13

386 56 28
                                    

Atta sudah seperti orang yang kesetanan, ia berteriak, menangis, dan memukul2 stir mobil berkali2. Ia frustasi untuk mencari istrinya kini ,bahkan fajar sudah menunjukan cahayanya.

Ia sudah mencari ke cinere, apartemen, dan bertanya pada adiknya sohwa untuk memastikan apa aurel disana. Dari semua tempat yg atta tau, dan org2 terdekat aurel yg atta kenal termasuk sahabatnya, tak ada yg tau aurel dimna. Aurel seakan menghilang begitu saja.

Atta menepikan mobilnya saat telpon berbunyi. Dari uminya.

Atta menghapus air matanya, menetralkan nafasnya, dan mengkondisikan suaranya. Isdra tak ingin uminya tau.

"Halo assalamualaikum umi"

"Waalaikumsalam ta, ta kata sohwa kmu nanyain nur semalem, emng nur kemana?"

"Ohh itu, ngga mi, dia ada kok. Atta agak keliru semalem"

"Beneran? Trus sekarang dia mana?"

Air mata atta jatuh tbtb saat pertanyaan itu terlontar, kenyataan menusuknya kembali.

'aku juga gak tau' batin atta.

"Dia lg bersih2 di toilet"

"Yaudah klo gitu, ohiya ta, semalem abi nelpon umi katanya tolong kmu urus kepindahan kantor pak reno, setelah kecelakaan beliau ternyata harus dibawa keluar negeri untuk perawatan lbh intensif, dan abi nemenin dia kesana"

"Iya umi"

"Yaudah, umi tutup, assalamualaikum"

"Waala-ikum-salam"

Atta menjawab salam uminya dengan susah payah, tenggorokannya benar2 tercekat kuat, ia kesulitan bahkan untuk mengucapkan 1 kata.

Atta kembali menangis, ia mencengkram stir mobilnya kuat2, ia bahkan blm menjelaskan apapun tntang kesalahfahaman ini pd aurel, tapi atta malah membuat kesalahan lain dengan menampar aurel semalam. Sungguh ini adalah kesalahan yg benar2 atta sesali. Ini menyiksanya dengan hebat.

***

Tangan lentik aurel terus mengaduk secangkir teh manis hangat yg ia pegang, tanpa ada niat untuk meminumnya. Padahal, teh ini sangat cocok untuk dinikmati saat hujan, seperti sekarang.

Aurel berdiri di balkom kamar dengan pakaian yg masih sama sejak kemarin, pandangannya lurus kedepan, wajahnya tak menunjukan ekpresi apapun, hanya mata yg sembab dan kantung mata yg menghitam, menandakan bahwa ia tak tidur dan hanya menangis semalaman.

*tok tok tok*

"Kaka.."

Aurel tak menggubris, ia terlalu fokus mengamati rintik hujan yg bergantian jatuh dengan rintik air matanya.

Menyadari aurel tak menjawab, seseorang itu segera masuk ke kamar aurel.

Ia melihat cucu kesayangannya tengah berdiri di balkon padahal sedang hujan.

Nenek aurel segera menaruh nampan berisi makanan itu, dan ssgera menghampiri cucu nya.

"Kaka.." kata nenek sambil memegang pundak aurel.

Aurel berbalik.

"Eh oma" kata aurel sambil menghapus air matanya cepat.

Couplepreneur-AHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang