¹⁹

5K 682 135
                                    

Ruang jamuan makan malam keluarga Lee nyaris saja jadi arena pertarungan saat manik sang tuan muda disambut oleh pemandangan tak mengenakkan --baginya-- sewaktu masuk. Tepat di kursi ujung meja, di mana mendiang ayahnya selalu duduk, seseorang tengah santai melirik tanpa beban. “Apa-apaan ini?! Kenapa bajingan itu bisa masuk?!” bukannya dapat jawab, objek amatannya justru menguap malas dan mencondongkan tubuh ke depan.

“Baru datang dan sudah membuat keributan, beginikah tuan muda keluarga ini sekarang? Oh, tidak.. tunggu.. dia memang sudah begitu sejak awal.” sosok itu, Mark Lee, seenaknya berkata tanpa menahan diri. Ia agak merasa aneh sewaktu menginjakkan kaki lagi di mansion utama keluarga Lee, lebih-lebih dengan tatapan beragam menyambangi yang makin buatnya risih. Namun dari sekian banyak reaksi, ada satu yang sungguh membuat ia nyaris terkejut setengah mati. “Tuan muda.. haha, lucu sekali karena baru beberapa menit lalu aku dipanggil demikian oleh kepala pelayan rumah ini.” bahu lebar ia bawa mundur bersandarkan kursi, sebelah kaki pun turut naik menumpu lutut, siapa pun bisa katakan jika sikap Mark adalah contoh tidak pantas menghadiri jamuan resmi.

“Apa? Tuan muda? Kau pasti bercanda..” Jeno tak mau kalah, memasang seringai meski dari tadi kepalan tangan ia sembunyikan rapat, namun sedikit urat-urat emosinya tetap mengintip. “Lihat dirimu, berpenampilan layaknya preman jalanan dan masuk kemari.. have you lost your mind? Or you just tired of living?” mengatakannya terasa menggelikan sampai ia loloskan tawa, bau anyir darah dan tekstur lunak daging masih terekam jelas di kepala, bagaimana ia nyaris saja menang atas Lee Minhyung.

“Harusnya kuputus saja lehermu saat itu jika tahu begini.” geram rendah tidak direspon, pikirannya dilewati senarai tanya ketika Mark justru bangkit berdiri dengan kedua tangan masuk ke saku dan menghampirinya. Langkah lelaki itu tenang sekali, bahkan emosi tertentu tidak nampak di raut wajahnya. Aneh, bukankah kabar terakhir yang ia dapat adalah Mark sampai harus masuk rumah sakit mental?

“Jangan terlalu banyak gaya, Jeno-ya.. ibumu tidak sujud memohon padaku untuk anak dengan temperamen bodoh ini..” iris jelaga si tuan muda membola kaget, ia cepat-cepat menepis jauh tangan alpha brengsek yang baru saja menepuk pundaknya dengan sok. “Kau memang mencari mati, huh?!” namun ia justru dapati tatap bersibobrok, sorot mata Mark tidak lagi penuh haus dendam tanpa perhitungan, melainkan lebih familiar.. sesuatu yang kembali memaksa decih marah lolos, namun tubuh tidak berbuat apa-apa.

“Kau bahkan mewarisi tatapan pria tua itu, benar-benar sama menyulitkan!!” Jeno ingat betul bagaimana tatapan dingin mendiang sang ayah dahulu sewaktu memberinya hukuman tiap kali gagal memenuhi ekspektasi tingginya. Selama ini ia hanya lihat Mark menampilkan emosi dan ekspresi sebagaimana orang mengharapkannya, bukan sesuatu yang jujur, karena itu ia hampir tak menyadari betapa kakaknya itu sangat mirip dengan ayah mereka.

“Ya, dan aku bisa semakin menyulitkan jika kau masih terus kukuh pada idealismemu.” bahkan cara bicaranya saat serius pun sama, seolah memaksa Lee Jeno untuk menurut tanpa protes. Tapi tidak, ia sudah dewasa dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri sekarang.. mau sekeras apa pun ingatan buruk didikan sang ayah menyelinap ke kepala, instingnya tetap haus kemenangan atas Mark.

“Dengar, kau tahu ini lebih baik dari siapa pun, satu saja langkah yang kau ambil salah, maka kau akan bawa keluarga terhormat ini ke dalam lubang kuburannya.” bisik  alpha sulung Lee rendah namun penuh penekanan. Aura sekeliling ruangan cepat disesaki dominasi seorang Lee Minhyung, dan hanya dalam sekejap pintu kembali terbuka menampilkan nyonya besar sedikit tergesa menghampiri. “Ah, maafkan aku.. padahal aku yang meminta kalian datang, tapi aku yang terlambat bergabung.” sial, sekarang ketika Mark bisa mengumbar segaris senyum tipis pada ibunya, Jeno justru susah payah dibuat menahan diri. “Jeno duduklah, kita akan segera mulai makan malam keluarga.”

秘密 - Himitsu  | ft. NoRen ver. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang