Hi everyone 👋
Happy reading ❤️
.
.
.Sandra baru saja keluar dari mobilnya, gadis itu lalu berjalan ke arah koridor dengan memegang tali tas ransel miliknya.
Sepanjang perjalanan, Sandra dapat mendengar bisik-bisik para murid yang membicarakan tentang kedatangan murid baru. Tapi entah mengapa, perasaan Sandra tidak enak saat mendengarnya.
Baru saja Sandra ingin membelokan kakinya, gadis itu berhenti berjalan ketika mendengar suara riuh para murid yang sedang berteriak meneriaki nama Retgar. Kening gadis itu mengkerut, Sandra yang tadinya ingin langsung pergi ke kelas, ia urungkan.
Dari kejauhan Sandra bisa melihat Retgar yang sedang berjalan di koridor bersama seorang gadis. Tangan keduanya sama-sama bertaut. Senyum manis Retgar yang sangat jarang ia tunjukan, hari ini ia tampilkan.
Raut wajah Sandra yang tadinya ceria langsung berubah. Gadis itu hanya bisa tersenyum, menahan sesak dalam hatinya.
"BUAT LO SEMUA YANG BERANI GANGGU IMARA, LO BERURUSAN SAMA GUE." teriak Retgar, suaranya mengudara.
"Emang dia siapa lo, Gar?" tanya seorang laki-laki memberanikan diri untuk bertanya.
"Dia pacar gue." jawab Retgar.
Mendengar jawaban dari Retgar, sontak para murid berteriak tidak jelas. Menyayangkan bila laki-laki di hadapannya itu sudah mempunyai kekasih.
Sandra yang mendengar perkataan dari kekasihnya langsung berjalan menuju kelasnya. Gadis itu tidak ingin menambah sesak di hatinya.
Sesampainya di kelas, Sandra langsung duduk di tempat duduknya. Di sana sudah ada Rena yang sedang bermain ponsel. Sandra hanya diam, dirinya belum siap bercerita tentang kejadian yang baru saja ia lihat.
"Mata lo kenapa berkaca-kaca gitu?" tanya Rena, saat melihat wajah Sandra yang seperti menahan tangis.
Sandra menggeleng. "Tadi kelilipan," jawab Sandra, tersenyum tipis.
"Serius? Kalo ada yang pengen lo ceritain gue siap denger."
Sandra hanya bisa tersenyum tipis.
Apa keputusan Sandra buat nerima kak Retgar salah?- batin Sandra bertanya.
***
Pintu UKS dibuka dengan kasar. Laki-laki itu langsung berjalan ke arah brankar dimana kekasihnya sedang terbaring di sana. Keringat sudah membasahi tubuh laki-laki itu. Nafasnya tersengal-sengal saat mendengar bila kekasihnya pingsan.
Laki-laki itu lalu menarik kursi di samping brankar milik kekasihnya. Kedua sudut bibirnya terangkat saat melihat wajah damai milik kekasihnya yang belum sadarkan diri.
Menggenggam erat tangan milik kekasihnya, sesekali laki-laki itu mengusap rambut gadisnya dengan sayang.
Tadi saat ia sedang berada di lapangan basket, salah satu temannya memberi tau bila kekasihnya pingsan. Dengan cepat laki-laki itu berlari dari lapangan basket yang jaraknya lumayan jauh dengan UKS.
Perlahan mata gadis itu terbuka.
"Kamu udah sadar?" tanya laki-laki tersebut.
"Kak Kevin? Kenapa aku bisa di sini?" tanya gadis itu, masih bingung.
"Tadi kamu pingsan."
"Serius?"
Laki-laki itu mengangguk.
"Masih ada yang sakit nggak? Atau aku panggilin—"
"Enggak usah, aku udah baikan kok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Hati (SELESAI)
أدب المراهقين[ Selesai] Keputusan Sandra untuk menjalin hubungan dengan kakak kelasnya membuat kehidupannya berubah 360°. Sandra kira menjalin hubungan dengan kakak kelasnya akan membuatnya bahagia, tetapi semua itu salah. Keputusan yang ia ambil malah membuatny...