Sebuah penantian dan keegoisan

922 35 6
                                    

Hi everyone 👋

Happy reading ❤️
.
.
.

Kamar rawat Kevin terbuka. Sarah berjalan dengan pelan ke arah brankar Kevin. Air matanya jatuh ketika melihat wajah Kevin, laki-laki yang sangat ia cintai.

Tangannya menggenggam tangan Kevin, seolah-olah tidak ingin berpisah lagi. Rindu yang selama ini Sarah tahan, akhirnya terbayarkan. Wajah Kevin sama sekali tidak berubah, semuanya masih sama. Hanya saja ada beberapa perubahan di wajahnya, hanya sedikit.

Sarah menarik kursi di samping brankar Kevin. Sarah masih menangis. Penantiannya kini sudah terobati. Rasa rindunya kini sudah terobati.

Retgar dan Sandra yang berada di ruangan Kevin hanya diam. Keduanya membiarkan Sarah untuk meluapkan rasa rindunya.

"Kak, ini Sarah." ujar Sarah dengan suara yang terdengar gemetar.

Sarah masih tidak percaya orang yang ada di hadapannya itu adalah Kevin, laki-laki yang amat ia cintai. Ia tidak menyangka bila ia akan bertemu kembali dengan Kevin, walaupun dengan keadaan yang berbeda.

"Kak Kevin kapan bangun? Sarah udah di sini. Maafin Sarah, kak. Sarah salah," Sarah berbicara dengan air matanya yang masih jatuh.

Sandra yang mendengar perkataan dari Sarah langsung mengerutkan keningnya. Sarah salah? Apa ada sesuatu yang belum ia ketahui.

Kenangan masa lalu itu bagaikan puzzle bagi Sandra.

Mungkin lain kesempatan ia akan bertanya langsung pada Sarah.

"Kak Kevin, Sarah kangen sama kakak. Sarah nggak mau kehilangan kak Kevin lagi. Semuanya udah selesai kak, sekarang Sarah dan kak Kevin bisa bersama."

"Maafin Sarah, Sarah janji bakal setia. Sarah janji untuk selalu ada, saran janji kalo Sarah akan tetap cinta sama kak Kevin. Sarah nggak mau kehilangan kakak untuk yang kedua kalinya. Sarah mohon, kakak bangun."

Sarah meluapkan apa yang ia rasakan, apa yang ia sembunyikan. Ia sangat rindu dengan Kevin, sangat. Sarah tidak mau lagi untuk kehilangan Kevin dalam hidupnya. Itu sangat menyakitkan.

Retgar yang melihat Sarah menangis hanya diam, entah mengapa pikirannya berkecamuk. Pertahanannya mulai goyah setelah mendengar perkataan dari Sarah. Selama ini Retgar tidak pernah mendengar perkataan Sarah tentang Kevin.

Yang Retgar tau adalah, Kevin yang membuat kakaknya depresi. Kevin yang membuat hidup kakaknya hancur dan Kevin lah yang membuat senyum kakaknya hilang.

Retgar berjalan mendekati Sandra yang sedari tadi diam sambil menunduk. Laki-laki itu langsung menarik tangan Sandra, membuat sang empu kaget.

Retgar membawa Sandra keluar dari ruangan Kevin. Ada yang perlu laki-laki itu sampaikan pada Sandra. Ia tidak mau semuanya berantakan nantinya.

"Gue mau lo tutup mulut tentang perlakuan gue ke lo selama ini. Gue nggak mau kak Sarah sampai tau," kata Retgar dengan suara beratnya.

Sandra hanya mengangguk, mengerti atas apa yang Retgar ucapkan.

Sebenernya tanpa Retgar perintahkan pun, Sandra tidak akan menceritakan semua perlakuan Retgar padanya. Sandra tidak ingin Sarah tau, dan Sandra tidak ingin Sarah kecewa pada adiknya.

"Gue mau kita bersikap seolah-olah nggak terjadi apa-apa, ngerti?" Retgar bertanya dengan wajah datarnya.

"Tanpa kak Retgar suruh pun, Sandra nggak akan pernah buka mulut tentang apa yang udah kak Retgar lakuin sama Sandra." balas Sandra dengan sedikit senyum.

Retgar menarik salah satu sudut bibirnya, lalu menaikan alisnya.

"Sandra nggak mau kalo kak Sarah kecewa sama kak Retgar. Sandra nggak mau kalo nantinya Sandra harus jadi orang yang merusak kebahagiaan orang lain,"

Dua Hati (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang