Bab 12 Bertemu Mantan

2.6K 584 432
                                    

Seneng gak aku update?

Ada yang nungguin gak sih?

Tekan bintang dulu gih, di kiri bawah.

Happy Reading... 💖💙💚

___________________________

Terkadang, saat dua orang saling mencintai, sudah serius menyatukan hati. Justru, restu semesta yang tidak menghendaki."

Terlanjur Cinta

Hari ini Zhira tampak bahagia, ia tengah membantu ibu mertua menyiapkan sarapan. Padahal sedari tadi dia hanya membantu mengupas bawang, sudah bahagia sekali rasanya.

Perihal memasak, Zhira memang tidak jago sedikitpun karena sejak kecil saat bundanya memasak dia hanya bisa menonton, tanpa mau mengotori tangannya sendiri.

"Gimana sayang? Enak?" tanya mama Laras ketika Zhira mencicipi rendang buatannya.

Gadis itu mengangguk antusias, Laras tersenyum gembira. Masakannya memang gak ada lawan. Selalu bisa menghipnotis indera cecap semua orang.

Klik
Ponsel pintar milik Zhira berkedip menampilkan notifikasi pesan dari whatsappnya.

Bisa kita ketemu?

Tiga kata, tapi berhasil membuat jantung Zhira berdebar seketika. Bertemu, dengan Alvin? Rasanya akan canggung menemui mantan saat kita sudah menikah.

Namun sesuatu dalam hatinya seakan memaksa agar ia menemui lelaki itu. Baiklah, Zhira akan bertemu dengannya. Mungkin ini akan menyadarkan Alvin betapa berharganya ia daripada si Sesil itu. Apa Alvin sudah menyesal membuangnya? Ah, ia tidak sabar untuk itu.

"Kenapa, sayang? Dari suamimu ya?"

"Hah? Bukan, Ma. Ini dari temen aku."

"Oh.... " Laras manggut-manggut. "Sayang tolong bantu tata piring sama serbet ke meja ya," pinta Laras.

Zhira mengangguk. Tapi, sebelum bergegas ia lebih dulu berkata.

"Ma, habis sarapan boleh tidak Zhira izin ketemu temen?"

"Boleh, dong. Tapi izin juga sama suamimu ya, izin suami yang paling penting. Karena dia imam kamu sekarang."

Ah, dia kira izin sama mertua saja cukup, soalnya malas izin sama Ghaza, nanti dia tanya macam-macam. Zhira malas debat dengannya. "Iya, Ma."

Setelah selesai menyiapkan sarapan Zhira mendapati ketiga putra di rumah ini sudah mengenakan jas formal berwarna hitam. Ketiganya terlihat tampan dengan setelan serba hitam. Terlebih Ghaza, apa lelaki itu berniat merebut hatinya dari Alvin sampai bergaya setampan itu?

Katanya, hari ini papa Reno akan mengenalkan ketiga jagoannya pada salah satu koleganya.

"Kak Zhi, ilernya ngeces tuh. Abang memang ganteng, gak usah diliatin terus. Ntar tambah cinta, bucin kalian."

Teguran dari Gempar membuat Zhira blushing.

"Heh! Jomblo diem aja. Mama suapin sini, aaaak!" Laras menutup mulut si bungsu dengan suapan ayam goreng. Gempar nyengir sambil ngunyah.

"Oh iya, tadi Zhira izin mau pergi ketemu temennya gak papa kan, Za? Lagipula kalian pindah rumah, nanti malemnya kan." ujar Laras.

Ghaza langsung menoleh pada Zhira. Teman, siapa? Bukankah teman Zhira hanya Alvin dan Sesil? Maksud Ghaza teman yang begitu dekat dengan istrinya.

"Mau ketemu siapa?" tanyanya sembari menyapukan tisu ke mulut. Ia sudah selesai makan.

"Itu, emm, anu...." Zhira gelagapan. Tidak mungkin kan dia jujur pada Ghaza soal ia akan menemui Alvin?

Terlanjur Cinta Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang