Lagu 24k milik Bruno Mars masih menggelegar di udara. Audiens bersorak heboh meneriaki idol favorit mereka masing-masing, tidak percaya jika main dancer dari berbagai grup dapat berada pada satu panggung yang sama.
Perlahan Lisa bergerak ke tengah, berada paling depan memimpin tarian. Gerakan tubuhnya yang sangat tajam membuat semua pandangan mata hanya tertuju padanya. Tidak hanya penonton yang terkesima, idol lain yang menyaksikan pun terkesan melihat penampilan Lisa yang memukau.
Saat mereka berpindah tempat menuju pasangan masing-masing, teriakan terdengar semakin keras ketika melihat Ten berjalan mendekati Lisa, beradu pandang dan tersenyum satu sama lain. Penonton sangat terkejut sekaligus senang dengan penampilan mereka berdua. Bagaimana tidak, kolaborasi dari dua agensi yang dipikir tidak akan mungkin malah menjadi kenyataan, ditambah lagi dengan dua dancer utama yang berasal dari negara yang sama.
Lisa dan Ten mendengar itu, teriakan keras saat mereka menari bersama, membuat senyuman keduanya tidak luntur di sepanjang penampilan. Senyuman dengan ungkapan tersirat itu benar-benar tulus ditujukan untuk satu sama lain karena tidak akan mungkin ada kesempatan mereka bertemu kembali di hari lain.
Seluruh penonton bertepuk tangan setelah melihat idolanya menyelesaikan penampilan di lagu In The Name of Love. Sorakan dan dukungan masih terdengar dari segala arah, bahkan sebagian ada yang menangis haru.
Di bagian terakhir, Lisa merasa sedikit kelelahan hingga tak sadar mempengaruhi keseimbangannya dan terhuyung ke samping. Sepertinya tidak ada yang menyadari itu, tapi ternyata Ten yang berposisi sedikit di belakangnya melihat pergerakan kecil Lisa.
Saat lampu dipanggung mulai meredup, dengan cepat Ten berbalik dan menatap Lisa khawatir, hingga lupa arah kembali ke ruang tunggu.
"Kau tidak apa? Kita harus ke mana?" ucap Ten panik. Memutar balik badannya dan sedikit berlari.
Lisa berlari menyusulnya, "tidak apa," tangannya refleks menyenggol Ten, mengarahkan telunjuknya. "Ke kanan, Phi Ten."
Ten memilih tetap berlari bersama Lisa yang terlihat kelelahan walaupun sebenarnya bisa mendahului gadis itu untuk mempersiapkan penampilan pertama grupnya.
Keduanya berlari bersama, hingga tanpa sadar menuju ruang tunggu meninggalkan idol lain.
---
"Hanya itu, hyung." ucap Ten mengakhiri penjelasannya di hadapan Taeyong.
Bukan karena Ten takut ketahuan atau apa, tidak ada masalah di video itu, ia hanya khawatir tayangan itu akan menyebabkan kesalahpahaman dan menimbulkan masalah untuk dua agensi besar itu. Untuknya dan Lisa.
Taeyong menatap Ten, mencari kebohongan yang sama sekali tak terlihat di matanya. Sahabatnya ini tidak berbohong, ia juga tahu kalau Ten selalu bicara apa adanya, tapi tetap saja membuatnya khawatir.
Sebaliknya, ada hal lain yang terlihat disana. Sesuatu yang berusaha lelaki itu sembunyikan. Apakah dugaannya benar?
Taeyong bersandar pada punggung kursi dan melipat dadanya. "Sejak kapan?" tanya Taeyong tiba-tiba yang seketika membuat Ten ternganga. Ia diam tak menjawab.
Bagaimana bisa? Ten mencoba mengendalikan dirinya yang terkejut. "Apanya?" tanyanya berpura-pura tidak mengerti.
"Jangan mengelak." Taeyong masih mengamati raut wajah Ten yang berubah.
Ten yang sudah tertebak itu dengan pasrah memberikan jawabannya. "Aku tidak tahu," jawabnya sambil memperhatikan kakinya yang menggantung di tepi kasur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Big Chance
Fanfic"Different places, different conditions, different feelings". Kyungsoo x Krystal Mark x Ryujin Ten x Lisa Oneshot or twoshot stories, all pairing.