Hyunjin kini bersiap dengan seluruh barang bawaan nya, pakaian santai ia gunakan untuk menemaninya nanti selama beberapa jam perjalanan pesawat menuju korea.
"Yak Hwang aku sudah siap!"
Ucap seseorang yang kini baru tiba di ambang pintu rumah, hyunjin menolehkan wajahnya lalu berjalan mendekati orang yang tak lain adalah Yuri
"Sebaiknya kau tidak perlu ikut, jaga rumahku selama aku tak ada"
Yuri menggeleng-gelengkan kepalanya
"Aku ingin ikut, tak ada penolakan!"
Hyunjin menghela nafasnya, lalu dengan tanpa peduli hyunjin menyeret kopernya melewati Yuri.
"Ish, sudah ku bilang aku ikut!"
Yuri mengejar hyunjin hingga kini mereka sudah di depan mobil.
"Jangan ganggu aku Yuri-ah, tidak kah kau lelah terus mengikuti ku?"
"Tentu aku lelah, aku lelah dengan perasaan ku padamu. Aku lelah dan aku ingin berhenti tapi tak bisa!"
Hyunjin mengerjapkan matanya mendengar penuturan Yuri yang membuatnya kaget, ayolah hyunjin tidak ingin membuat situasi semakin sulit dengan membuat wanita jatuh hati padanya.
"Kau mengerti situasiku bukan?"
Yuri mengangguk
"Aku tak mengharapkan balasan, aku hanya ingin memastikan mu baik baik saja"
Hyunjin tidak melanjutkan perdebatan mereka, ia memilih masuk ke dalam mobil dan tentu saja di susul langsung oleh Yuri.
Sepanjang perjalanan tidak ada satupun yang berbicara, hyunjin asik dengan pikirannya tentang y/n dan Yuri yang terus merutuki dirinya sendiri karena dengan mudahnya ia mengungkapkan perasaan nya pada pria dingin seperti hyunjin. Bahkan sekelas Yoona yang berpenampilan feminim, cantik dan pintar saja hyunjin tidak tertarik. Apalagi orang seperti dirinya yang,,, ah sudahlah, Yuri sendiri saja tak sanggup mengungkapkan nya.
"Jadi wanita itu yang bernama y/n dan lelaki yang menatapmu dengan tatapan tak enak itu adalah kakakmu, Jung jaehyun?"
Tanya Yuri tiba-tiba namun tak hyunjin jawab, ia tetap fokus pada jalanan di depan nya. Hingga perjalanan mereka terhenti saat lampu merah. Yuri sengaja membuka kaca mobil untuk menghirup udara karena memang mereka tak menyalakan AC .
"Kakakmu memang tampan, jadi tak heran y/n jatuh cinta padanya. Kau kan seperti es berjalan, bagaimana mungkin matahari bersanding denganmu yang ada kau akan meleleh dan di lupakan"
Perkataan yuri semakin melantur, bukannya membuat hyunjin tenang dengan adanya dia. Malah hyunjin meremat stir, memandang jalanan dengan bosan berharap ia segera pergi menghindari Yuri.
Hingga tak lama mobil lain nya berhenti tepat bersebelahan dengan mobil hyunjin, seolah takdir memang ingin mempertemukan mereka. Hyunjin menatap lekat ke arah mobil di sebelahnya, dimana ada Jung jaehyun dan juga Kim y/n yang terlihat bahagia dengan senyum di bibir mereka masing-masing. Entah apa yang sedang mereka bicarakan namun yang pasti hal itu membuat hyunjin berada di batas kesabaran nya. Setelah semua perkataan yuri dan adegan yang tak ingin ia lihat, hyunjin membuka pintu mobilnya dengan kasar lalu berjalan ke arah mobil jaehyun.
"Yak Hwang kau gila?"
Teriak Yuri yang baru menyadari hyunjin sudah tidak ada di sisinya dengan pintu terbuka. Lampu merah itu kini berganti dengan lampu hijau, dengan terpaksa Yuri mengambil alih kemudi menepikan mobil terlebih dahulu. Sedangkan hyunjin, ia berdiri di depan mobil jaehyun.
"Hyunjin?"
Jaehyun mendelik malas saat melihat y/n yang menatap hyunjin dengan tatapan yang ia tak suka, jaehyun memilih keluar mobil untuk menghampiri hyunjin. Mereka berada di tengah-tengah mobil yang sedang berlalu lalang, tanpa menghiraukan bahaya kini emosi menguasai diri mereka masing-masing.
"Kau gila? Minggir bodoh!"
Hyunjin tersenyum sinis lalu berjalan ke arah sisi mobil untuk membukakan pintu y/n.
"Ikut denganku y/n-ah, kini giliranku untuk bersamamu"
Y/n terdiam di tempatnya, namun kemudian ia hendak mengulurkan tangan. Tapi belum sempat ia meraih tangan hyunjin, jaehyun membuat hyunjin tersungkur sekarang.
"Oppa hentikan!"
"Jangan ganggu apa yang menjadi milik ku hyunjin-ah, aku mampu menyerah kan apapun kepadamu kecuali itu y/n."
Hyunjin tertawa lalu bangun dan berdiri berhadapan dengan jaehyun. Ia menyeka darah yang keluar dari sudut bibirnya lalu memegang tangan y/n yang berada di sisinya.
"Kau pernah bilang padaku, kau akan menganggap semua kembali ke awal bukan? Kau akan melupakan cinta mu pada jaehyun dan menjadi temanku kembali lalu kau akan memutuskan dengan siapa kau akan tinggal"
Hyunjin menatap tajam ke arah jaehyun
"Aku sudah meninggalkan kalian tapi cintaku semakin besar untuk y/n, aku ingin melupakan semuanya namun tak bisa. Jadi aku di sini untuk menagih ucapan y/n"
Suara klakson mobil yang melewati mereka tidak di hiraukan sama sekali, seolah hanya ada mereka bertiga di sana.
"Hyunjin-ah kita bisa membicarakan semuanya dengan tenang, tidak seperti ini" y/n
Hyunjin menoleh ke arah y/n, ia lalu tersenyum dan mengikis jarak di antara mereka. Hyunjin memeluk y/n di hadapan jaehyun yang sedang mengepalkan tangannya. Tak lama kemudian yuri datang, ia melihat semuanya dan terdiam.
"Kau tau? Aku hampir gila karena rinduku, aku menyerah y/n-ah aku tidak bisa merelakan mu bersama jaehyun"
Y/n terdiam, tidak membalas pelukan itu. Pandangan y/n tetap tertuju pada jaehyun. Ia sangat tak ingin membuat jaehyun sakit dan kecewa tapi ia juga tak tega membuat hyunjin kembali ke masa lalunya.
"Sudah ku bilang, sebaiknya aku pergi dari kehidupan kalian"
"Aku akan menikah dengan jaehyun hyunjin-ah, jadi maafkan aku karena tak bisa melupakan jaehyun"
Hyunjin melepaskan pelukan nya dan menatap y/n yang kini menunduk, ia tersenyum lalu memundurkan tubuhnya lalu berjalan ke pertengahan jalan. Menyerahkan dirinya pada waktu, mati atau hidup kini semuanya sama menurut hyunjin.
Harapan nya pupus bersamaan dengan teriakan y/n dan Yuri yang memanggilnya bersamaan. Dan setelah itu semuanya gelap.
Tbc....
KAMU SEDANG MEMBACA
You Are Mine Till Death
AcakGa pandai buat deskripsi yang penting baca aja dari awal biar ngerti okee...