秘密 - Himitsu | ft. NoRen ver. [✓]

²⁸

just wanna say sorry in advance.. pokoknya sorry

°°°

Tidak ada masalah, hanya terlalu banyak pikiran dan kurang teratur istirahat, begitu garis besar pemeriksaan Tzuyu untuk Renjun. Dokter muda itu aslinya bicara panjang kali lebar, bahkan lebih daripada si dokter senior rekan Haechan yang gemar berpetuah, padahal jika dilihat sungguh tidak terpancar sama sekali dari wajahnya kalau dia banyak omong. “Kau suka?” satu minggu lewat setelah si omega diminta istirahat dan baru hari ini ia bisa keluar rumah untuk cuci mata jernihkan pikiran dengan ajakan dari Mark.

Iya, jalanan ramai Hongdae di malam hari jadi latar kedua insan itu saling tautkan genggam. “Eum, aku belum pernah kemari.” jawab Renjun jujur, antusias sekali melihat anak-anak muda yang kemungkinan sepantarannya tengah asik unjuk kebolehan tampilkan bakat menari serta bermusik. “Tempat ini memang ramai busking, kadang kalau beruntung kau bisa temukan calon idol di antara mereka.” jelas Mark yang tahu jika arah mata si cantik sedari tadi tercuri beberapa pemuda di sisi jalan yang begitu lincah dan asik bergerak ikuti irama musik.

“Yah, maaf mengajakmu ke sini, aku tidak tahu tempat seperti apa yang kau suka.. dan lagi, aku agak sibuk belakangan.” lanjut sang alpha lagi, ia tak bohong soal kebingungan menentukan ke mana harus ajak Renjun yang notabene delapan tahun terpaut usianya. Lalu soal kesibukan, ia benar-benar dihujani pekerjaan berat seminggu ini karena Jeno berangkat dinas luar kota, sehingga membuatnya langsung bertanggung jawab gantikan peran di perusahaan.

“Tidak, ini bagus.. aku suka melihat orang-orang berbakat yang mengikuti passion mereka.. how lucky.” ada nada rendah diri di kalimat yang makin memelan itu, Renjun bahkan tidak merasa punya bakat apa pun yang bisa dibanggakan selain jadi angin tak terlihat. Dari dulu ia tak pernah punya kesempatan menggali minat pada bidang tertentu karena orang tuanya sangat menentang. “Hey, jangan minder begitu.. you're perfect in your own way.” hibur Mark yang dapat jawab kekeh kecil seolah tak yakin.

“Oh ya? Apa contohnya?” tantangnya dengan raut dibuat sok, tapi malah jadi menggemaskan dan Mark tak sanggup tahan untuk tidak usak surai si omega sampai berantakan. “Barusan itu contohnya.. kau menggemaskan sekali, siapa pun akan luluh jika kau menatap mereka dengan wajah itu.” Renjun mendengus, namun setelahnya kembali ceria saat dengar gerombolan penari jalanan tadi tengah buka kesempatan bagi penonton untuk turut bergabung. Tanpa persetujuan ia dorong Mark maju, buat banyak pasang mata kaget termasuk si korban pendorongan itu sendiri.

“Rein, apa ini?” Mark hendak kembali, tapi Renjun lebih cepat mengode salah seorang gadis di kelompok tari itu dengan kedipan sehingga si alpha ditarik menuju ke tengah. “Wah, kita dapat satu penari berbakat sepertinya.. Tuan, apa anda memang biasa menari?” tunjuk diri sendiri kebingungan, Mark pasrah ketika sudut mata disambut tawa riang sang omega.

Apa pun demi Renjun, huh?

“Yah, sebenarnya aku hanya sedikit menari, jadi kalian jangan lakukan berlebihan atau aku pasti terlihat buruk..” canda Mark sambil tertawa, tidak sadar ia sudah tebar pesona hingga penonton yang semula tidak seberapa jadi makin berkerumun ramai. Mereka terutama gadis-gadis dan omega makin heboh sewaktu lihat si alpha dominan longgarkan kancing lengan kemeja dan lepaskan satu kancing atasnya supaya lebih leluasa bergerak sekaligus bernapas tentu saja.

“Aigoo, tidak kusangka akan melakukan hal seperti ini.. usiaku dan kalian terpaut hampir sepuluh tahun mungkin.” ia lakukan beberapa pemanasan kecil dan liriknya mampir pada Renjun yang acungkan dua jempol penyemangat, tapi balasan dari sang alpha justru sebuah flying kiss sehingga buat omega ayu itu menutupi wajah seketika. Mana ada yang tidak malu jika dibegitukan, ditambah lagi jadi pusat perhatian seketika, seperti sekarang ia rasakan senggolan kecil. “Apa ahjussi itu kekasihmu? Wah beruntungnya.” ia cuma kulum senyum tanpa berniat mengiyakan. 'Ahjussi' katanya, memang dikira dia ini bayi gula huh?