19

322 48 15
                                    

Mobil berwarna orange baru saja memasuki pekarangan rumah keluarga Gen Halilintar, pak hali keluar dengan mata yang sudah sembab, bahkan ia dibantu salah satu penjaga rumah untuk masuk.

Bu gen yg sedang menonton, langsung menghampiri suaminya.

"Abi..abi kenapa?" tanya umi khawatir.

Tanpa berbicara apapun abi atta langsung memeluk istrinya menangis tersedu sedu, seakan ia sedang merasakan sakit yang tak ada obatnya.

Umi ikut menangis melihat suaminya menangis tersedu2, dia tau bahwa suaminya sangat tidak baik baik saja.

Ibu gen menggiring abi ke kamar mereka, lalu mereka duduk di tepi ranjang.

"Abi.. Kenapa? Apa yg terjadi?"

"Abi ngerasa jadi ayah paling jahat saat ini mi..Abii gak tega liat  atta.. Apalagi tadi ada nur.. Dia keliatan sedih banget..." ucap abi atta kembali tersedu.

"Nur? Dia udah tau?"

Abi mengangguk.

"Abi ngerasa bersalah bgt, abi ngerasa sakit hati waktu liat nur nangis diluar pintu ngedengerin percakapan abi sama atta, abi gak tega Wallahi abi gak tega"

Umi atta semakin ikut menangis, ia tak tega membayangkan wajah kecewa mantu kesayangannya, juga anak sulungnya.  Mereka berdua harus menjadi korban atas ancaman ibu dari kiara.

Flashback

Ibu gen tengah menyiram tanaman ditaman, bunga warna warmi kesukaanya telah tumbuh dengan mekar dan lebat.

Kegiatan rutinnya itu terganggu saat ponselnya berdering, menampilkan nomor yg tidak ia kenal, takut seseorang yg penting bu gen pun mengangkat telepon itu.

"Halo"

"Iya ini dengan siapa ya?"

"Ini Resa ibu dari kiara, apa benar ini ibu  geni faruk?"

Umi atta terdiam, benarkah?

"Halo?"

"Iya, ada apa anda menelpon saya?"

"Saya dengar, mantan suami saya meninggal dan anak saya kini ada dengan ibu, apakah benar?"

"I-iya benar"

"Apa dia masih mempertahankan bayi haram itu?"

"Mkasud anda bayi haram?"

"Iya, bayi yg dia kandung dari laki2 yg tidak bertanggung jawab itu, masih dia pertahankan?"

"Masih, tapi maaf bayi itu tak pantas disebut bayi haram, dia tidak salah apa2"

"Halah sama aja, saya mau ngambil anak saya, bisa kasih alamat rumah ibu?"

"Maaf bu resa tapi kiara sudah diamanatkan oleh pak reno untuk kami rawat"

"Saya ibu kandungnya, saya berhak ngambil anak saya!"

"Tapi beliau sudah mewasiatkan untuk kiara dirawat oleh saya dan suami saya bu"

"Oke klo gitu,  karena dia lagi hamil saya minta kalian segera nikahkan dia,  dengan siapapun. Klo dalam waktu 1 bulan kiara blm juga menikah, saya akan ambil kiara dan saya akan gugurkan bayi itu! Aib kok dipelihara, bikin malu keluarga aja!"

Couplepreneur-AHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang