Ch. 8 - Ujian Administrator

702 120 26
                                        

Tes tim B masih berlanjut. Ryuza menerima pertaruhan dari Yu Hansung. Tidak ada dari mereka yang berbicara setelah itu.

.
.

"Baiklah, kuterima."

"Silahkan pilih pilihanmu, apakah tim B menang, atau kalah."

"Tim B.. akan menang."

"Kalau begitu Aku akan pilih sebaliknya."

'Dia niat bertaruh gak sih?' Batin Ryuza.

.
.

Semuanya fokus pada apa yang terjadi di layar. Hatz sedang bertarung melawan Quant. Tidak, lebih tepatnya Quant sedang bermain-main dengan Hatz.

Quant mengejar dua orang bodoh yang mengkhianati si pendekar pedang. Ia membuat mereka babak belur karena sudah mengkhianati tim sendiri.

Pemandangan layar diganti dengan Hoh yang mengangkat pisaunya ke leher Rachel, dan disana ada Bam juga Quant. Dilanjutkan dengan Hoh tidak sengaja menusuk Rachel. Hoh yang terkena teknik ranker yang ditiru Bam, ia bercerita sedikit, kemudian bunuh diri.

Lalu mereka melihat Quant dan Endorsi yang bertarung. Dan diakhiri oleh lencana milik Quant berada ditangan Endorsi. Tim B menang.

Ryuza memenangkan pertaruhan.

"Tesnya berakhir. Tim B memenangkan tesnya. Besok pagi kami akan memberitahukan hasilnya."

"Untuk Ryuzalein, ayo ikut Aku."

Ryuzalein berdiri, mengikuti Yu Hansung ke ruangan kepala pengawas ujian. Nevan dan Vanya ingin mengikutinya tapi mereka dihentikan oleh Lero Ro. Jadi sekarang mereka sedang menunggu Ryuza di kantin.

"Aku merekomendasikan cafe latte favoritku."

".. Terimakasih."

Mereka langsung bicara ke intinya.

"Jadi, apa permintaanmu, Ryuzalein?"

"Bukankah ini terlalu cepat? Aku bahkan belum memikirkannya sekali pun." Ryuza membuka bungkus kopi lalu menuangkan bubuk kopi itu ke dalam air bening. Ryuza masih mewaspadai Yu Hansung.

"Haha, begitu. Kukira kau akan langsung bertanya dimana Ayahmu."

Bola mata Ryuza membulat, ia terkejut, tapi dengan cepat mengendalikan emosinya, "Bagaimana kau tahu?"

"Aku selalu mengawasi setiap regular."

"Dasar penguntit."

"Sungguh pujian yang buruk."

"Itu bukan pujian."

Mereka berdua dengan tenang meminum kopinya.

Tuk

"Baiklah, Aku akan memulai topik utama pembicaraan ini."

"Sudah kuduga, jadi yang tadi bukan topik utama, ya."

Mata Yu Hansung menatap lurus pada wajah Ryuza yang tertutup setengah. Senyumannya kian berubah menjadi seringai.

"Jadi, apakah kau akan tetap bersembunyi, putra Enryu?"

.
.
.

Ryuzalein POV

Aku sudah mengakhiri percakapan dengan Yu Hansung itu, dan sialnya Aku dijebak. Dia mengetahui kalau Aku iregular, tapi Aku tidak tahu kenapa dia menyebut nama Ayah.

Apakah Ayah orang yang terkenal di menara? Aku tidak tahu. Tapi Yu Hansung bilang kalau Raja menara tahu kalau Aku putra dari Enryu, Ayahku, Aku pasti sudah dibunuh ditambah fakta bahwa Aku seorang iregular.

𝐏𝐚𝐭𝐡 𝐨𝐟 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐓𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐆𝐨𝐝 || 𝐅𝐟𝐧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang