Bahagia

1.9K 89 6
                                    

Hi everyone 👋
.
.
.

Rehan baru saja turun dari motor ninja miliknya. Laki-laki itu berjalan ke arah jalan rumah milik sahabatnya, Retgar.

"Kemana aja lo? Jam segini baru datang." tanya Regan pada kembarannya, Rehan.

Rehan yang baru saja duduk di sofa langsung di timpali pertanyaan seperti itu. Rehan tak menjawab pertanyaan dari kembarannya, laki-laki itu terlebih dahulu melepaskan baju seragamnya, menyisakan kaos berwarna hitam.

"Nganter Sandra," jawab Rehan.

"Sandra kelas 11 IPA 2, maksud lo?" tanya Regan, menghentikan kegiatan bermain game online di ponselnya.

Rehan mengangguk.

"Jauhin Sandra, dia pacar gue." ujar Retgar, membuat Rehan yang sedang meneguk air minum tersedak.

"Sejak kapan?" Rehan penasaran plus tidak percaya.

"Beberapa jam lalu."

"Gue tau lo nggak serius kan sama Sandra?" tuduh Rehan.

Retgar menatap Rehan dengan senyum miring. "Gue serius, gue cinta sama dia."

Rehan mengambil nafas dalam-dalam sebelum kembali berkata. "Kalo emang lo serius sama Sandra, gue minta jangan pernah sakiti dia. Kalo sampe gue liat ada  luka sekecil apapun sama Sandra, lo bakal tau akibatnya."

Retgar mengangkat kedua bahunya."Gue nggak janji."

Rehan langsung berjalan ke arah sahabatnya itu, laki-laki itu langsung memegang erat kerah baju milik Retgar.

"Maksud lo apa?"

Retgar berdecak kesal. "Ya, gue nggak janji kalo bakal bikin Sandra bahagia."

Bugh

Rehan langsung menonjok rahang bawah sahabatnya, matanya terlihat sangat marah, urat-urat lehernya terlihat jelas. Nafas laki-laki memburu.

"Berengsek banget lo jadi orang."

"Harusnya lo tau kenapa gue pacarin Sandra, yang jelas-jelas bukan tipe gue."

Bugh

Untuk kedua kalinya Rehan menonjok wajah Retgar. Laki-laki itu kini menatap Retgar dengan tatapan permusuhan.

"Gue peringatin sama lo, kalo sampe lo nyakitin Sandra, Imara yang bakal tanggung semuanya."

Mendengar perkataan yang keluar dari mulut Rehan membuat Retgar naik pitam.

"Kalo sampe lo nyakitin Imara, atau bahkan sentuh dia. Lo bakal habis sama gue."

Rehan tersenyum miring. "Begitupun dengan gue, kalo sampe lo nyakitin Sandra, Imara bakal gue sakitin juga. Impas bukan?"

"Sekarang keputusan ada di tangan lo, mau lanjut sama permainan ini atau berhenti sebelum memulai?" Rehan berbisik tepat di telinga Retgar.

Rehan langsung mengambil tasnya, lalu berjalan ke luar rumah Retgar. Laki-laki itu langsung menaiki motor ninja hitam miliknya. Menancap gas dengan kecepatan tinggi.

"Gue bakal terus ada di dekat lo, Sa." gumam Rehan, di balik helm full face-nya.

***

Terlihat sepasang kekasih sedang duduk di bangku yang berada di taman kota. Kedua sama-sama diam, pandangan keduanya terfokus pada langit yang sedang menyuguhkan senja yang indah.

"Besok aku nggak bisa jemput kamu, gakpapa, kan?" Laki-laki itu bertanya.

Gadis berambut panjang berwarna hitam legam itu menoleh. "Gakpapa, aku bisa di anter supir nanti."

Dua Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang