Luka lama

938 44 4
                                    

Hi everyone 👋

finally bisa update lagi.

Happy reading ❤️
.
.
.

Hari ini SMA Kusuma Negara di buat gempar dengan tersebarnya foto-foto Sarah dan Evano yang sedang berada di sebuah club malam. Foto tersebut sangat jelas menunjukan wajah Sarah dan Evano.

Tidak sedikit dari mereka yang menyayangkan sikap Evano yang dianggap sebagai orang ketiga dalam hubungan Sarah dan Kevin.

Terlihat seorang laki-laki tengah berjalan di koridor, laki-laki itu tidak memperdulikan tatapan dari para murid yang berada di koridor. Laki-laki itu hanya menampilkan wajah datar. Earphone, laki-laki itu memakai benda tersebut untuk tidak mendengar perkataan dari para murid yang sedang membicarakannya.

Kevin, ya, laki-laki itu Kevin.

Kaki jenjangnya berjalan ke arah barat, menuju kelasnya. Kevin tidak peduli dengan tatapan kasihan dari pada murid. Laki-laki itu hanya diam, ketika ada beberapa dari mereka yang menyapanya.

Kaki jenjang miliknya tak sengaja terhenti ketika melihat Sarah yang sudah berdiri di depan kelas. Sebisa mungkin Kevin tidak memperdulikannya. Laki-laki itu hanya bisa membuang muka saat Sarah menatapnya.

"Tunggu," ujar Sarah, memegang lengan Kevin.

Kevin memejamkan matanya, menghela nafas panjang kemudian menoleh.

"Apa kita bisa ngomong sebentar?" tanya Sarah, saat Kevin sudah melepas earphone-nya.

Kevin menggeleng. "Gue mau ke kelas," ujarnya, dengan wajah datar plus suaranya yang terkesan dingin.

"Tapi ini penting, Kak. Aku mohon," kata Sarah, menatap penuh harap ke arah Kevin.

Kevin menatap mata Sarah, gadis itu terlihat sudah berkaca-kaca. Dengan berat hati Kevin mengangguk setuju.

"Ayo."

***

Seorang laki-laki tengah berjalan ke arah makam seseorang. Laki-laki itu tak lupa membawa buket bunga berukuran kecil di tangannya.

Sesampainya di makam yang di maksud, laki-laki itu lalu berjongkok di samping makam. Buket bunga yang tadi ia bawa, ia taruh di pusaran makam.

"Gimana kabar lo di sana?" tanyanya.

"Selamat ulang tahun, Van. Gue nggak nyangka lo udah lama pergi ninggalin gue." ujarnya, menahan sesak di dada.

"Gue minta maaf, karna gue lo harus pergi. Nggak ada kata yang pantas selain maaf yang bisa gue ucapin. Gue bingung, Van. Mungkin tanpa gue kasih tau lo pasti tau gimana keadaan gue sekarang. Gue harus gimana sekarang? Kevin koma karna gue, Sarah depresi karna gue. Gue harus gimana, Van? Gue harus lakuin apa buat tebus semua kesalahan gue?"

"Gue takut, Van. Gue takut mereka pergi ninggalin gue.  Jujur gue belum siap. Gue nggak mau kalo mereka mati karna gue. Gue nggak mau kalo sahabat gue harus mati di tangan gue. Gue nggak mau di hantui rasa bersalah."

"Gue harus gimana, Van? Gue takut untuk memulai semuanya dari awal. Gue takut Sarah bakal nolak gue. Gue takut Kevin benci gue. Gue takut mereka nggak bisa nerima gue. Gue salah, Van."

"Gue takut untuk ngaku semuanya, kalo di sini gue yang salah."

***

Sandra baru saja membuka pintu rumah miliknya. Rumah itu terlihat sepi, tidak ada orang di dalamnya. Asisten rumah tangganya sepertinya sudah pulang, pak Samsul pun tadi baru saja memberi tau bahwa ia tidak bisa menjemput karna anaknya sedang sakit.

Dua Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang