Voment
(◍•ᴗ•◍)✧*。
Haechan berjongkok didepan gerbang sambil mendumel kecil. "Huh om Nana lama." Haechan mempout bibirnya, ia mengecek kembali ponselnya yang ternyata pesannya cuman di lihat saja oleh sang om.
"Haechan."
Haechan menoleh saat seseorang memanggil namanya. "Kak malk." Mark menghampiri haechan yang masih berjongkok itu.
"Belum pulang?." Haechan mengangguk membuat rambut halusnya ikut bergoyang sesuai irama sang pemilik.
Mark tersenyum gemas. "Mau kakak antar?." Haechan diem dulu sambil natap kakak kelasnya itu.
Tin tin
Keduanya menoleh saat suara klakson mobil berhenti tepat disamping mereka. Jaemin keluar dari mobil menghampiri haechan.
"Im sorry telat menjemput mu baby."
Haechan melotot lucu. "Om Nana! Ada kak Mark." Jaemin menoleh kesamping yang memang ada Mark berdiri disitu sambil ngeliat kedirinya.
"Oh? Sedang apa kau disini."
"Ini sekolah ku."
Benar juga.
Jaemin mengulurkan tangannya kearah haechan agar dia cepat bangun dari acara jongkoknya. "Siap pulang?." Haechan mengangguk, menoleh kearah Mark.
"Kak Mark, echan pulang duluan ya dah~." Haechan melambaikan tangannya dan dibalas dengan senyum andalannya Mark.
Jaemin mendengus kecil melihatnya, lalu segera masuk mobil dan menjalankannya meninggalkan area sekolah.
"Kamu kenapa?." Ucap jaemin akhirnya saat tahu haechan hanya diam saja.
Haechan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Jaemin menarik nafasnya. "Baby bear?." Haechan mendengus kesal.
"Jangan ngomong sama echan!, Pokoknya echan ngambek sama om Nana!." Jaemin menaikan satu alisnya.
"Why? Hey seharusnya saya yang marah sama kamu karena melanggar perkataan saya, agar tidak dekat - dekat dengan Mark." Haechan mempout bibirnya.
Oke Jaemin ngalah kalo udah begini.
"Oke saya minta maaf, jadi kenapa kamu ngambek sama saya hm."
Tangan Jaemin yang menganggur mengambil tangan haechan untuk ia genggam. Haechan masih memasang muka jutek nya.
"Om lama jemput!, Perut echan kan laper belum lagi pesan echan om lihat saja huh!." Jaemin menggigit bibirnya karena menahan gemas.
Oh shit anakmu kenapa semenggemaskan ini John. Batin Jaemin 2k21
"Baiklah, sebagai permintaan maaf saya akan membawamu ke restauran untuk makan." Mata haechan berbinar.
"Beneran om?!." Jaemin mengangguk dengan senyum manisnya. Haechan udah jingkrak - jingkrak kesenangan.
"Aaaa sayang om nanaaa~" jantung Jaemin rasanya mau pindah ke perut, saat haechan mencium pipi nya tanpa beban sama sekali.
Haechan masih tersenyum senang mengabaikan raut wajah Jaemin yang berubah drastis itu, telinganya juga sudah memerah karena malu.
Jantung nya menggila.
(๑˙❥˙๑)
"Santai hey, tidak akan ada yang mengambil makananmu."
Haechan tersenyum disela makannya. "Ini sangat enak om!." Jaemin terkekeh kecil. Lalu mengusap sudut bibir haechan.
"Lain kali saya akan membawa mu kemari lagi."
"Eung~ harus."
Haechan lanjut memakannya begitupun Jaemin, tapi ia lebih asik melihat haechan sedang makan seperti itu.
Ugh sangat lucu.
Pipinya yang menggembung karena makanan, argh ingin sekali Jaemin menggigit pipi mochi itu. Tahan Jaemin ini masih ditempat umum.
Sial kenapa dia Sampang reaksi hanya karena melihat haechan menggigit sosis itu!. Haechan melihat kearah Jaemin yang gelagatnya aneh.
"Om Jawmin kwenapwa?." Jaemin tersenyum kikuk lalu menggeleng pelan, kembali memakan pesanannya dengan cepat.
"Cepat habiskan, saya akan membayar nya terlebih dahulu." Haechan mengangguk.
Jaemin menghela nafasnya lalu segera membayar makanan itu, Jaemin kembali dan sudah melihat haechan yang tengah meminum.
"Sudah selesai?." Haechan mengangguk.
"Wuaah perut echan kenyang." Ucap haechan sembari menepuk nepuk perut bayinya. Jaemin tersenyum lalu segera mengajak haechan keluar dari restauran.
"Om mau Belis es krim." Jaemin berhenti berjalan saat ujung Jaz nya ditarik oleh haechan. Jaemin menoleh kearah haechan yang sedang ber-aegyo itu.
Lemah sudahhhh
Jaemin langsung mengambil dompetnya dan memberikan selembar uang seratus ribu kearah haechan. Haechan menerimanya dengan senang.
Ia sedikit berlari menghampiri kedai es krim itu, dan memesan berbagai farian rasa. Jaemin menunggu didalam mobil sembari memainkan ponselnya.
Jaemin menoleh saat ada yang membuka pintu mobilnya, ternyata haechan yang sudah duduk anteng sambil memakan es krimnya.
"Baby apakah itu tidak terlalu banyak?." Tanya Jaemin sedikit khawatir kalau sampai baby bear nya ini sakit perut.
Haechan cekikikan sambil menggeleng kecil. "Echan akan menyimpannya om, heumm asal om jangan kasih tau Mae sama papa okey." Ucap haechan membentuk jarinya 'ok'.
Jaemin lantas tertawa. "Imutnya." Mencubit pelan pipi mochi itu, haechan diam saja tidak protes sama sekali.
Ya wajar sih kan sudah di traktir banyak tadi hehe (≧▽≦)
Tbc
(灬º‿º灬)♡