Maaf dan malam yang panjang

1.9K 66 12
                                    

Hi everyone 👋
.
.
.

Happy reading ❤️

---


Kini Sarah sudah tenang, perempuan itu akhirnya bisa tertidur setelah menangis histeris saat melihat Evano. Retgar menjambak rambutnya frustasi. Mengapa selama ini ia sangat bodoh? Mengapa ia harus gegabah? Sekarang ia harus apa? Apakah Sandra akan memaafkannya? Entahlah, Retgar sangat berharap Sandra akan memaafkannya.

Retgar keluar dari kamar Sarah. Laki-laki itu lalu mengambil kunci motornya yang tergeletak di atas meja makan. Retgar berencana akan pergi ke rumah sakit untuk menemui Sandra. Retgar tadi telah bertanya pada Rena dimana Sandra di rawat, dan dengan senang hati Rena memberitahukannya.

Retgar menyesal. Ia mengakui bahwa dirinya salah selama ini. Retgar sangat amat menyesal. Ia tidak pernah menyangka bahwa semuanya akan berakhir seperti ini.

Retgar mengendarai motornya, membelah jalanan yang cukup ramai. Di perjalanan Retgar terus saja berpikir, bagaimana bila Sandra tidak akan memaafkannya? Retgar ingat betul bagaimana sikapnya pada Sandra.

Sandra baik, gadis itu amat tulus mencintai Retgar. Namun, Retgar menyia-nyiakan itu. Sandra adalah gadis yang baik nan lugu tetapi Retgar tidak melihat itu. Sekarang Retgar harus menerima konsekuensinya, ia akan sangat bersyukur apabila nanti Sandra akan memaafkannya. Dan bila nanti Sandra akan menolak permintaan maafnya, Retgar akan berusaha untuk mendapatkan maaf Sandra. Bagaimanapun caranya.

"Maafin gue, Sa." gumam Retgar, matanya masih terfokus pada jalanan yang ramai.

Sesampainya di rumah sakit, Retgar langsung berjalan menuju kamar rawat Sandra. Setelah mengetahui dimana Sandra di rawat, Retgar pun tak lupa menanyakan kepada Rena di kamar berapa Sandra di rawat.

Retgar mengambil nafas panjang, ia harus bertanggung jawab dengan kesalahannya. Ia harus menerima semua konsumennya. Ia tidak boleh mundur, ia harus meminta maaf.

Perlahan Retgar membuka knop pintu. Sandra yang melihat Retgar datang hanya menatap datar Retgar. Sekarang tidak ada lagi tatapan hangat untuk Retgar. Kini hanya ada tatapan datar dan dingin yang Sandra tunjukan.

Rehan menatap Sandra, laki-laki itu hanya diam. Rehan tidak ingin ikut campur dengan urusan keduanya. Rehan sudah tau bila Retgar sudah mengetahui kebenarannya. Dan bisa di pastikan, Retgar sekarang akan meminta maaf kepada Sandra.

"Pergi," kata Sandra, matanya enggan menatap wajah Retgar. Melihat wajah Retgar saja sudah membuat hati Sandra sakit. Ia sangat ingat betul bagaimana Retgar menyiksanya. Semua itu masih Sandra ingat jelas.

"Sa, gue minta maaf. Gue salah, gue nyesel. Maafin gue, Sa. Gue--"

Sandra menggelengkan kepala, gadis itu sudah menumpahkan air matanya. "Pergi, Sandra nggak mau lihat kak Retgar."

"Sa, tolong maafin gue. Gue nyesel. Gue malu sama diri gue sendiri. Gue nggak tau kalo semuanya akan berakhir seperti ini. Maafin gue, Sa. Gue tau gue salah. Gue udah jahat banget sama lo. Gue mohon maafin gue," ujar Retgar, memohon.

Untuk kedua kalinya Sandra menggeleng. Air mata gadis itu masih jatuh membasahi pipi. "Pergi, kak." balas Sandra. Ia tidak ingin melihat wajah Retgar terlalu lama, karena akan membuat hatinya bertambah sakit.

"Gue harus apa biar bisa dapet maaf dari lo? Lo bisa pukul gue, lo bisa tampar gue. Apa gue perlu sujud untuk dapet maaf dari lo? Kalo lo mau gue akan lakuin itu. Maafin gue, Sandra."

"Pergi!" bentak Sandra. Gadis itu menutup kedua telinganya, tidak ingin lagi mendengar perkataan maaf yang keluar dari mulut Retgar.

"Gar, lo bisa pergi. Keadaan Sandra belum sepenuhnya pulih. Luka yang lo kasih belum sepenuhnya sembuh. Semuanya butuh waktu, lo nggak bisa paksa dia untuk maafin lo, itu pasti nggak mudah bagi Sandra." akhirnya Rehan membuka mulut. Rehan tidak suka saat melihat Sandra menangis, itu membuat hatinya ikut sakit. Terlebih Sandra menangis karena Retgar, Rehan benci itu.

Dua Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang