"Jangan bergerak!" titah Ryujin, membidik lawan, sebelah matanya menyipit. Tubuhnya bergeser ke kiri dan kanan mencari angle yang tepat.
Ckrek!
"Panas, Ryu..." keluh objek kamera Ryujin, Mark.
Mark bersandar pada pagar sebuah gedung tua berwarna putih, berpose dengan berbagai gaya demi Ryujin yang melakukan street photography di sela kencan mereka.
Matahari memang sedang tinggi-tingginya di taman kota. Siang bolong, banyak orang berlalu lalang yang memperhatikan dirinya yang dipotret Ryujin sedari tadi, malu.
Mereka sudah puas berkeliling, sekitar satu jam menikmati pemandangan. Sekarang waktunya untuk beristirahat dan membeli beberapa camilan.
"Sebentar lagi," ucap Ryujin, kembali memotret Mark yang melirik ke arah kamera.
Ckrek!
Maklum saja, Ryujin tidak bisa meninggalkan kameranya jika keluar rumah. Apalagi dengan Mark, memanfaatkan ketampanan dan fotogenik pacar untuk mendapatkan foto bagus adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan.
"Sudah, ayo," ajak Ryujin, tapi keningnya masih mengkerut melihat hasil foto yang ia ambil.
"Kenapa?" tanya Mark khawatir. Dirinya sudah berada di sisi Ryujin, ikut penasaran untuk melihat hasil fotonya.
"Kenapa kau tampan sekali?" tanya Ryujin heran, memandang Mark lekat.
"Eeey ... Apa yang kau inginkan? Aku tahu akal bulusmu." Mata Mark memicing, menyeringai kecil.
"Vanilla ice cream!" Ryujin terkekeh malu. Kekasihnya itu sangat mengerti dirinya ternyata.
"Ice cream and corndog sounds good," ucap Mark memamerkan senyumnya. Ia mengusak pelan rambut Ryujin, lalu menarik lengan gadis itu dan berjalan bersama mendekati stand street food yang berjejer rapi dengan mata yang berbinar.
"Setelah itu cotton candy ya?"
"Yes, babe."
---
Big Chance
---
---
Maaf pendek 🙏
Yo dream!
Udah pada nonton belum?Liat scenenya Mark jadi inget chapter yang kafe, hehe 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Big Chance
Fanfic"Different places, different conditions, different feelings". Kyungsoo x Krystal Mark x Ryujin Ten x Lisa Oneshot or twoshot stories, all pairing.