Miss u

10.8K 950 17
                                    

Haiii

(◍•ᴗ•◍)✧*。

Jaemin duduk memandangi haechan yang tengah tertidur pulas semenjak ia operasi itu, Jaemin menghela nafasnya kasar.

"Bear bangun, sudah dua hari kamu nutup mata kamu itu."

Ten membuka pintu ruang rawat haechan dan melihat Jaemin yang tengah menggenggam tangan haechan tersebut.

"Jaem.. makan kamu belum makan sama sekali dari kemarin."

Jaemin menoleh kearah Ten. "Tidak usah repot - repot kak, aku sama sekali tidak lapar." Ten hanya diam sembari menaruh sebungkus makanan disamping tangan haechan.

"Haechan tidak akan suka melihatmu seperti ini, jadi berhentilah terpuruk seperti itu jadilah kuat demi anakmu."

Ten berjalan meninggalkan Jaemin tapi sebelum itu ia membalikan badannya. "Haechan hanya butuh istirahat untuk beberapa hari kedepan, itu yang dokter katakan dan pulanglah kerumah jemput anakmu dirumahku."

Ten menutup pintu ruangannya. "Adikmu itu kenapa sih John." Ten memijit pelipisnya lalu segera pergi kekantor suaminya.

"Apa cucuku nakal John?"

Johnny membalikan badannya dan menggelengkan kepalanya, Johnny menyerahkan Jisung kedalam gendongan Ten.

"Jaemin bagaimana?"

Ten memutar bola matanya malas.

"Masih sama tidak ingin diganggu, padahal sudah dengan jelas apa kata dokter, haechan hanya kelelahan karena memang umur yang belum cukup itu untuk melahirkan."

"Biarkan saja, itu pertanggung jawaban nomer dua yang harus dia tanggung sendiri." Johnny mengecupi wajah cucunya itu.

"Dan kenapa, Jisung mirip sekali dengan anak itu." Ucap Johnny menjauhkan wajahnya dari sang cucu.

"Karena dia yang membuat." Ucap Ten simpel dan membawa Jisung untuk kerumah sakit. Sedangkan Johnny hanya manggut - manggut.

"Tapi seenggaknya jisung harus mirip dengan haechan, enak saja dia yang sudah cape - cape mengandung malah anaknya tidak mirip dengannya." Gumam johnny

Usapan lembut dikepala Jaemin membuat lelaki jangkung itu mendongakan kepalanya, matanya membulat sempurna.

"BABY?! OH GOD I MISS U"

haechan tertawa kecil walau keadaannya masih lemah. "Miss u too.." suara yang sangat ia rindukan akhirnya kembali ia dengar.

"Membutuhkan sesuatu sayang?" Haechan mengangguk kecil, Jaemin mengerti ia segera membantu haechan untuk duduk dan bersandar disandaran ranjang.

Jaemin memberikan segelas air putih kepada haechan untuk pemuda manis itu minum. "Mae mana dad?" Jaemin menaruh terlebih dahulu gelas itu dimeja.

"Beberapa jam yang lalu Mae kesini, entahlah sekarang Mae mu kemana."

Mata bulat haechan menelisik kesegala ruangan dan Jaemin menyadari itu. "Apa yang kau cari?" Haechan tersentak kecil lalu menggigit bibir bawahnya.

"De-dedek bayi?"

Kriet

"Baby bear?!"

"Mae?!" Ucap haechan yang sama - sama terkejut. Ten segera berjalan cepat kearah mereka berdua.

"Sayang kapan kamu sadar?"

"Eum baru saja Mae." Haechan melirik kearah bayi mungil yang berada didalam gendongan Mae nya tersebut.

"Bayi siapa Mae?"

"Oh." Ten segera memberikan Jisung kepada haechan, dengan ragu dan juga kaku haechan menerima bayi mungil namun bongsor tersebut.

"Anakmu." Ucap Ten tersenyum manis, mengusap lembut pipi gembul haechan dengan sayang.

Mata hazel haechan berbinar haru, tangannya yang gemetar berusaha meraih pipi Jisung, haechan menoleh saat tangannya dipegang.

Ada Jaemin yang mampu membantu haechan agar tidak gemetar, Jaemin mengarahkan tangan haechan ke pipi Jisung.

Air mata haechan jatuh perlahan dengan senyuman yang tercetak jelas diwajahnya. "... Dad ini anak kita?" Jaemin mengangguk mencium kening haechan, sedangkan Ten sudah berjalan mundur dengan pelan.

Ia tidak mau mengganggu keluarga yang sedang berbahagia itu karena dirinya pun sudah pernah merasakannya dulu, betapa bahagianya saat anak pertamanya lahir dengan selamat dan sehat.

Ten menutup pintu dengan perlahan dan menutup mulutnya sendiri, ia sama menangisnya saat melihat anaknya yang bahagia tersebut.

"Chitta ada apa?"

Ten langsung menubruk tubuh Johnny saat lelaki itu tiba - tiba datang. Johnny yang memang bingung segera membalas pelukan Ten.

"Jangan ganggu mereka.. ayo pergi dari sini."

Tanpa banyak bersuara Johnny menuruti permintaan Ten, mereka berdua akhirnya kembali keluar dari rumah sakit

"Siapa nama dedek bayi ini?"

"Coba tebak siapa."

"Eumm" haechan menaruh jari telunjuknya didagu seolah berfikir padahal aslinya ia sama sekali tidak berfikir.

"Tidak tahu~"

Jaemin hanya tersenyum.

"Jisung."

Wajah haechan langsung berseri. "Jisung? Nama yang bagus!" Haechan mencium anaknya dengan sayang.

"Baby."

"Hnng"

"Kalo saya, kapan akan mendapatkan ciumanmu?"

"DADDY NA!"









Tbc

Akskssk tbl tbl tbl

𝙾𝚖 𝙽𝚊𝚗𝚊!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang