"Apa?"
"Dengerin aku dulu," yang disana menghela nafasnya, lagi. "Aku minta kamu buat denger ini, dari sini, dari sisi aku yang enggak kamu tau." lanjutnya.
"Apa?"
"Ann, yang harus kamu paham soal Ayudia, dia itu udah enggak ada."
"Ya makannya kamu cari sosok dia di diri orang lain."
"Denger dulu, dengerin aku dulu," katanya, kesal karna Anaraya selalu menyimpulkan sesuatu yang belum tentu. "Kamu tau, lima tahun itu engga sebentar buat aku. Dan selama lima tahun itu, selama aku sama Ayudia, salah satu dari kita engga pernah ada yang berani bilang, engga ada yang pernah berani ngomong soal perasaan."
"Instead, i look up at the star every night and hopes that she's looking at it too. Dia yang selalu bilang, kalo kamu lagi mikirin seseorang, liat aja bintang."
"Dan Ann, dia cuma bagian dari masa lalu yang selesai sampe disitu."
"Kak, yang namanya selesai, berarti kamu bisa lepas. Enggak lagi pulang seakan-akan dia masih ada, seakan-akan dia masih nyata di samping kamu,"
"Oke, iya. Aku emang salah banget kemarin. Engga seharusnya aku masih mikirin dia padahal udah punya kamu. Engga seharusnya aku balik lagi ke dia padahal kamu selalu ada di samping aku."
"..."
"Tentang Naje, dulu aku sama sekali gak tau dia siapa. Apalagi untuk tau dia punya perasaan ke Yaya, aku engga mungkin tau sedangkan aku sendiri gak tau Naje yang mana."
"Tapi kamu yang bikin Yaya engga ada, kan?"
"Ann, dunia aku bukan cuma Yaya. Aku juga punya masalah yang enggak bisa diceritain ke siapapun waktu itu. I've my own darkest time too. Tiga hari aku enggak pulang ke rumah, apalagi untuk sekedar buka hp yang udah nggak tau dimana posisinya,"
"Kenapa? Kenapa kamu kaya gitu sedangkan waktu itu Yaya butuh banget kamu?"
"Kamu engga harus tau soal ini, tapi kenapa semua tentang Yaya harus aku yang selalu kena? Dia bahkan engga pernah cerita satupun masalahnya ke aku. Dia engga pernah bilang apa-apa. Coba kamu tanya Naje, apa aja yang Yaya ceritain selama sama dia?"
"Kenapa jadi Naje?"
"Sama. Kenapa juga jadi selalu aku? Padahal yang lebih lama menikmati waktu sama Yaya itu orang lain, bukan aku. Cape Ann kalo selalu ada di posisi yang serba salah kaya gini. Sama kaya bundanya Yaya yang waktu itu juga nyalahin aku, padahal Yaya bersikap kaya gitu karna siapa?"
"..."
"Mental dia udah rusak sama keluarganya, rumah dia juga udah engga pernah jadi rumah eksistensinya. Aku cuma bisa bantu sedikit karna dia gak pernah cerita apa-apa. Dan pas Yaya pergi, siapa yang selalu disalahin disini? Aku. Kaya gitu terus sampe akhirnya bunda Yaya minta maaf, sadar sama kesalahannya sendiri sebagai orang tua. Terus kenapa kamu masih bisa bilang semuanya karna aku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aplomb
Ficção AdolescenteSelamat bertemu dengan Arrayan dan Anaraya. "Aplomb itu tenang. Ya kaya aku pas ngeliat kamu kan?" "Tapi tenang yang aku punya, bentuk lain dari kata pura-pura."