Voment yssaaaaa
(◍•ᴗ•◍)✧*。
Jaemin berdecak kesal saat tidur nya terganggu akan dering ponselnya, tanpa melihat siapa yang menelfon itu Jaemin langsung mengangkatnya.
'Yaak jangan mengganggu tidurku!'
Johnny diseberang sana membulatkan matanya.
'NA JAEMIN JAM SEGINI KAU MASIH SAJA TERTIDUR?!!'
Jaemin langsung mendudukan badannya membuat kepalanya pusing bukan main karena pergerakannya yang tiba - tiba.
'Aku akan pulang hari ini, jangan kasih tau baby bear aku mengerti?'
Johnny langsung mematikan sepihak panggilan itu, yang mana membuat Jaemin terkejut dan merasa was was.
"Kak John! Oh astaga, apa yang harus ku lakukan??"
"Omm...."
Jaemin menoleh kearah pintu kamarnya, disana ada haechan yang sepertinya baru saja terbangun dari tidurnya menghampirinya.
"Om kenapa terlihat sangat kesal?." Ucap haechan kembali membaringkan tubuhnya di kasur empuk milik Pemuda Na itu.
"Bukan apa - apa." Jawab Jaemin langsung, dan memerhatikan wajah haechan yang tengah terpejam itu.
"Om perut echan sakit." Adunya.
Tangan Jaemin langsung ia arahkan ke perut haechan dan mengelusnya. "Sakit banget?." Haechan mengangguk.
"Apa perlu saya bawa kerumah sakit?."
Haechan menggeleng lalu menarik Jaemin kembali berbaring dan langsung memeluk om nya itu.
"Pengen peluk aja."
Jaemin menahan senyumannya, ia langsung membalas pelukan haechan sesekali mengusap punggung sempit nan kecil itu.
"Ehnn om ..."
Tangan Jaemin turun yang semula berada dileher haechan kini merambat ke daerah dada yang berisi itu.
Meremas, bahkan memilin puting itu membuat haechan melenguh ke enakan. Tangan besar Jaemin menyingkap baju haechan hingga ke atas.
Kepalanya langsung ia arahkan ke puting kiri milik haechan, haechan menjambak rambut Jaemin saat mulut hangat Jaemin meraup putingnya.
Mengisapnya layak nya seorang anak yang tengah menyusu. "—ahh omh gelihh." Tubuh haechan menggelinjang saat lidah Jaemin bermain disana.
Tangan nya pun turut andil dalam permainannya, mata haechan menutup dan terbuka saking enaknya.
Jaemin melepaskan nipple haechan dan kini ia memandang wajah manis itu, tangan satunya masih asik bermain di nipple satunya.
Tangannya kini beralih kebawah, mengelus gundukan kecil itu, membuat haechan memejamkan matanya tidak mau membuka nya.
Jaemin melorotkan celana pendek haechan, dan oh ternyata tidak menggunakan Celana dalam sama sekali.
Ia langsung memainkan kedua bola kembar itu, dengan cara mengusap dan menekan nekannya. Mengocok penis kecil itu membuat haechan benar benar mabuk sekarang.
Tangan haechan meremat piyama milik Jaemin menyalurkan rasa nikmatnya. "—uugh omh ah" Jaemin berdehem masih sambil pada kegiatannya mengocok penis mungil itu.
Jaemin memerhatikan setiap ekspresi yang haechan keluarkan, sexy itulah yang berada di fikirannya saat ini.
Sampainya haechan pada pelepasannya, nafasnya menderu dan tubuhnya menjadi lemas seketika.
"Sekarang gantian, kamu yang memuaskan saya."
Mata haechan terbuka, dan langsung menampakan wajah Jaemin yang tepat berada di atasnya.
Wajahnya tiba - tiba memerah, ia kembali teringat pada saat itu, posisi seperti ini mengingatkan nya pada hari itu.
"Pelan." Cicit haechan.
Jaemin tersenyum.
Ia meloloskan baju haechan, dan langsung menyambar bibir plum yang sudah membuat nya candu itu.
Menyesapnya bergantian, dan saling bertukar salivah. Tangan haechan bertumpu pada bahu Jaemin, dan meremasnya Jaemin tidak mempermasalahkan itu.
Ia juga tengah membuka celana miliknya yang sudah sangat sesak sedari tadi. Ia tidak melepaskan celananya semua hanya kejantanannya saja yang ia keluarkan.
Jaemin mengangkat paha haechan supaya melingkar di pinggangnya, haechan yang masih belum tahu bahwa ada benda panjang nan berurat akan masuk menerobosnya pun hanya menurut.
Mereka masih saja berciuman, dan itu kesempatan Jaemin untuk melaksanakan aksinya, ia memasukan nya dengan sekali hentak.
Membuat haechan memekik tertahan akibat ciuman yang Jaemin berikan, air matanya tiba - tiba menetes, Jaemin yang paham mengelus kepala haechan.
Dan semakin memperdalam ciumannya agar mengalihkan rasa sakit itu. Haechan mendorong bahu Jaemin hingga ciuman mereka terlepas.
"Hahh ughh!"
Nafas haechan tersenggal senggal, dengan Jaemin yang sudah menggerakkan bagian bawahnya dengan normal.
"Akhh! Omh dadh!! Oh"
Jaemin menggeram rendah saat kepunyaannya dijepit kuat didalam sana. "Rilex baby hhh" haechan menurut.
"Oh shit kenapa nikmat sekalih ....." Kepalanya ia adahkan keatas, sedangkan haechan hanya mampu meringis dan juga mendesah tidak karuan.
Pagi hari ini mereka sambut dengan kegiatan panas yang sangat luar biasa, tanpa tahu menahu akan ada orang baru yang akan melengkapi mereka.
Tbc
Heueheu aneh gk si w nulisnya ngebut ini
(╥﹏╥)