12. Kisah Masa Lalu

516 117 28
                                    

Perhatikan urutan chapter!

Cerita hanyalah karangan author!

.......

"Bagaimana?"

Mikey bersuara, bertanya pada (Name) yang tengah mengenakan seragam barunya.

"Ini mempersulit gerakanku"

Sahutnya melepas kembali.

Dengan sigap mikey mendekat dan kembali menyampirkan seragam putih Kantou manji itu pada tubuh (Name).

"Tidak usah di kancing kan, biarkan terbuka saja" ucapnya sambil mengusap pundak (name).

(Name) sedikit bingung, apa boleh? Pikirnya. Tapi di dengar dari nada yang Mikey lontarkan, itu malah terdengar seperti perintah dibanding sebuah saran. Akhirnya dirinya mengangguk.

"Ini sepatumu"

Koko datang menyodorkan sebuah sepatu boot hitam. Diraihnya sepatu tersebut dan dilihat sebentar. Ukurannya sama, maka dari itu (Name) langsung mencobanya.

Seusai di coba, dirinya menepuk kening.

"Kenapa?" Tanya koko.

"Apa kalian biasa bertarung dengan seragam dan sepatu berat ini?"

Protes (name) tanpa dosa.

Mikey dan koko mengangguk bersamaan.

"Aku pakai sandal tali milikku saja, itu akan mudah" seru (name) melepas sepatu berat itu.

"Kenapa kau lebih suka memakai sandal?" Tanya koko kembali merapihkan sepatu di dalam susunan semula.

"Lariku itu tidak termasuk cepat, jadi aku selalu pakai alas kaki yang ringan agar mempercepat lariku!" Jelas (name).

Koko mengangguk paham.

(Name) mengusap kasar bajunya, mencoba mengusir kotoran kecil dari sana. Dirinya lalu mengancingkan sebaris kancing bagian paling atas.

Tidak enak, jika anggota lainnya bahkan yang terkuat kedua memakai rapih sedangkan dirinya turut mengikuti sang ketua sendiri.

"Setidaknya ada yang dikancingkan" gumamnya.

(Name) kemudian melepaskan kedua antingnya dan meletakkan ke dalam tas. Menggantinya dengan anting polos dengan ukiran khusus.

Anting ini adalah anting yang dibuat khusus. Ukiran h, yang artinya Haitani. Ibunya lah yang memberikannya. Namun, (name) hanya menerima sebelah antingnya saja, karena sebelahnya lagi sudah direbut oleh sang kakak.

Alhasil ia pakai satu buah anting lagi sebagai pelengkap, walau polos tanpa ukiran.

Melihat anting itu, dirinya dibawa nostalgia akan kejadian masa lalu.

FLASHBACK

Hari ini adalah hari yang paling ia tunggu. Hari kebebasan sang kakak. Dan seharusnya ini adalah hari yang paling membahagiakan.

Namun ternyata tuhan berkata lain.

"Adikku hanya Rindou" ran berujar datar.

PromiseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang