Part 21

154 34 4
                                    

"ada tempat yang ingin ku kunjungi, aku rasa kau akan suka y/n-ah"

Ucap jaehyun yang baru saja bergabung di meja makan menyusul y/n yang sudah menyuapkan sedikit roti ke mulutnya.

"Ah aku malas oppa"

"Kau berlibur hanya untuk bermalas malasan nona?"

Y/n menyunggingkan senyumnya

"Itukan salahmu, aku kan tidak meminta oppa untuk membawaku. Jika kau ingin berlibur maka lakukan sendiri jangan ganggu aku."

Jaehyun terlihat gemas melihat y/n, ia lalu bangun dari duduknya kemudian berjongkok didepan y/n yang masih duduk di kursinya.

"Ayolah princess, aku benar-benar ingin memperlihatkannya padamu. Aku jamin kau akan terpukau dan tak akan melupakan tempat itu."

Y/n menimang-nimang tawaran jaehyun yang mulai menarik menurutnya, lalu ia mengangguk setuju.

"Baiklah jika itu tidak sesuai dengan ekspektasi ku maka aku akan marah padamu oppa"

Jaehyun tersenyum ia lalu bangun dan mencium kening y/n.

"Aku jamin itu"

_______________________

"Kau mau pulang ke Korea? Tapi kenapa? Kapan kau akan pulang?"

Rentetan pertanyaan itu keluar dari mulut Yuri dengan tanpa jeda, hyunjin hanya terkekeh mendengarnya.

"Aku hanya ingin mengunjungi perusahaan dan mungkin bertemu dengannya sebentar"

Yuri mencebikan bibirnya lalu menghempaskan tubuhnya di kasur milik hyunjin.

"Bukankah jika kau menemuinya lagi kau akan kembali berharap dan tidak bisa melupakan nya?" Yuri

"Menemui siapa maksudmu?" Hyunjin

"Ya tentu menemui gadis cantik, manis, baik, anggun dan menawan yang tidak seperti ku ini kan. Siapa lagi kalau bukan nona Kim y/n"

Hyunjin terdiam, ia menatap lepas ke arah luar jendela yang berhadapan langsung dengan pantai. Mendengar namanya saja ia sudah ingin berlari dan menumpahkan rasa rindunya pada y/n.

"Apa aku salah hyunjin-ah?"

Hyunjin menggeleng lalu membalikan tubuhnya ke arah Yuri yang sedang menatapnya khawatir itu

"Kau tidak sepenuhnya salah, tapi aku tak akan pernah menemuinya secara sengaja. Seperti yang kau bilang tadi, jika aku menemuinya mungkin aku akan kembali berharap. Orang yang ku maksud adalah Han Yujin"

Yuri merasa bersalah sekarang, ia menundukan pandangan nya

"Aku fikir kau akan menemui y/n"

"Hatiku memang menginginkan hal itu Yuri-ah, tapi aku tak bisa. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri akan hal itu."

Sedangkan itu y/n dan jaehyun baru saja tiba di tempat yang jaehyun puji puji selama dalam perjalanan menuju sini.

Mereka tiba di sebuah desa bernama desa albarracin, desa dengan banyaknya keindahan. Desa ini sangat terkenal di Eropa bahkan menjadi desa paling indah di sana.

Jaehyun tersenyum melihat y/n yang menatap takjub di sekeliling desa itu, matanya berbinar dan membuat jaehyun tersenyum akan hal itu.

"Wah cantik sekali!"

Y/n menarik tangan jaehyun untuk menjelajahi setiap sudut desa itu, dan tanpa henti-hentinya y/n tersenyum sambil mengucapkan kata kagum. Bahkan sekarang yang sangat antusias itu y/n di banding jaehyun.

"Ah kita berhenti sebentar, aku lelah y/n-ah"

Ucap jaehyun sambil menyeka keringat di dahinya

"Ish sudah ku bilang kan kau itu sudah tua oppa, baru sebentar saja kau sudah mengeluh seperti itu"

"Aigoo baiklah aku mengaku aku sudah tua, oleh sebab itu ayo kita menikah agar keluarga Jung punya pewaris nantinya"

Ini sudah kali kesepuluh jaehyun mengatakan keinginannya tentang menikah, y/n sebenarnya ingin namun entah kenapa ia selalu teringat akan hyunjin setiap saat jaehyun membahas tentang pernikahan.

"Ah bukan hanya keluarga Jung tapi juga keluarga Hwang"

Y/n mengendikan bahunya lalu berjalan meninggalkan jaehyun. Mood nya hancur karena hal seperti itu.

"Yak hwang kau sudah berjanji untuk mengajaku ke Korea kan, pastikan kau menepatinya oke?"

Hyunjin hanya menjawabnya dengan gumaman, ia fokus dengan layar handponenya entah sedang ada urusan apa.

"Jung y/n tunggu aku!"

Suara itu membuat hyunjin menghentikan langkahnya, ia sangat mengenali suara itu.

"Ah ada orang Korea juga di sini, tapi tunggu! Jung y/n? Namanya sama bukan dengan y/n mu? Hanya marganya saja yang berbeda."

Ucapan Yuri tak hyunjin hiraukan, ia mengedarkan pandangan mencari sosok yang ia harap. Bahkan lalu lalang manusia lainnya ia tak hiraukan, yang ada di dalam bayangannya sekarang hanya Jung jaehyun kakaknya dan Kim y/n gadis yang sangat ia cintai.

Pandangan nya terhenti pada sosok gadis yang membelakanginya, hanya beberapa langkah dari tempat hyunjin dan Yuri berdiri sekarang. Hyunjin tau betul ia adalah y/n, dadanya bergemuruh. Hatinya berkata untuk lari dan peluk ia namun tubuhnya tetap terdiam enggan bergerak.

Jaehyun yang memang berada di depan y/n dan ia bisa melihat apa yang ada di belakang gadis itu pun terdiam. Matanya menatap lekat pada sosok hyunjin yang terpokus pada punggung gadis di hadapan nya itu.

"Hyunjin-ah!"

Suara Yuri yang lumayan keras itu membuat y/n juga mendengarnya, namun belum sempat y/n menolehkan wajahnya. Jaehyun membawa y/n kedalam pelukan nya.

"Jangan berbalik, ku mohon kau hanya boleh melihatku. Jangan pernah berpaling dari ku y/n-ah"

Y/n terdiam, ia tidak membalas pelukan itu. Karena ingatan nya akan suara yang memanggil nama seseorang yang sangat ia kenal.
Hyunjin juga sama, ia mengepalkan tangan nya saat melihat hal yang mungkin tak ingin ia lihat. Saat sudah sangat dekat dengan y/n ia bahkan tidak bisa untuk meraihnya.

"Hyun--"

Hyunjin menarik tangan Yuri dan pergi dari tempat itu dan saat itu pula y/n melepaskan pelukan jaehyun dan menoleh ke belakang.

"Aku mendengar seseorang memanggil nama hyunjin tadi, apa oppa mendengarnya?"

Jaehyun menggeleng, di raihnya tangan y/n lalu ia menggenggam nya erat.

"Saat kau bertemu dengan hyunjin, apa yang akan kau lakukan y/n-ah?"

"Aku, aku akan memeluknya dan pergi bersamanya oppa"




























Tbc

You Are Mine Till Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang