Usai menemani Tirta berkunjung ke perusahaan A guna membicarakan lebih lanjut kerja sama mereka, Maria kembali ke meja kerjanya dan mulai mengerjakan pekerjaannya yang tertunda.
Waktu menunjukkan jam pulang kantor. Dengan cekatan Maria merapikan meja kerjanya dan memasuki ruangan Kusuma guna membacakan jadwal esok hari.
"Oh iya Pak, soal perubahan schedule, lusa kita ada meeting , dengan jajaran direksi dan yang lain. Bertepatan dengan jadwal kedatangan Pak Banyu." Terang Maria pada Kusuma.
Kusuma terdiam. Ia memikirkan cara agar rapat direksi tetap berjalan lancar. Jadilah ia mengutus Tirta putra sulungnya sekali lagi.
"Saya akan minta Tirta untuk menggantikan Saya." Ujar Kusuma.
"Baik Saya akan memberitahukan Pak Tirta soal ini. Tentang hasil pertemuan tadi, Saya sudah kirim ke email Bapak."
"Baik. Terimakasih untuk hari ini Maria. Pulang dan istirahatlah." Seru Kusuma sembari menepuk bahu kanan Maria pelan yang di balas dengan tubuh setengah membungkuk pada Kusuma.
"Shan, bareng ke parkiran?" Tanya Maria pada Shanumi.
"Oke. Yuk!" Ajak Shanumi dan mereka bergegas menuju parkiran di halaman kiri gedung.
"Jalan dulu yuk. Bete nih gue hari ini." Ajak Shanumi pada Maria.
"Jalan kemana Maemunah? Udah jam segini, palingan kalo gak ke mall ya club." Ujar Maria lagi.
"Mall aja deh, anak baik-baik gue ogah ke club." Jawab Shanumi dan di sambut tawa mengejek Maria.
"Cih! Anak baik-baik. Gaya amat lo Sarinem!" Ejek Maria padanya.
"Maria!" Tiba-tiba Tirta menginterupsi pembicaraan mereka.
"Eh iya Pak?"
"Bisa tolong kirim email apa saja yang akan di bahas besok?"
"Oh iya Pak. Saya akan kirim segera."
"Baik. Jangan lupa kirim." Ingat Tirta pada Maria.
"Ckckck! Udah jam pulang kantor masih aja nguli lo!" Ejek Shanumi pada Maria yang di balas delikan mata Maria.
Sepulang dari mall, Maria segera mengirimkan email pada Tirta. Ia memeriksa kembali dan menyudahi pekerjaannya dan memilih untuk membersihkan diri dan beristirahat.
☆ ☆ ☆
Tirta memandangi layar laptop miliknya di ruang kerjanya. Ia membaca email tentang pembahasan meeting esok hari.
Disaat sedang membaca draft meeting, tiba-tiba saja wajah Maria melintas di pikirannya. Teringat senyum kikuk gadis itu juga gerutuannya saat mereka pergi bersama menuju perusahaan A untuk membahas kerja sama mereka.
"Maria..." Bisik Tirta menyebut nama sekretaris sang Ayah.
Tirtayasa Kusumawardhana, putra sulung keluarga Wardhana. Pria yang memiliki pribadi yang kaku dan dingin di luar namun hangat dan lembut saat bersama keluarga.
Beberapa hari ini ia selalu memikirkan seorang wanita tanpa sengaja, padahal ini bukan kali pertama mereka bertemu. Sudah kesekian kalinya, namun entah mengapa wajah sang gadis selalu muncul dalam pikirannya, membuyarkan konsentrasi dirinya.
Tok..
Tok..
Tok.."Mas, Mama masuk ya?" Pintu di ketuk oleh Nyonya Wardhana di ruang kerja putra sulungnya.
"Iya Ma, masuk aja!" Serunya dari dalam kamar sambil merapikan meja kerjanya.
"Udah malam loh, kenapa masih kerja aja sih?" Tanya sang Mama sambil memberikan teh manis hangat dan juga cemilan roti bakar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tirta-Maria (End)
General FictionSequel dari Cinta Lama Bersemi Kembali (Elmira & Banyu). Meski sequel tapi cerita mereka jauh dari kisah pertama (ElBa), jadi jangan berpatokan pada kisah pertama ya gaes, meski nama pemeran sebelumnya muncul disini. WARNING! ! 21+ MATURE CONTACT DE...