pacarnya lagi" ucap Chika

"Tapi...hiks...orang yang paling gue percaya ternyata dia yang bikin gue jatuh sedalem-dalemnya" ucap Stefani

Chika mengusap rambut Stefani. Ara yang berada di sebelah mereka pun mengirim pesan kepada seseorang melalui ponselnya

"Tapi lo juga jangan nyiksa diri lo kaya gini kak. Tante Sisil pasti marah banget kalo tau kondisi lo sekarang" ucap Chika

"Lebih sayang kak Sam atau diri lo sendiri?" tanya Chika

Stefani hanya menggeleng. Chika melepaskan pelukan itu. Mereka berdua saling tatap

"Lo boleh sedih. Wajar kecewa sama orang yang ada hubungan sama kita, apalagi gak sebentar. Tapi jangan lama-lama, dia juga gak pantes lo tangisin. Ayo dong, masa biasanya lo yang cerewetin gue malah jadi hancur kaya gini?" tanya Chika

"Gue mungkin salah, tapi gue sadar diri" ucap Stefani

Chika menghela nafasnya "Udah makan?"

"Dari semalem dia gak mau makan sama sekali sayang" ucap Ara menimpali. Karena semalam Ara yang menemani gadis itu patah hati

"Gue ambilin makan ya? lo makan kak jangan nyiksa diri" ucap Chika

Stefani menggeleng pelan

"Gue suapin" ucap Chika lagi

Stefani masih menggeleng. Tiba-tiba ada yang menekan bel apartment Ara. Ara pun berjalan ke arah sumber suara

"Gak mau tau. Lo harus makan, gue ambilin" Chika lalu berjalan menuju pantry

MELODY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang