Part 8

349 69 0
                                    

Guyuran hujan malam ini tak membuat para pria dengan stelan formal mereka mengurungkan niat untuk mengadakan pertemuan di mansion mewah milik pria bermarga Hwang itu. Mereka adalah para kolega hyunjin, datang dengan menggunakan kendaraan mewah mereka sehingga hujan tak dapat menghalaunya.

Tak kecuali dengan Jung jaehyun, tujuannya mengikuti pertemuan ini bukan lah hanya untuk bisnis semata. Karena y/n adalah alasan terkuatnya.

"Aku datang y/n-ah"

Gumamnya saat sudah berada di depan pintu mansion, tiba tiba Yoona datang menghampirinya. Yoona membungkuk hormat lalu tersenyum.

"Pertemuan akan di adakan pukul delapan nanti tuan, masih ada waktu tiga puluh menit lagi dan tuan hyunjin memintaku untuk membawa mu ke ruangan nona y/n." Yoona

Ucapan Yoona membuat jaehyun sedikit kaget, ia tak menyangka bahwa hari ini ia akan menemui orang yang sangat ia rindukan.

"Mari!"

Yoona pun mengantarkan jaehyun ke ruangan besar dengan lampu yang sedikit temaram itu, angin berhembus memasuki ruangan karna di sisi kiri mereka adalah jendela jendela yang sengaja terbuka.

Suasana dingin itu tergantikan saat jaehyun melihat y/n tersenyum ke arahnya. Penampilan y/n sangat cantik malam ini, ia menggunakan gaun berwarna merah maroon dengan rambut bergelombang yang sengaja terurai.

Tangan jaehyun mengepal, air mata kini sudah menggenang. Yoona pun memutuskan pergi untuk memberikan waktu pada mereka berdua.

Jaehyun menyeka air matanya dan y/n tersenyum tipis di buatnya. Lalu dengen segera y/n berjalan mendekati jaehyun.

"Menangis lah, peluk aku dan tumpahkan rasa itu padaku oppa!" Y/n

Tanpa menunggu lama, y/n kini berada dalam pelukan hangat yang di berikan jaehyun. Hujan yang semakin deras tidak mereka hiraukan, bahkan angin yang meniup gorden-gorden putih itu seolah olah ingin menyelimuti mereka berdua .

"Aku merindukan mu y/n-ah, sungguh."

Ucap jaehyun dengan isakan kecil nya, y/n mengangguk dan mengeratkan pelukan itu. Tanpa mereka sadari hyunjin sedang berdiri di antara pilar, tatapan nya datar tak ber ekspresi

"Jika tuan tak bisa merelakan nya maka jangan biarkan semua itu terjadi."

Ucap Yoona di belakang hyunjin, Yoona tau bahwa hyunjin sedang membohongi dirinya sendiri. Karena sejatinya ia sangat mencintai y/n lebih dari apapun.

"Aku tetap ingin y/n yang menentukan pilihannya sendiri. Jangan coba mempengaruhiku Yoona-ah!"

Hyunjin membalikan tubuhnya dan hendak pergi, namun Yoona mencekal tangan hyunjin erat.

"Kau sudah terlalu banyak menyakitiku tuan, jadi jangan menyakiti dirimu sendiri karena itu akan membunuh ku perlahan!"

Hyunjin mendecih lalu menghempas tangan Yoona kasar, ia menatap Yoona dengan tatapan kejam yang selama beberapa hari ini tidak ia tunjukan.

"Siapa kau berhak mengaturku? Kau sakit ataupun bahagia sama sekali bukan urusan ku yoona-ssi"

Ucapan hyunjin membuat yoona terdiam

"Sudah waktunya kita memulai pertemuan ini tuan."

Suara Yoona membuat hyunjin menghentikan langkahnya saat ia hendak pergi, namun karena suara Yoona yang begitu keras itu membuat y/n dan juga jaehyun mendengarnya juga. Yoona berdiri di depan mereka lalu hyunjin yang juga berdiri membelakangi mereka.

"Kau sudah harus menuju aula tuan jaehyun!" Yoona

Hyunjin mendecih pelan, ia lalu melanjutkan langkahnya di ikuti Yoona.

"Mereka melihat kita?"

Pertanyaan jaehyun membuat y/n takut, ia menggangguk pelan lalu berusaha memperlihatkan wajah ceria nya di hadapan jaehyun

"Pergilah, aku akan menemui nanti."

Titah y/n dan jaehyun hanya tersenyum, ia membenarkan helaian rambut y/n lalu mengecup keningnya.

"Saranghae."

Setelah ucapan itu, jaehyun pun pergi. Sedangkan y/n kembali terdiam, ia tau bahwa hyunjin tidak baik baik saja saat melihat Yoona yang menangis tadi.

"Ku rasa waktuku tak banyak lagi" y/n

_____________

Sedangkan di aula besar itu kini sudah terduduk masing masing di tempatnya para CEO muda yang menjadi partner bisnis hyunjin. Di antara mereka hyunjin dan jaehyun lah yang paling terkenal akan kesuksesan mereka.

"Akan ku mulai sekarang." Hyunjin

Suasana di aula itu sedikit mencekam, wajah mereka nampak dingin dan menusuk. Hujan masih turun dan petir terdengar begitu jelas di ruangan besar itu. Pembahasaan mereka berjalan alot, entah apa yang akan mereka kerjakan.

Namun semuanya terhenti saat Yoona datang dengan tangan yang di penuhi darah. Hyunjin membelalakkan matanya kaget namun berbeda dengan jaehyun yang seketika berdiri dari tempatnya dan berlari meninggalkan ruangan.

"No-nona y/n tuan"

Perkataan Yoona seolah menjelaskan semuanya, ia segera berlari untuk mencari y/n.

Saat ia sudah dekat dengan kamar y/n langkahnya terhenti saat jaehyun keluar dari kamar dengan membawa y/n di gendongannya.

"Brengsek! Jangan sentuh milik ku!" Hyunjin

Perkataan dan raut wajah itu kembali muncul, seolah lupa akan tujuannya hyunjin kembali menjadi pribadi yang menyeramkan. Tapi tak membuat jaehyun takut, ia tertawa keras sambil menunduk melihat y/n yang sudah tak sadarkan diri itu.

"Milikmu? Siapa yang kau maksud milikmu? Bahkan sejak kau terlahir kau tak memiliki apapunn!" Jaehyun







Tbc..

You Are Mine Till Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang