Assalamu'alaikum...
Kasi emot love biru buat Zhira💙
Emot love pink buat Ghaza 💖
Emot merah buat Alvin ❤
Happy Reading...
Belajar ikhlas, maka hidupmu akan terasa lebih bebas.
Terlanjur Cinta
Sudah hampir satu jam Zhira di rias habis habisan, dia mengenakan kebaya putih dengan hijab yang dihias sedemikian rupa. Sebenarnya Zhira tidak ingin memakai rias pengantin versi hijab. Tapi, melihat bundanya sampai menangis karena ia tidak memakai hijab. Zhira jadi tidak tega.
Katanya ini sekali seumur hidup, padahal kita tidak tahu berapa kali kita akan menikah selama hidup.
Jodoh hanya Allah yang menentukan, menikah tidak menjamin bisa hidup bahagia selamanya. Karena yang menikah pun bisa berpisah. Entah berpisah karena perbedaan, ataupun karena beda alam.
"Setelah akad nanti, kakak sudah bukan tanggung jawab Papa dan Bunda lagi. Semuanya pindah pada suami, termasuk surganya kakak. Hormati dan layani suami kakak sepenuh hati. Jangan membantah apalagi durhaka sama suami. Paham kan, Kak." Maya—ibunda Arman mengelus sayang punggung cucunya. "Murkanya Allah ada pada murkanya suami, pahami itu Kak."
"Iya, Oma. Zhira paham."
Padahal masuk telinga kiri pasti keluar kuping kanan. Zhira paling tidak bisa diajari dengan kata-kata.
"Alhamdulillah, Oma jadi seneng." Maya membelai lembut pipi cucunya.
"Assalamu'alaikum... Aduuuh, ini mantunya siapa sih cantik banget? Uuh, gemes." Laras yang tiba-tiba masuk langsung menoel dagu Zhira gemas. "Pengen cepet-cepet punya cucu kek gini, masyaAllah...."
"Wa'alaikumussalam... pokoknya kamu harus baik sama cucuku ya, Laras. Awas kalo enggak."
"Astaghfirullah, Oma. Pastilah aku baik. Ya udah yuk, sudah pada nungguin di bawah. Mari Oma, kita turun." Ajakan Laras langsung diangguki oleh Maya.
"Iya, Ma." Zhira menurut ketika Laras menuntun dirinya.
Di lantai utama rumah Ghaza, semuanya sudah berkumpul. Kecuali seseorang yang ia harapkan kedatangannya. Alvin. Benarkah lelaki itu sudah tidak peduli pada Zhira? Setidaknya sebagai kakak.
Rasanya pernikahan ini terasa hampa bagi Zhira, tidak ada hal yang membuatnya bahagia secara pribadi. Kecuali kebahagiaan keluarganya.
"Duduk di sini."
Zhira tersadar ketika Laras mendudukkannya di kursi putih yang dihias sedemikian rupa, berdampingan dengan seorang lelaki.
Ghaza. Iya, aroma tubuhnya kontan menelisik indra penciuman Zhira. Setiap kali bertemu, biasanya lelaki ini memakai parfum beraroma grapefruit dan paper yang segar membuatnya tampak selalu bersemangat. Tidak seperti hari ini, perpaduan aroma musk, lily dan iris yang memikat membuatnya tampak sensual dan menawan.
Hingga tanpa sadar Zhira terus menatap lelaki yang kini duduk di sebelahnya. Dia asik bercengkrama dengan penghulu. Kulitnya yang putih bersih, hidung mancung, dengan bulu mata yang lentik. Jika dalam versi artis Indonesia matanya mirip Aliando Syarif. Tajam tapi bikin meleleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlanjur Cinta
RomanceSebuah perjalanan hidup, tentang bagaimana melepas sesuatu yang tak dapat di genggam, dan bagaimana menerima sesuatu yang datang tanpa diharapkan. Nazhira harus mengenyam kenyataan pahit bahwa kekasih yang sangat ia cintai menikah dengan sahabat nya...