"Ryuza, bagaimana kau bisa kenal dengan Putra keluarga Khun?"
Kini Ryuza sedang bersama Arkraptor juga Miseng, Goseng, Prince dan Ehwa. Arkraptor yang pertama kali bertanya.
"Aku berteman dengannya saat ujian lantai 1."
"Waah." - Miseng.
Ryuza mengusap pelan kepala Miseng yang duduk di sebelahnya.
"Kami berpisah di lantai 3."
Wangnan keluar dari kamar rekan Khun, dia berkata bahwa rekannya Khun sudah sadar dan segera memberitahu Khun juga. Khun dari luar masuk ke kamar, di susul dengan wanita berambut merah yang memakai penutup mata di kanan.
"Ternyata ada nona Hwaryun."
"Padahal kau lebih cocok dengan pita itu, Ryuza."
"Kau melihatnya..."
Mereka semua menunggu Khun selesai berbicara dengan rekannya, atau bisa kalian panggil Dann.
"Ngomong-ngomong, kenapa pengikut Viole ini tidak pergi bersamanya?"
"Siapa yang pengikut Viole... Aku hanya berpikir dia bisa berdiri bahkan tanpaku."
"Aku akan setuju jika kau mengangkat Viole menjadi anakmu."
"Tidak.akan.pernah."
Mereka mengobrol dengan anggota lain juga. Beberapa saat kemudian Khun keluar dari kamar dan mengatakan pada Hwaryun dia menerima penawaran Hwaryun.
"Apa maksudnya kau ingin bertarung bersama kami?"
Wangnan yang bertanya.
"Aku, Khun Aguero Agnes. Aku rekan lama Bam.. maksudku Viole. Kumohon mari kita ikuti pertarungan bengkel bersama. Kalau kita menang, kita akan mendapatkan kembali Viole."
Ya, karena author lagi malas ngetik, pidato kecil Khun di lewat. Intinya tim Viole dan Khun bersama Dann sepakat akan pergi untuk bertarung bersama di pertarungan bengkel.
"Ryuzalein. Kau ikut bersamaku."
Ryuza yang sedari tadi menyimak terkejut, dia melihat death glare dari Khun.
"Oke."
Khun keluar duluan dan diikuti dengan Ryuza, sebelum melangkahi pintu keluar Ryuza berhenti dan melihat kebelakang.
"Teman-teman, doakan aku agar kembali dengan keadaan utuh."
Ekspresi Ryuza saat mengatakan itu.. seperti seseorang yang sudah menyerah pada hidup namun tetap maju karena tidak ada pilihan lain.
.
."Jadi, kenapa kau tidak memberitahuku kalau Bam masih hidup?"
Khun langsung pada intinya.
"Um, ya.. Bam yang tidak ingin aku memberitahu jika dia masih hidup."
Jawaban seperti itu tidak bisa membuat seorang Khun A.A. puas. Dia akan menginterogasi Ryuza sampai mendapatkan jawaban yang puas.
Selama hampir dua jam Ryuza di banjiri dengan pertanyaan dari Khun. Dan kini mencapai pertanyaan terakhir.
"Kenapa.. kau membiarkan Bam menjadi Slayer? Kau bisa menghentikannya, bukan?"
Tidak ada jawaban selama beberapa detik. Namun Ryuza segera menjawab.
"Kau tau, aku juga tidak bisa apa-apa walau tau Bam masih hidup. Aku hanya bisa memastikan dia tetap bertahan dan tidak menyerah pada hidupnya. Walau aku selalu berada di dekatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐚𝐭𝐡 𝐨𝐟 𝐃𝐞𝐬𝐭𝐢𝐧𝐲 || 𝐓𝐨𝐰𝐞𝐫 𝐨𝐟 𝐆𝐨𝐝 || 𝐅𝐟𝐧
Fiksi PenggemarAku... dimana? [DROP] Tunggu, seharusnya Aku mati tertabrak kereta, tapi kenapa Aku masih hidup? Uh.. apa apaan ini? Pandanganku buram dan.. tanganku mengecil? Tangan bayi.. Sebenarnya, Aku ada dimana!? Oh! Ada seorang pria dengan rambut merah dan...