²⁹

4.2K 556 221
                                    

Kalian tidak akan mau tahu seperti apa yang dirasakan oleh Lee Jeno ketika usahanya mencari sang istri berbekal insting menghantarkannya tiba ke sebuah hotel. Bahkan tanpa melihat langsung bagaimana kondisi nantinya, ia sudah tahu jika tangan ini akan segera gatal untuk memutus nyawa Lee Minhyung sekali lagi.

Pandang diedarkan kilas ke sekitar, ia lantas ayunkan tungkai tenang menuju lobby di tengah dinginnya udara dini hari. Seorang resepsionis yang menyambutnya pertama kali terkesiap kaget sebab wajah sang alpha tentu sudah terpampang di mana-mana hingga buatnya jadi idola kaum hawa dan omega, namun si penggemar ini pun pasti kecewa karena dapati ketus di atas rata-rata bersama raut ekspresi yang tidak terbaca jelas, tapi bangkitkan rasa ngeri.

“M--Mark Lee? A--ada.. kami mencatat reservasi atas namanya beberapa jam lalu.” tutur wanita itu terbata-bata, ia baru menyadari jika 'Mark Lee' yang datang menyewa kamar tadi bukanlah orang sembarangan. Pria itu selalu nyaman di balik bayang, jelas jika tak banyak yang tahu. “D--di kamar 209.” bahkan tidak juga dengar kata terima kasih, si resepsionis mendengus sebal pertemuan pertama atau mungkin sekali seumur hidup dengan sosok idaman macam Lee Jeno tidak berjalan mulus, ia seperti tak peka jika kelakuannya membeberkan reservasi tamu boleh jadi akan buat skandal besar menimpa hotel tempatnya bekerja.

Kembali pada Jeno yang kini tak sabaran melangkah dengan manik waskita tak terluput mengabsen satu demi satu nomor plakat di sisi pintu kamar lamat-lamat, aura dominasi darinya makin menguar seiring tungkai dibawa lebih dekat ke kamar tujuan, “206.. 208..” lalu ia berhenti tepat di kamar ujung yang berhiaskan angka 209, mengatur napas sembari pejamkan mata agar bisa kontrol diri di ruang publik, tapi nyatanya nyaris mustahil ketika otak dan batinnya terus bergelut mempertanyakan perbuatan apa yang mungkin dilakukan kakaknya pada sang istri.

Brak!!

Tanpa permisi, daun pintu kokoh milik hotel berbintang itu dibuatnya nyaris lepas dari engsel. Cukup satu kali saja tendangan dan akses masuk terbuka lebar, hanya untuk ia dapati sang istri menangis di ujung ranjang dengan pakaian tak lengkap sementara Mark ada di sisinya coba bicara, alpha itu hanya mengenakan bawahan dan buatnya langsung paham arti dari semua ini. Sedikit umbar tawa melihat jejak merah di pipi sang kakak, ia tidak habis pikir dengan dua manusia yang bahkan tak terdistraksi bunyi keras pintu didobrak.. hei, apa ia hanyalah halusinasi di sini?

“Brengsek apa yang sudah kau lakukan pada istriku?!” Jeno berseru lantang, tidak ada basa-basi untuk lesatkan satu pukulan yang tepat kenai rahang tegas Mark hingga kakaknya terjatuh. Manik gelap yang bertemu miliknya sedikit berbeda, tidak lagi pancarkan kekalahan samar, namun kali ini juga terselip kecewa dan marah. “Kau temukan kami juga, huh? Dasar lamban.” Jeno tersulut api emosi, darah yang menggelegak di alir pembuluhnya beri hasrat kuat untuk menendang sang kakak yang bahkan masih belum punya niat bangkit berdiri, namun tangan mungil Renjun segera mencegahnya.

Omega itu menunduk terus dengan tangis tak henti menetes dan tuturan terbata, ia jadi makin bertekad buat perhitungan pada Mark! “Hentikan, hiks.. kumohon hentikan kalian..” di luar dugaan bahwa Mark menurut untuk hanya diam, bawa arah pandang ke sisi lain ruangan, sementara Jeno yang tidak paham dengan arah situasi putuskan untuk tanyakan pada sang istri.

Sesuatu yang lekas ia sesali ketika menyiah surai madu nan lembut itu agar tak tutupi mata, sebab bau feromon menyengat alpha langsung melesak penuhi rongga hidungnya. Ini bukanlah scenting, ia nyaris sulit bedakan yang mana feromon asli Huang Renjun. Dengan degup jantung makin bertalu, ia bawa wajah si cantik ke sisi agar dapat lihat lebih jelas apakah kecurigaannya benar, dan sekali lagi kalian tidak akan mau tahu bagaimana campur aduknya perasaan Jeno mendapati bekas gigitan alpha lain di tengkuk sang istri.

“Renjun.. kau..” mungkin ini pertama kalinya dalam hidup seorang Lee Jeno di mana ia sampai tungkap kehabisan kata-kata atas insiden yang terjadi. Ia sadar sudah berkali-kali menyakiti istrinya, bahkan tak pernah peduli pada omeganya-- uh, mungkin harus diralat menjadi 'omega milik alpha lain' sekarang-- namun ia juga tidak pernah membayangkan jika Renjun akan sampai bertindak sejauh ini.. dengan Mark yang notabene adalah iparnya sendiri.

秘密 - Himitsu  | ft. NoRen ver. [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang