Eight

6.6K 697 32
                                    

Chika tersentak kaget karena Ara menariknya, Chika masih mengatur nafasnya karena jaraknya dengan Ara benar-benar dekat

"Masa ditarik gitu aja udah jatuh?" Ara terkekeh

"Kan gak siap" Chika memajukan bibir bawahnya

Kini Ara yang dibuat tahan nafas karena Chika sangat menggemaskan dilihat dari dekat seperti ini. Ara mencoba menahannya

"Kamu mau gini terus?" ucap Ara

Chika mengangkat sudut bibir kanannya lalu membisikkan sesuatu di telinga Ara "Jangan main-main sama aku"

Ara yang mendengar itu hanya tersenyum, Chika lalu menarik kembali dirinya dan duduk di kasur, ia mengambil jepit dan mencepol rambutnya. Ara yang melihat itu lagi-lagi harus menahan dirinya. Ara berganti posisi duduk dan kini gantian ia yang membisikkan sesuatu di telinga Chika "Aku tunggu"

Setelah itu Ara bangkit, mengambil laptopnya di nakas dan berjalan ke kamarnya melalui connecting door. Chika terkekeh mendengar ucapan Ara tadi, ia hanya memperhatikan Ara yang berjalan kian menjauh dari pandangannya



***


Setelah Ara mandi, ia menepati ucapannya untuk membawa Chika ke bar di dekat villa mereka. Ara dan Chika duduk bersebelahan dan pandangannya langsung mengarah ke pantai yang tidak jauh di depan matanya

Chika mengernyitkan dahinya melihat di sebelah meja mereka ada satu orang gadis yang cukup cantik sedari tadi menatap ke arah mereka, tepatnya ke arah Ara

Beberapa kali Chika dapati gadis itu mencuri pandang. Ara yang sedang menjawab telfon dari orang perusahaan milik orang tuanya pun tidak mengerti jika ia ditatap oleh orang asing sejak ia datang

Chika menatap tidak suka kepada gadis itu, ia meneguk minumannya lalu menaruhnya kembali ke meja. Setelah itu ia menyederkan kepalanya di bahu Ara lalu memeluknya dari samping

Ara yang tadinya sedang fokus berbincang, kini ia menatap Chika yang tiba-tiba seperti itu. Ara hanya tersenyum lalu tangan kirinya ia rangkulkan ke bahu Chika lalu mengusap lembut kepala Chika. Ara kembali fokus pada telfonnya, sedangkan Chika menjulurkan lidahnya seperti mengejek kepada orang yang sedari tadi melihat ke arah Ara tanpa henti

Gadis itu tampak kecewa lalu berdiri dari duduknya dan pergi. Sedangkan Chika tersenyum penuh kemenangan, ia puas setelah melakukan itu. Memang karena pesona mereka yang terlalu kuat maka tidak jarang terjadi seperti itu.

Chika yang saat ini masih belum mempunyai hubungan yang jelas dengan Ara pun tetap saja ia tidak rela jika Ara direbut oleh seseorang. Sebenarnya Chika tidak
perlu melakukan itu, karena pandangan Ara saat ini sudah sepenuhnya diberikan kepada Chika. Justru Ara yang sering cemburu dalam diam jika laki-laki maupun gadis lain menatap Chika seperti ingin memiliki gadis yang ada dipelukannya saat ini

Ara mematikan sambungan telfonnya lalu menatap Chika yang saat ini sudah melepaskan pelukannya kembali

"Kamu kenal sama cewe tadi?" tanya Ara

Benar, tadi Ara melihat sekilas pada saat Chika menjulurkan lidahnya. Ara mengikuti arah pandang Chika ke gadis yang ternyata menatap ke arah mereka berdua

"I'm not" Chika tersenyum ternyata Ara melihat keluakuannya tadi

"Kesel banget, dia liatin kamu terus. Kaya gak ada orang lain yang bisa dia liatin aja" ucap Chika

Ara menaikkan satu alisnya setelah itu terkekeh pelan. Ternyata itu alasan Chika

"Kenapa ketawa?" Chika memajukan bibir bawahnya

MELODY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang