Twenty

5.6K 674 61
                                    

Chika membuka matanya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali. Ia berada di sebuah kamar yang tidak ia kenali

"Gue dimana?" batin Chika

Dengan sisa tenaganya, Chika mencoba berdiri dan membuka pintu. Ia mengernyitkan dahinya karena pintu itu terkunci. Chika memukul-mukul pintu tersebut

"Tolong bukain!" teriak Chika

"Siapa pun tolong!" teriak Chika lagi

"Sssttt gak usah buang tenaga kamu" ucap seseorang yang memeluk Chika dari belakang

Chika terkejut lalu berbalik dan menampar wajah lelaki itu. Dengan sigap, orang itu mendorong Chika dan memojokkan Chika ke tembok

"Lepasin gue Azio!" teriak Chika yang mencoba melepaskan rengkuhan dari Azio

Tubuhnya benar-benar di kunci. Apalagi rasa sakit di kepalanya kini makin bertambah

"Aku cuma disuruh jagain kamu sampai Ara dateng, tapi sayang kalo kita udah dikamar terus nganggur" ucap Azio

Chika membuka lebar matanya. Bagaimana bisa Azio yang dipandang baik di Valerie ternyata orang seperi ini

"Lo gila! lepasin gue!"

Tanpa basa-basi, Azio yang jauh lebih kuat dari Chika kini langsung menempelkan bibirnya di bibir Chika. Chika ingin menghindar namun tidak bisa

Azio melumat kasar dan beberapa kali menggigit kencang bibirnya. Itu membuat bibir Chika menjadi luka

Chika hanya bisa menangis, air matanya mengalir deras

Azio melepaskan ciumannya. Ia mengusap lembut pipi Chika

"Kamu tau kan aku sayang banget sama kamu?"

Chika yang menangis ketakutan kini hanya menggeleng

Azio tersenyum lalu wajahnya ia majukan dan mencium kasar leher Chika. Tangan Chika yang lemas berusaha membuat Azio mundur namun sama sekali tidak berhasil

"Hiks...lepasin gue..."

Azio masih bermain dengan leher Chika setelah itu ia melepaskan. Ia tersenyum senang melihat karya yang ia ciptakan di leher indah Chika

"Kamu punya aku sekarang" ucap Azio

"Gila! lepasin gue!" Chika menampar Azio namun karena dirinya sangat lemah, itu tidak terasa sakit sama sekali

"Chill babe, kamu yang buat aku gini"

"LO JAHAT...HIKS...MINGGIR"

Azio langsung melumat kasar bibir Chika lagi, tangannya kini berusaha membuka kancing baju Chika. Chika masih saja meneteskan air matanya. Setelah berhasil melepaskan kancing itu, Azio langsung melepaskan kaitan bra milik Chika yang membuat bagian atas badan Chika naked

Azio mengusap pelan dada Chika. Chika benar-benar menangis. Tidak ada yang bisa ia lakukan hingga..

BRAKKK!!

Pintu dibuka paksa oleh Ara. Mata Ara terbuka sempurna melihat pemandangan di depannya.  Ara yang membawa beberapa orang kini menahan mereka agar tidak masuk kamar terlebih dahulu karena Chika tidak memakai baju

Dengan emosinya yang membuncah, Ara langsung menendang badan Azio hingga Azio tersungkur. Ara menatap tajam Azio. sedangkan Chika dengan sisa tenaganya, ia berusaha memakai kembali bajunya

Stefani, Caitlin, dan Samuel berlari masuk ke kamar itu. Mereka bertiga terkejut melihat keadaan Chika yang sangat kacau. Stefani langsung mendekati Chika dan memeluk adiknya itu erat. Chika masih menangis di pelukan Stefani. Ia sangat takut. Begitu pula dengan Caitlin yang menenangkan Chika

MELODY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang