"Jadi untuk sementara aku akan numpang di tim kalian sampai ke lantai 28."
Ryuza berbicara lalu memasukkan sandwich ke dalam mulutnya. Vanya menutup buku yang ia baca.
"Kalau mau numpang jangan jadi parasit."
"Tentu, aku akan berpartisipasi dalam ujian."
"Bayar makananmu juga."
"Baik, nona."
Pagi ini Ryuza, Nevan, dan Vanya sedang sarapan di rumah sewaan lantai 21. Siang nanti mereka akan mengikuti ujian. Rencananya mereka bertiga akan mengikuti ujian berturut-turut agar mereka dapat naik ke lantai selanjutnya dengan cepat.
Tentu saja ada waktu istirahat. Mereka bukan boneka atau pun robot.
"Tapi apa tidak apa-apa selalu memakai uang kakak kalian untuk menyewa rumah?" Ryuza bertanya.
Kini Nevan yang sedari tadi diam menjawab.
"Um.. aku juga kurang nyaman tapi Van bilang tidak apa-apa, kita kan keluarga."
"Begitu.."
"Kita akan pergi melakukan ujian jam 11 siang, jadi persiapkan baik-baik." - Nevan.
"Aku sudah lama tidak melihat kemampuan kalian." - Ryuza.
"Itu karena kita baru bertemu sekarang kan. Penampilan kita sudah banyak berubah, Ryuza semakin tinggi, suaramu bertambah berat, oh wajahmu juga makin tampan! Hehe."
Kita kembali dengan Nevan yang ceria dan banyak berbicara.
"Kalau aku bagaimana? Ryuza lihat kan aku juga banyak berubah?" - Nevan.
"Ya.. kau jadi makin cant- tampan juga." - Ryuza.
"WOI jangan ngubah genre!" - Vanya.
Oke lupakan.
.
.Kini mereka bertiga sudah berada di tempat ujian.
Ujiannya adalah menjaga dan mencuri bola. Setiap tim mempunyai wilayah dan bola kristal yang harus mereka jaga. Kalian harus mencuri bola kristal milik tim musuh dan membawanya ke wilayah kalian. Kalian juga harus menjaga agar bola kristal kalian tidak di curi musuh.
Tim yang pertama kali mencuri bola kristal musuh dan membawanya ke wilayahnya adalah tim yang menang.
Pada dasarnya ujian ini tergantung pada jumlah tim. Semakin banyak regular dalam tim semakin tinggi peluang menangnya.
Namun tim putih merah, tim Nevan, Vanya, dan Ryuza. Seperti yang kalian tahu tim mereka hanya 3 regular. Sedangkan tim lawan 7 regular.
"Aku aka menjaga bola nya." Ucap Ryuza.
Nevan dan Vanya mengangguk lalu mereka meluncur ke wilayah lawan. Tempat mereka melakukan ujian adalah sebuah lapangan besar yang memiliki garis di tengah. Garis tersebut memisahkan kedua wilayah.
Tim lawan mengirim 5 regular sedangkan sisanya menjaga bola.
Vanya mengeluarkan sebuah sabit besar dari buku yang ia pegang.
《Angel of Death's Scythe》
Menghempaskan langsung 5 regular ke belakang.
"Tunggu, bukankah Vanya seorang light bearer? Kenapa dia ikut bertarung juga..." Gumam Ryuza yang baru sadar kalau Vanya ikut maju ke wilayah musuh.
Nevan melesat maju menyerang dua orang yang menjaga bola namun berhasil ditahan. Pedang yang di pegang Nevan mengeluarkan cahaya yang membuat pandangan musuh memburam.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐚𝐭𝐡 𝐨𝐟 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐓𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐆𝐨𝐝 || 𝐅𝐟𝐧
FanfictionAku... dimana? [DROP] Tunggu, seharusnya Aku mati tertabrak kereta, tapi kenapa Aku masih hidup? Uh.. apa apaan ini? Pandanganku buram dan.. tanganku mengecil? Tangan bayi.. Sebenarnya, Aku ada dimana!? Oh! Ada seorang pria dengan rambut merah dan...